Mungkin tidak sedikit diantara kita yang belum mengenal dan mengetahui tentang penyakit hemofilia. Terbatasnya informasi dan belum begitu banyaknya sosialisasi membuat pengetahuan tentang penyakit hemofilia sangatlah minim. Jika dilihat pengertiannya, definisi hemofilia merupakan sebuah gangguan pendarahan dikarenakan kekurangan faktor pembekuan darah. Seperti yang kita ketahui, protein di dalam tubuh manusia memiliki tugas sebagai faktor pembekuan darah sehingga apabila terjadi luka dan mengalami pendarahan, luka akan cepat tertutup dan pendarahan dapat dihentikan.
Pada penderita penyakit hemofilia, jumlah protein sebagai faktor pembekuan darah berjumlah dibawah standar normal sehingga semakin sedikit protein faktor pembekuan darah ditubuh penderita penyakit hemofilia, maka semakin parah tingkat penyakit hemofilia yang dideritanya.
Faktor penyebab utama penyakit hemofilia berasal dari keturunan atau secara medis dikenal dengan istilah genetika. Hampir 70 % penderita hemofilia di dunia berasal dari keturunan, dan 30% nya di dapat dari mutasi gen. Biasanya penyakit hemofilia lebih banyak diderita oleh pria dan apabila ada wanita yang menderita penyakit hemofilia, hanyalah sebagai pembawa sifat saja.
Hemofilia sebagai salah satu penyakit pada sistem peredaran darah ini sebaiknya dikenali dalam waktu sedini mungkin. Adapun beberapa ciri-ciri penyakit hemofilia yang dapat diketahui diantarnya seperti terjadinya memar pada beberapa bagian tubuh secara tiba-tiba, pembengkakan pada sendi tubuh, keluar darah saat BAB dan BAK, mengalami mual yang di iringi muntah, dan pendarahan yang lama ketika mengalami cidera yang menyebabkan luka.
Untuk mengatasi penyakit ini, berikut akan coba dijelaskan 7 cara mengatasi hemofilia secara tepat sebagai langkah penanganan yang tepat agar tidak mengganggu aktifitas sehari-hari diantarnya.
Hemofilia berdasarkan tingkat keparahannya dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu hemofilia A, B dan C. Untuk hemofilia A, pengobatan yang dapat dilakukan berupa menyuntikan serum lambat hormon desmopressin (DDAVP) pada pembuluh darah sebagai perangsang pelepasan faktor pembekuan darah.
Pada penderita hemofilia B dan C, pendarahan hanya dapat dihentikan dengan menyuntikan faktor pembekuan darah yang berasal dari donor darah manusia atau dengan menyuntikan produk rekasa genetika yang biasanya diberi nama faktor pembekuan rekombinan.
Berolahrga merupakan sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi untuk menjaga kesehatan tubuh, tidak terkecuali pada penderita penyakit hemofilia. Olahraga yang di sarankan untuk penderita penyakit hemofilia seperti berenang, berjalan, dan bersepeda. Penderita penyakit hemofilia sebaiknya tidak melakukan olahraga berat yang banyak melakukan kontak fisik seperti beladiri, bola, dan gulat dikarenakan olahraga ini beresiko menyebabkan cidera otot yang berbahaya untuk penderita penyakit hemofilia.
Penderita penyakit hemofilia sebaiknya menghindari untuk mengkonsumsi beberapa obatan yang dapat mengganggu proses pembekuan darah. Adapun obatan yang dapat mengganggu proses pembekuan darah yang harus di hindari diantaranya aspirin, ibuprofin, heparin dan warfarin. [AdSense-B]
Kesehatan mulut dan gusi merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh para penderita penyakit hemofilia dikarenakan pendarahan juga dapat terjadi pada mulut, gigi dan gusi jika kesehatannya tidak di jaga. Penderita penyakit hemofilia sebaiknya memeriksakan kesehatan mulut dan gusi ke dokter gigi minimal setiap 6 bulan sekali.
Karena pendarahan pada penderita penyakit hemofilia susah untuk di hentikan,sebaiknya penderita penyakit hemofilia sebaiknya menggunakan peralatan pengamanan seperti helm, pelindung lainnya dalam beraktifitas untuk menghindari terjadinya cidera.
Ketika penderita penyakit hemofilia mengalami pendarahan saat mendapat cidera luka, sebaiknya cepat mengambil tindakan untuk menghentikan pendarahan. Salah satu hal yang dapat dilakukan dengan mengompres luka dengan batu es kurang lebih selama 10 menit. Selain dapat mengurangi nyeri pada luka, langkah ini dapat memperlambat pendarahan. [AdSense-C]
Dengan mengatur tata letak ruangan akan menghindari penderita penyakit hemofilia dari cidera yang dapat menyebabkan pendarahan dan membuat penderita penyakit hemofilia tidak trauma dengan benda-benda dan peralatan yang dapat menyebabkan cidera luka. Selain itu juga, keuntungan dari mengatur tata letak ruangan membuat rumah menjadi kelihatan lebih rapi, indah dan nyaman.
Meski hemofilia merupakan sebuah penyakit yang belum bisa untuk disembuhkan, dengan mengetahui cara mengatasinya akan membuat penderita penyakit hemofilia dapat menjalankan aktifitas sehari-harinya dengan normal dan lancar dan terhindari jauh dari bahaya penyakit hemofilia. Sebaiknya para penderita penyakit hemofilia mengkonsumsi vitamin penambah darah untuk meningkatkan zat besi di dalam tubuh.
Salah satu bentuk perawatan hemofilia yaitu dengan selalu mencari informasi terbaru tentang penyakit hemofilia. Pencarian informasi bisa di dapat dengan mengikuti sosialisasi ataupun seminar-seminar tentang penyakit hemofilia, hingga membaca buku-buku dan memanfaatkan internet sebagai sumber informasi.
Pencarian informasi diharapkan mampu menambah wawasan terhadap informasi pengobatan terbaru yang lebih efektif dan tidak menimbulkan banyak dampak negatif bagi kesehatan tubuh penderita penyakit hemofilia.
Itulah 7 cara mengatasi hemofilia secara tepat sebagai langkah penanganan yang tepat yang dapat di aplikasikan bagi penderita penyakit hemofilia. Selalulah untuk selalu menjaga kesehatan diri dan lingkungan di sekitar kita karena sehat, adalah tujuan hidup kita semua. Semoga informasi yang ada dalam tulisan ini bisa bermanfaat dan menjadi ilmu yang bermanfaat bagi kita semua.