20 Gejala Malaria Pada Bayi yang Masih Sering Diabaikan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Penyakit malaria termasuk salah satu penyakit yang cukup berbahaya. Sampai saat ini Indonesia masih merupakan daerah endemi untuk penyakit tersebut. Tidak peduli orang dewasa atau bayi dapat terjangkit penyakit malaria. Oleh sebab itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui gejala malaria pada bayi. Mengingat bahwa bayi lebih rentan terpapar penyakit karena daya tahan tubuhnya yang belum sempurna.

Penyakit malaria dapat didiagnosa dengan tepat melalui tes darah. Namun hal tersebut baru dapat dilakukan setelah tubuh terinfeksi selama 3-5 hari atau dengan kata lain telah menunjukkan gejalanya. Parasit malaria dapat berkembang dengan cepat dan menetap dalam tubuh penderita. Sehingga lebih cepat kita mengenali gejalanya maka akan lebih cepat penderita menerima perawatan yang sesuai. Terutama untuk bayi yang beresiko lebih besar mengarah kepada kematian ketika terserang penyakit ini. Bayi memerlukan perhatian ekstra jika terserang malaria dibandingkan dengan orang dewasa.

Secara umum tanda-tanda malaria dapat diketahui dengan tepat. Namun, berikut ini merupakan 20 gejala malaria pada bayi:

1. Demam tinggi

Gejala yang paling umum terjadi yaitu adanya demam tinggi pada bayi selama beberapa hari berturut-turut. Orang tua sepatutnya curiga apabila tiba-tiba bayi demam sampai dengan 39°C selama kurang lebih seminggu dan tidak kunjung sembuh. Jika hal tersebut terjadi sebaiknya segera bawa bayi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

2. Kejang-kejang

Seringkali demam tinggi pada bayi juga mengakibatkan step atau kejang. Hal ini karena suhu tubuh bayi yang naik dengan drastis sehingga merangsang otak bayi untuk merespon dan mengalami ketidakteraturan berupa kejang.

3. Menggigil

Gejala lain yang menyertai demam yaitu tubuh yang menggigil atau meriang. Kadang disertai dengan perubahan warna bibir pada bayi menjadi kebiruan. Hal tersebut merupakan tanda bahwa bayi merasa tidak nyaman dan kedinginan.

4. Berkeringat dingin

Rasa tidak nyaman saat terserang suatu penyakit dapat membuat bayi berkeringat dingin. Termasuk saat menderita penyakit malaria. Bayi merasakan nyeri dan sakit namun belum dapat mengungkapkannya. Oleh sebab itu cukup penting untuk orang tua mengamati perubahan yang terjadi pada tubuh bayi. Terutama jika tiba-tiba bayi berkeringat dingin tanpa sebab yang jelas. Gejala ini hampir sama dengan gejala thalasemia.

5. Muntah-muntah

Salah satu gejala malaria pada bayi termasuk mual dan muntah. Jika bayi tidak dapat menerima makanan atau minuman ke dalam tubuhnya, maka selanjutnya bayi dapat mengalami dehidrasi. Oleh sebab itu penting untuk mengamati frekuensi muntah bayi pada saat sedang sakit.

[AdSense-B]

6. Mata merah

Demam yang terjadi kadang kala juga membuat mata bayi memerah. Hal tersebut karena panas tubuh yang sulit ditahan dank arena tubuh bayi yang masih sensitif. Akibatnya mata bayi akan tampak memerah.

7. Wajah pucat

Salah satu gejala yang perlu diwaspadai yaitu jika wajah bayi terlihat pucat. Karena ini berarti suplai oksigen dalam darah bisa jadi telah berkurang. Jika dibiarkan lebih lanjut dapat mengakibatkan bayi menjadi lemas. Untuk mengatasinya dapat dengan memberikan bayi buah-buahan penambah darah.

8. Nafsu makan berkurang

Pada saat tidak enak badan kebanyakan bayi akan menolak makanan yang disajikan. Rasa mual yang dirasakan bayi memicu berkurangnya nafsu makan bayi. Hal ini sebaiknya dihindari dan tetap memberi asupan makanan bergizi pada bayi. Sehingga bayi tetap memiliki energi untuk membentuk imunitas tubuhnya dalam melawan penyakit.

9. Mudah rewel

Adalah hal yang umum jika bayi yang sedang sakit mendadak mudah rewel. Hal ini akibat rasa sakit atau nyeri atau pusing yang belum bisa disampaikan dengan jelas. Sehingga bayi hanya merengek dan menangis sepanjang waktu.

10. Lemah lesu

Salah satu gejala malaria pada bayi yaitu mengakibatkan bayi lemah lesu. Hal tersebut bisa karena supplai oksigen dalam darah yang sudah tidak lancar akibat pengaruh penyakit. Dapat pula karena berkurangnya nafsu makan sehingga minim energi. Jika demikian maka sebaiknya bayi diberi konsumsi vitamin penambah darah.

11. Batuk

Pada beberapa kasus ditemukan gejala batuk yang menyerupai influenza. Biasanya hal ini merupakan komplikasi akibat daya tahan tubuh bayi yang menurun, sehingga bayi mudah terserang penyakit lainnya.

12. Pilek

Sama halnya dengan mekanisme gejala malaria yang berupa batuk, bayi bisa juga mengalami pilek pada saat terjangkit malaria.

13. Tubuh menguning

Saat kehilangan nafsu makan, tubuh bayi dapat mengalami perubahan warna menjadi menguning. Jika tanda-tanda ini terjadi, berarti bayi sedang kekurangan asupan cairan dalam tubuh. Oleh sebab itu sebaiknya orang tua lebih waspada jika tubuh bayi tiba-tiba menguning dan bayi malas untuk makan atau menyusu.

14. Gangguan kesadaran

Demam yang tinggi dapat mengakibatkan bayi kehilangan kesadaran. Hal ini merupakan hal yang kritis dan harus dicermati oleh orang tua. Jika bayi kehilangan kesadaran secepatnya bayi harus dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang tepat oleh tim medis.

15. Mengigau

Beberapa bayi yang demam tinggi juga bisa mengigau. Hal ini berhubungan dengan gangguan kesadaran yang diderita. Seringkali bayi mengoceh tanpa arah yang jelas saat demam tinggi. Sebaiknya untuk menghindari hal ini lakukan kompres pada bayi.

16. Nafas Cepat

Pada saat sakit maka metabolisme tubuh bayi akan terganggu. Salah satu efeknya maka nafas bayi akan terlihat cepat. Hal ini juga menunjukkan bahwa suplai oksigen di dalam darah sedang terganggu.

[AdSense-C]

17. Denyut nadi kencang

Gejala malaria pada bayi antara lain termasuk denyut nadi yang kencang. Hal ini karena metabolism tubuh dan system pernafasan bayi yang tidak seperti saat sedang sehat. Oleh sebab itu sebaiknya orang tua mengukur denyut nadi bayi jika bayi terlihat tidak enak badan.

18.Bibir kering

Salah satu tanda bayi sedang dehidrasi yaitu bibir akan terlihat kering. Jika hal ini terjadi sebaiknya segera berikan cairan pada bayi. Dapat berupa susu atau air.

19. Air seni berkurang

Selain bibir yang kering tanda dehidrasi yang lain yaitu air seni bayi yang berkurang. Hal ini karena rasa sakit membuat bayi enggan untuk makan maupun minum. Sehingga jika bayi mengalami pengurangan air seni, hal tersebut merupakan tanda bahwa efek penyakit mulai melebar dan imun tubuh bayi akan semakin melemah. Apabila bayi sudah benar-benar tidak ingin makan ataupun minum, sebaiknya bawa ke dokter dan berikan infus untuk mengembalikan cairan tubuh yang hilang.

20. Elastisitas kulit berkurang

Efek dehidrasi lainnya pada bayi yaitu elastisitas kulit yang berkurang. Karena kurangnya cairan dalam tubuh maka kulit akan menjadi kering seolah kurang nutrisi. Jika hal ini terjadi perlu diwaspadai sebagai tanda adanya kemungkinan bayi sedang terkena malaria.

Demikian beberapa gejala malaria pada bayi. Jika gejala-gejala tersebut muncul pada bayi selama lebih dari tiga hari, sebaiknya bayi segera dibawa ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Di samping itu perlu juga untuk memahami cara mengobati malaria. Sehingga kemungkinan fatal seperti misalnya kematian pada bayi dapat dihindarkan. Apalagi mengingat sampai saat ini vaksinasi untuk mencegah penyakit malaria masih belum ditemukan.