Hepatitis merupakan salah satu jenis penyakit yang menyerang fungsi organ hati manusia yang sering terjadi . Penyakit hepatitis ini banyak disebabkan oleh infeksi virus pada organ hati manusia serta akibat gaya hidup yang tidak sehat seperti banyak mengonsumsi alkohol dan dapat juga diakibatkan oleh malfungsi autoimun pada tubuh manusia.
Hepatitis sendiri dapat dibedakan menjadi beberapa jenis dan diberi nama sesuai urutan abjad pada alfabet yaitu A,B, C, D,E. Para penderita umumnya akan mengalami gejala seperti kelelahan hebat, perubahan warna urin, terkena jaundice atau penyakit kuning pada kulit dan mata, serta mual dan muntah-muntah yang juga ditemukan di penyakit liver dan hepatitis pada umumnya.
Untuk memastikan bahwa pasien benar-benar terjangkit gejala penyakit hepatitis A, dokter akan melakukan serangkaian analisa dan diagnosa pendukung hipotesis tersebut. Biasanya dokter akan melakukan tes Immunoglobin M antibodi Hepatitis A (IgM anti-HAV serta IgG dan IgA).
Untuk menentukan keberadaan IgM atau immunoglobin anti HAV sebagai penunjuk ada atau tidaknya virus hepatitis A dalam tubuh, dokter menggunakan metode radioimmunoassay, immunochemical staining, serta immunoblotting. Radiommunoassay sendiri adalah metode pelacakan keberadaan virus melalui pemetaan struktur antigen dan antibodi dalam tubuh dengan menggunakan peralatan radiologi.
Fase-fase Penyakit Hepatitis A
Fase awal penyakit hepatitis A umumnya tidak menimbulkan gejala medis yang begitu nampak (silent infection). Fase ini kemudian dilanjutkan dengan fase atau masa inkubasi hepatitis A yang dapat berlangsung antara 15 hingga 49 hari. Setelah fase inkubasi, hepatitis A kemudian akan memasuki fase yang disebut dengan fase prodormal. Pada fase inilah gejala-gejala umum hepatitis seperti kelelahan, mual dan muntah terjadi.
Fase ikterus atau munculnya penyakit kuning akan muncul 1-2 minggu setelah fase prodormal berlangsung. Pada fase ini penderita hepatitis A akan sangat mudah menularkan virus hepatitis A terhadap orang lain yang sehat hingga periode 7-8 hari setelah penyakit kuning hilang dari tubuh penderita dan memasuki masa penyembuhan hepatitis A.
Perawatan Hepatitis A
Meskipun mayoritas dari kasus hepatitis A tidak menyebabkan kerusakan lanjutan terhadap organ hati manusia dan dapat berangsur sembuh tanpa intervensi medis, namun sejumlah langkah perawatan dapat diambil untuk mempercepat pemulihan kondisi pasien sebelum terkena hepatitis. Berikut sejumlah langkah-langkah perawatan pasien hepatitis A yang dapat diambil:
1. Istirahat cukup
Istirahat merupakan langkah pertama yang dapat diambil ketika tubuh mengalami gangguan kesehatan. Penderita hepatitis A cenderung mengalami kelelahan dan kehilangan tenaga karena terganggunya metabolisme hati. Istirahat atau bedrest diharapakan dapat membantu mempercepat regenerasi sel-sel sehingga mampu mengembalikan tubuh ke dalam kondisi terbaik. [AdSense-B]
2. Tidak banyak memakan makanan berat
Selain kelelahan, gejala fisiologis yang umum dialami oleh penderita hepatitis adalah sering mengalami mual-mual dan muntah-muntah. Absennya asupan makanan bagi pasien hepatitis A dapat menghambat upaya pemulihan kondisi tubuh karena minimnya nutrisi yang masuk ke dalam tubuh.
Untuk mengatasi hal ini pasien dianjurkan untuk memperbanyak makanan ringan untuk menggantikan jadwal makan berat agar tidak banyak mengalami muntah. Selain itu pasien juga dianjurkan untuk memperbanyak asupan kalori untuk membantu pemulihan tenaga.
3. Memperbanyak minum cairan
Gejala muntah juga dapat menurunkan tingkat cairan tubuh secara drastis bagi penderita hepatitis A. Oleh karena itu memperbanyak cairan dapat membantu menyeimbangkan kadar cairan tubuh serta rasio elektrolit osmosis dalam tubuh.
Selain memperbanyak konsumsi cairan seperti air putih, cairan elektrolit dan buah-buahan juga terbukti baik untuk mempercepat proses rehidrasi tubuh yang terganggu selama menderita Hepatitis A. [AdSense-A]
4. Melakukan Pantang Terhadap Alkohol
Alkohol adalah salah satu sumber masalah utama bagi kesehatan hati. Hampir semua penyakit hati berpangkal dari konsumsi alkohol yang tidak terkendali. Alkohol juga menjadi faktor risiko bagi penyakit hepatitis A sehingga mengurangi atau menghentikan total konsumsi alkohol bagi penderita hepatitis A sangat dianjurkan.
Pada penderita hepatitis A, organ hati mengalami inflammasi sehingga fungsi ekskresi akan mengalami gangguan. Konsumsi alkohol dapat memperburuk inflammasi dan dapat mendorong hepatitis ke tingkat penyakit yang lebih parah seperti sirosis.
5. Mengonsumsi obat secara teratur
Dokter biasanya akan meresepkan obat-obatan harian untuk perawatan serta membantu mempercepat proses penyembuhan penyakit hepatitis A. Obat-obatan yang dapat diresepkan untuk hepatitis A seperti BayGam dan GamaStan biasanya harus dikonsumsi dengan dosis dan dalam jangka waktu tertentu.
Dengan menerapkan disiplin dalam mengonsumsi obat-obatan yang sudah diresepkan oleh dokter dapat mencegah hepatitis kembali relaps setelah fase ikterus. Apabila penderita memilih untuk menghindari obat kimiawi yang diresepkan oleh dokter, pasien juga bisa mencoba obat herbal untuk hepatitis yang aman untuk dikonsumsi.
6. Menghindari hubungan seksual selama terjangkit hepatitis A
Meskipun hubungan seksual tidak serta merta berpengaruh terhadap kondisi tubuh ketika terjangkit hepatitis A, namun hal ini dapat menjadi pintu penularan utama virus hepatitis A kepada orang yang masih sehat. Sifat asli virus hepatitis A yang mudah menyebar membuat segala jenis kontak terhadap orang lain dapat membuat orang lain rentan terkena virus hepatitis A. Hal ini pada dasarnya akan menyulitkan masa penyembuhan karena virus bisa lebih cepat membelah diri dan akan memperpanjang masa fase prodormal pada penderita pertama.
7. Mencuci tangan dengan menggunakan pensteril
Perubahan gaya hidup menjadi kunci utama untuk menanggulangi hepatitis A. Biasakan mencuci tangan dengan menggunakan sabun diiringi dengan desinfektan untuk meminimalkan anggota tubuh terinfeksi oleh mikroorganisme seperti kuman dan virus terutama virus hepatitis A. Mencuci tangan secara teratur juga merupakan cara mencegah penularan penyakit hepatitis yang paling mudah untuk dilakukan
8. Hindari menyiapkan makanan untuk orang lain
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa sifat virus hepatitis A dapat dengan mudah berpindah dan menular. Menghindari kontak dengan makanan dapat dilakukan untuk membantu meminimalkan penyebaran virus hepatitis A dari penderita.
Demikian merupakan langkah-langkah perawatan sederhana yang dapat dilakukan untuk menanggulangi penyakit hepatitis A. Selain melakukan Perawatan Hepatitis A bagi tubuh, mencegah penyebarannya juga merupakan langkah penting untuk menghentikan resiko terjangkitnya orang terdekat oleh hepatitis yang akan turut mempengaruhi pemulihan kesehatan penderita.