Definisi Sindrom Cushing sendiri merupakan kumpulan gejala yang disebabkan oleh kadar hormon kortisol yang terlalu tinggi. Hormon kortisol adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal, yaitu kelenjar yang berada di atas ginjal yang memiliki fungsi penting dalam tubuh, di antaranya mengatur tekanan darah, meningkatkan kadar gula darah, dan mengurangi peradangan.
Hormon kortisol juga dikenal sebagai hormon stres yang mempengaruhi suasana hati seseorang karena hormon banyak diproduksi saat seseorang mengalami stres. Oleh karena itu, pencegahan sindrom cushing dapat dilakukan dengan menjaga suasana hati tetap tenang.
Penyebab Sindrom Cushing
Sindrom cushing di sebabkan oleh faktor dari dalam tubuh dan dari luar. Penyebab sindrom cushing dari dalam tubuh adalah adonema hipofisis (tumor adreno kortikal) dan terdapat tumor di pankreas, paru-paru, kelenjar tiroid, atau kelenjar timus yang juga menghasilkan adrenokortikotropik (ACTH).
Tingginya hormon ACTH dalam tubuh juga memicu timbulnya sindrom cushing pada seseorang. ACTH merupakan hormon yang mengatur pembentukan hormon kortisol dan dihasilkan oleh kelenjar hipofisis. Tingginya ACTH mengakibatkan kelenjar adrenal menghasilkan hormon kortisol secara berlebihan.
Sedangkan Faktor dari luar yang memicu timbulnya gejala sindrom cushing adalah mengonsunsi obat obatan kortikosteroid dalam dosis tinggi dan dalam jangka panjang. Hal ini akan sangat memicu terjadinya sindrom cushing karena ketergantungan dengan obat obatan tersebut sulit untuk disembuhkan.
Pada beberapa orang, penyebab sindrom Cushing endogen tidak disebabkan oleh berlebihnya ACTH, tetapi terdapat gangguan di kelenjar adrenal. Kelainan kelenjar menimbulkan sindrom Cushing adalah tumor jinak yang dinamakan adenoma adrenal.
Pada tahun 1932 Harvey Cushing pertama kali melaporkan ditemukannya sindrom ini. Pihak yang sama menyimpulkan bahwa penyebab primer sindrom ini adalah adenoma hipofisis, sehingga penyakit ini disebut sebagai penyakit Cushing.
Beberapa tahun kemudian dilaporkan bahwa sindrom seperti ini ternyata bisa disebabkan oleh penyebab primer selain adenoma hipofisis, dan sindrom ini pun disebut sebagai sindrom Cushing (Cushing syndrome).
Selain itu bebrapa kasus menyebutkan bahwa sindrom cushing ditimbulkan oleh familia syndrom yaitu faktor keturunan yang menyebabkan tumor di kelanjar endoktrin yang juga mempengaruhi seseorang mengalami sindrom cushing.
Pengaruh hiperglukokortikoid terhadap sel-sel lemak adalah meningkatkan enzim lipolisis sehingga terjadi hiperlipidemia dan hiperkolesterolemia. Pada sindrom Cushing ini terjadi redistribusi lemak yang khas.
Gejala Sindrom Cushing
Gejala yang bisa dijumpai adalah obesitas dengan redistribusi lemak sentripetal. Untuk dapat mengetahui penyebab sindrom cushing perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Pemeriksaan yang diperlukan ialah melalui pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar ACTH (adrenocorticotropin hormone), Ct Scan, dan MRI.
Tanda atau gejala sindrom cushing yang dialami seseorang tidak selalu sama, namun beberapa gejala umum yang timbul saat seseorang mengalami sindrom cushing diantaranya: [AdSense-B]
Pengobatan Sindrom Cushing
Pengobatan sindrom cushing harus dilakukan dengan mengurangi kadar kortisol dalam tubuh terlebih dahulu. Namun demikian pengobatan sindrom cushing dilakukan melalui bebrapa metode tergantung dari penyebab terjadinya sindrom cushing itu sendiri.
Metode ini digunakan pada pasien yang menggunakan obat kortikosteroid dalam jangka panjang. Pengobatan dengan cara ini harus sesuai dengan arahan dan pengawasan dokter. Dokter bisa mengurangi dosis kortikosteroid secara bertahap dengan menggantinya dengan obat-obatan lain.
2. Bedah
Sindrom Cushing yang disebabkan oleh tumor, akan diatasi dengan melakukan bedah pengangkatan tumor, baik di kelenjar hipofisis, kelenjar adrenal, pankreas, atau paru-paru. Setelah itu pasien akan diberikan obat sebagai pengganti hormon kortisol untuk sementara waktu hingga kadar hormon kortisol pasien dinyatakan normal dan tidak ada lagi tanda hormon tidak stabil. [AdSense-C]
3. Radioterapi
Jika tumor pada kelenjar hipofisis tidak bisa diangkat sepenuhnya, dokter akan menyarankan pasien untuk menjalani perawatan sindrom cushing dengan radioterapi atau terapi radiasi. Terapi ini dilakukan secara berkala dilihat bagaimana perkembangan pasien.
Seminggu pertama pasien biasanya akan diterapi sebanyak dua-tiga kali sesuai kebutuhan pasien itu sendiri. Setelahnya frekuensi banyaknya terapi yang harus dijalankan pasien akan disesuaikan dengan perkembangan kesehatan pasien.
4. Obat- obatan
Obat terbaru untuk menangani sindrom Cushing adalah pasireotide, yang berfungsi menurunkan kadar ACTH akibat tumor di kelenjar hipofisis. Obat ini diberikan melalui suntikan dua kali sehari, dan disarankan untuk digunakan bila bedah tidak berhasil atau tidak bisa dilakukan.
Untuk mengontrol kadar kortisol di kelenjar adrenal, jenis obat yang umumnya digunakan adalah ketoconazole, mitotane, dan metyrapone. Sedangkan untuk penderita sindrom Cushing yang memiliki diabetes, umumnya dokter akan menggunakan mifepristone.
Perlu diketahui, obat-obat tersebut dapat menimbulkan efek samping seperti mual, muntah, sakit kepala, nyeri otot, hipertensi, serta sindrom nefrotik.
Demikian pemaparan tentang sindrom cushing, dari pengertian, penyebab, gejala, sampai dengan pengobatan. Semoga bermanfaat.