Dalam istilah kedokteran, mimisan disebut dengan nama epistaksis yang bisa terjadi dalam kadar ringan maupun berat. Mimisan yang merupakan keluarnya darah dari hidung ini tidak dianggap sebagai penyakit oleh para dokter namun menjadi gejala sebuah kelainan. Untuk sebagian besar kasus mimisan memang bisa berhenti dengan sendirinya dan merupakan hal yang wajar dan bisa dialami setiap orang. Namun, bagaimana jika mimisan tersebut terjadi setiap hari?, berikut ulasan selengkapnya.
Jenis Mimisan
Mimisan dibagi menjadi dua jenis yang berbeda yakni mimisan anterior dan juga mimisan posterior, berikut penjelasan serta penyebabnya:
1. Mimisan anterior
Mimisan anterior merupakan pendarahan di dinding pemisah rongga hidung bagian bawah atau nasal septum. Di dalam hidung memiliki banyak pembuluh darah halus yang bisa pecah apabila terjadi benturan yang menjadi salah satu penyebab anak sering mimisan. Untuk jenis mimisan anterior ini masuk dalam kategori mimisan yang tidak terlalu serius dan bisa diatasi dengan mudah tanpa pergi ke dokter dan bisa menjadi penyebab seseorang sering mimisan setiap hari.
Penyebab Mimisan Anterior
Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab dari mimisan anterior, diantaranya adalah:
2. Mimisan Posterior
Mimisan posterior merupakan pendarahan di area hidung yakni pada cabang arteri yang mengalirkan darah menuju hidung. Jenis mimisan ini masuk dalam kategori berat dan membutuhkan penanganan medis yang serius dan mimisan ini juga bisa menjadi penyebab anak sering mimisan.
Penyebab Mimisan Posterior
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan mimisan posterior dan diantaranya adalah:
Penyebab Mimisan Setiap Hari
Dari penjelasan diatas sudah bisa terlihat jika mimisan bisa terjadi karena berbagai penyebab seperti kebiasaan buruk, kekurangan vitamin atau mineral tertentu dalam tubuh, mengalami penyakit tertentu dan masih banyak lagi. Untuk Lebih lengkapnya mengenai apa saja yang bisa menyebabkan mimisan terjadi hingga setiap hari, berikut ulasan selengkapnya untuk anda.
Seseorang yang mengkonsumsi beberapa jenis obat tertentu seperti kokain, menjadi pemicu terjadinya mimisan setiap hari. Selain itu, mengkonsumsi alkohol terlalu berlebihan juga menjadi penyebab dari mimisan setiap hari karena alkohol akan menghambat proses pembekuan darah sekaligus melebarkan ukuran pembuluh darah.
Mimisan setiap hari juga akan terjadi pada seseorang yang mengalami penyimpangan septum. Penyimpangan septum terjadi karena partisi atau pemisah antara saluran hidung menjadi bengkok dan keluar dari posisi yang seharusnya. Penyimpangan septum ini tentunya akan menghambat saluran hidung dan menjadi penyebab mimisan terlalu sering dan berlebihan. Sehingga seseorang yang terlahir dengan penyimpangan septum atau hidung bengkok akan lebih rentan terhadap mimisan setiap harinya.
Hemofilia merupakan kondisi yang memperlihatkan kelainan di sistem pembekuan darah. Seseorang yang menderita hemofilia ini akan lebih sering mengalami pendarahan di bebeberapa bagian tubuh dan yang paling sering adalah pembuluh darah di sekitar area hidung. Hemofilia sendiri bisa terjadi karena faktor genetik atau keturunan sehingga hanya bisa dicegah dengan mengkonsumsi asupan tinggi zat besi.
Alergi merupakan kondisi tubuh yang bisa menyebabkan mimisan lebih sering terjadi. Aktivitas sehari hari yang mengharuskan seseorang untuk terpapar polutan dan terhisap dalam saluran pernapasan, maka akan meningkatkan risiko mimisan setiap hari. Mimisan yang terjadi karena alergi ini bisa terjadi setiap beberapa jam, menit atau detik sekali sehingga membutuhkan penanganan khusus secepatnya.
Tumor merupakan salah satu penyakit berbahaya yang salah satu gejala yang bisa ditimbulkan adalah mimisan. Tumor yang terjadi di area nasofaring atau di bagian sekitar hidung akan menekan pembuluh darah di sekitarnya sehingga akhirnya terjadi mimisan sering setiap hari.
Beberapa penyebab mimisan setiap hari bisa terjadi karena berbagai penyebab tergantung dari jenis mimisan yang dialami penderita. Sedangkan untuk penanganan mimisan tersebut juga harus disesuaikan dengan penyebabnya sehingga pengobatan yang diberikan bisa tepat sasaran.