Hidrosefalus

5 Penyebab Hydrocephalus pada Bayi dan Orang Dewasa

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Hydrocephalus merupakan kondisi dimana terjadinya penumpukan cairan di dalam rongga otak, sehingga menimbulkan tekanan pada otak dan menciptakan rasa sakit. Pada bayi dan anak, penyakit ini dapat menyebabkan ukuran kepala membesar melebihi ukuran normal. Sementara itu, pada orang dewasa dapat menyebabkan sakit kepala yang hebat, sehingga penderitanya sulit untuk beraktivitas.

Penyakit ini dapat dialami oleh siapa saja, namun bayi dan lansia lebih beresiko terhadap hydrocephalus. Penyakit hydrocephalus terjadi karena ketidakseimbangan antara produksi cairan otak dengan proses pembuangannya. Berikut ini merupakan beberapa penyebab atau faktor resiko yang dapat memicu seseorang mengalami hydrocephalus.

1. Produksi Cairan Otak terlalu Cepat

Cairan otak secara normal memang diproduksi untuk melindungi otak dari cedera dan tekanan, juga membuang hasil metabolisme di otak. Cairan tersebut akan dikeluarkan dari tubuh, namun jika produksi cairan lebih cepat dari proses pembuangan tentu cairan akan menumpuk di rongga otak dan sekitarnya. Apalagi jika aliran pembuangan cairan tersebut ikut tersumbat. Kondisi ini bisa juga menjadi penyebab timbulnya abses otak yang cukup berbahaya.

2. Cedera pada Otak

Gangguan pada otak seperti cedera otak dapat menurunkan fungsi penyerapan cairan di otak. Hal ini menyebabkan cairan sulit untuk dikeluarkan dan akhirnya justru tertimbun di rongga otak. Karena itu, sangat penting untuk menjaga kesehatan sistem saraf otak agar terhindar dari penyakit hydrocephalus. Selain itu, hindari benturan yang dapat membuat otak mengalami cedera baik ringan maupun berat.

3. Penyakit Tertentu

Ada sejumlah penyakit pada otak atau sistem saraf yang dapat memicu terjadinya hydrocephalus. Penyakit tersebut antara lain stroke, tumor atau meningitis yang membuat otak terinfeksi dan tidak dapat berfungsi dengan baik. Untuk mencegah hydrocephalus, penyakit tersebut harus segera ditangani agar lebih cepat sembuh.

4. Perkembangan Otak dan Tulang Belakang tidak Normal

Pada bayi, hydrocephalus dapat terjadi karena perkembangan otak sumsum tulang belakangnya tidak normal atau sempurna. Hal ini mengakibatkan aliran cairan otak menjadi tersumbat dan sulit untuk dikeluarkan. Jika tidak segera ditangani, kepala bayi atau anak akan terus membesar dan dapat mempengaruhi fungsi otak.

5. Perdarahan dan Infeksi selama Kehamilan

Bayi yang lahir prematur sangat rentan mengalami perdarahan di otak, dan hal ini dapat memperbesar resiko anak tersebut mengalami hydrocephalus. Begitu juga jika ibu terinfeksi virus (seperti rubella dan sifilis) selama kehamilan hingga menyerang bayi dalam kandungan. Karena itu, ibu hamil harus selalu menjaga kesehatannya termasuk melindungi kesehatan otak diri sendiri dan juga bayinya.

Penyebab hydrocephalus di atas sangat mungkin dialami oleh siapa saja tidak memandang usia dan jenis kelamin. Karena itu, menjaga kesehatan sangat penting dilakukan. Jika terdapat gejala yang mencurigakan, sebaiknya segera bawa ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut dan mendapat penanganan yang tepat.