Beberapa waktu terakhir, Ali Ngabalin menjadi perbincangan masyarakat Indonesia akibat fotonya yang terbaring di rumah sakit dengan alat yang ditempel di pergelangan kaki dan tanganya. Rupanya alat tersebut merupakan elektrokardiogram (EKG), alat yang menunjukan grafik aktivitas kelistrikan jantung dalam waktu tertentu.
Dikutip dari detikHealth, dr. Larasati Munawar, SpJP selaku dokter spesialis jantung dari RS Jantung Binawaluya mengungkapkan,”(EKG) dilakukan sebagai skrining sih boleh saja seperti pada medical check up. Terutama bila (pasien) ada keluhan”, Senin, 11 Februari lalu.
Dokter akan merekomendasikan pemeriksaan EKG pada pasien yang mengalami keluhan gangguan jantung, seperti nyeri dada, kesulitan bernafas, cepat lelah dan lemas, serta rasa berdebar-debar.
Tes stres EKG atau juga dikenal dengan stress test jantung merupakan prosedur pemeriksaan yang dilakukan tenaga kesehatan untuk mencari tahu bagaimana jantung memberikan respon tekanan saat beraktivitas fisik. Biasanya, tes ini dilakukan untuk mengetahui kebugaran fisik seseorang atau juga menilai tingkat keparahan penyakit arteri koroner. Secara garis besar, prosedur pemeriksaan ini bersifat aman dan tidak invasif sehingga tidak perlu melukai bagian tubuh. Tidak ditemukan pula kontra indikasi pada pemeriksaan elektrokardiogram, kecuali pasien menolak untuk dilakukan pemeriksaan.
Grafik yang dihasilkan oleh EKG nantinya berupa gelombang dan vektor normal antara depolarisasi dan repolarisasi yang dapat membantu menghasilkan informasi diagnostk penting. EKGS sendiri memiliki berbagai manfaat seperti:
Sebelum seseorang melakukan tes EKG, terdapat beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum melakukan pemerksaan. Persiapan tersebut terdiri dari:
Biasanya, prosedur pemeriksaan tidak memerlukan waktu yang lama dan dilakukan di bawah pengawasan dokter spesialis jantung atau staf medis yang berpengalaman. Sebelum pemeriksaan dimulai, staf medis akan meminta pasien untuk melepaskan semua benda logam, jam tangan, serta perhiasan yang melekat pada tubuh Anda dikarenakan logam dapat mempengaruhi hasil dari EKG.
Kemudian, sebanyak 6 elektroda berupa sadapan prekordial akan dipasang di dada mendekati sisi tubuh sebelah kiri. Elektroda ini berbentuk bulatan-bulatan yang nantinya berfungsi untuk mengukur aktivitas listrik di organ jantung kemudian mengirimkan hasilnya ke monitor EKG yang telah terpasang. Selain sadapan prekordial, akan dipasang juga sadapan ekstremitas seperti penjepit pada bagian tangan dan kaki. Untuk memudahkan perlekatan elektroda pada bagian tubuh, sebaiknya pasien menghindari penggunaan losion, minyak, atau bedak terutama di bagian dada. Hindari pula aktivitas menggerakkan anggota tubuh dan berbicara saat pemeriksaan karena dapat mengacaukan hasil tes.