Kentut dapat dikatakan sebagai sebuah hal yang alami dan sah-sah saja kalau setiap orang kentut, meski memang kalau ketahuan di muka umum pasti memalukan karena dinilai tak sopan. Faktanya, kentut sendiri adalah suatu hal yang menjadi tanda bahwa usus kita sehat dan sistem pencernaan berfungsi normal. Diketahui bahwa pembentukan gas kentut terdiri dari 2 cara, yaitu:
Buang angin adalah istilah lain dari kentut dan ini sebenarnya sebuah hal yang menandakan bahwa kita dalam keadaan sehat, tapi kalau hanya terjadi sekitar 15-20 kali setiap harinya. Apabila terlalu sering kentut, maka tentu saja ini bukan hal yang dianggap baik lagi. Lebih dari angka tersebut, kentut akan dianggap tak normal dan Anda sebaiknya mengetahui apa-apa saja yang menjadi penyebab sering kentut.
(Baca juga: akibat menahan kentut keseringan)
Istilah lain yang kerap digunakan adalah sembelit, atau yang juga kita sebut dengan sulit buang air besar. Walau memang konstipasi mengakibatkan terjadinya penghambatan, namun Anda yang mengalami sembelit pasti merasakan bahwa gas bakal tetap selalu keluar. Seringnya kentut bisa juga dikarenakan konstipasi ini.
Teorinya, ada ruang kecil yang terbuka supaya gas mendapat jalan untuk keluar dari perut. Hanya saja saat konstipasi, ada aroma yang lebih menyengat yang berasal dari gas yang dikeluarkan tersebut. Kalau kita tahu kentut itu bau, bau dari kentut karena sembelit bakal lebih bau dan menusuk hidung.
(Baca juga: cara mengatasi sembelit)
Penderita penyakit kanker, terutama yang menderita kanker usus besar dan perut akan dapat memicu lebih seringnya mengeluarkan gas dari perut. Sering kentut mungkin kerap dianggap sebagai hal wajar, namun rupanya hal ini pun tak boleh disepelekan. Pengeluarkan angin atau gas yang terjadi secara berkelanjutan menandakan adanya penyakit kanker di dalam perut.
Faktor usia yang bertambah tua juga ternyata memiliki pengaruh besar dalam memicu gas di dalam tubuh lebih buruk. Bertambahnya usia seseorang seringnya tidak diimbangi dengan produksi air liur dalam jumlah besar beserta cairan pencernaan lainnya. Potensi bakteri memroses fermentasi karbohidrat yang masuk ke dalam usus pun menjadi lebih tinggi.
(Baca juga: penyebab penuaan dini)
Kelihatannya memang hal sepele, yaitu naik pesawat, namun ternyata sering kentut yang juga disertai perut yang terasa kembung bisa juga dikarenakan naik transportasi udara. Tak perlu heran apabila sering kentut terjadi justru saat Anda naik kendaraan umum seperti ini karena hal ini malah dianggap normal.
Telah ditunjukkan oleh sebuah penelitian bahwa saat naik pesawat yang berada di ketinggian dapat secara otomatis memicu perluasan gas yang ada di dalam tubuh. Sebagai akibatnya, perut pun menjadi kembung dan rasanya ingin selalu kentut. Tak hanya ada hasrat ingin kentut, gas pun akan keluar lebih mudah dan sering.
Bir adalah salah satu jenis minuman keras, bahaya minuman keras bagi kesehatan sendiri sudah banyak yang tahu. Hal ini pun rupanya dapat menjadi pemicu dari seringnya buang angin. Ada tiga faktor penting dalam seringnya pengeluaran gas yang dialami, yakni alkohol, kandungan karbonasi serta air.
Terlalu sering mengonsumsi minuman inilah yang akan menjadikan Anda lebih sering kentut, percaya atau tidak. Seperti yang kita tahu bahwa minuman keras tidak ada gizinya sama sekali dan ini juga bisa menyebabkan berbagai jenis penyakit kronis. Menghentikan kebiasaan minum bir terlalu banyak atau paling tidak membatasinya adalah keputusan yang baik.
(Baca juga: efek bahaya alkohol)
Saat beraktivitas makan dan minum wajar saja kalau udara pun ikut masuk ke dalam tubuh, meski hanya sedikit. Tapi makan terlalu cepat, mengonsumsi minuman yang mengandung karbonasi, serta makan sambil mengobrol atau bicara adalah kebiasaan-kebiasaan yang sama saja dengan memasukkan udara ke dalam perut. Dengan menelan udara, tak perlu heran kalau akhirnya menjadi lebih sering kentut.
Mungkin dari Anda ada yang punya kebiasaan mengunyah permen karet dan perlu Anda ketahui bahwa semakin sering mengunyahnya, di dalam mulut pun akhirnya juga ada terlalu banyak gas. Tak hanya itu, permen karet sendiri dibuat dengan menggunakan bahan pemanis buatan yang rupanya juga mampu memengaruhi seringnya buang angin.
Gas yang ada di dalam perut bisa juga menumpuk dikarenakan pemanis buatan yang sulit untuk tubuh Anda cerna. Karena pada proses pencernaan terbilang sulit, maka gas pun memenuhi perut sehingga tak jarang perut menjadi kembung dan buang angin juga tak bisa terelakkan. Selain sering kentut, waspadai juga bahaya permen karet jika tertelan.
(Baca juga: bahaya menelan permen karet)
Pembentukan gas pada saluran pencernaan dipengaruhi oleh jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh. Ada beberapa makanan yang mengandung gas tinggi, sehingga hal ini tentu saja akan membuat pengonsumsinya bisa lebih sering membuang gas. Makanan yang dimaksud antara lain adalah apel, plum, kacang-kacangan, kismis, brokoli, serta kubis.
Bahkan makanan yang mengandung fruktosa tinggi pun juga sama saja efeknya. Contoh makanan dengan kandungan sorbitol atau fruktosa tinggi adalah jus buah. Pilihlah makanan yang tak sulit dan tak lama untuk dicerna sehingga tak membuat perut kembung.
(Baca juga: makanan yang berbahaya bagi lambung)
Sering kentut juga berlaku bagi orang-orang yang mempunyai kebiasaan buruk mengonsumsi obat-obatan terlarang, seperti ganja. Efek ganja bagi sosial, kesehatan dan psikologis tidaklah baik sebagai salah satu dari jenis-jenis narkoba. Mirip seperti saat Anda mengunyah permen karet, akibat sering menghisap ganja adalah seringnya buang angin.
Kentut bisa dipicu oleh kegiatan menghisap ganja karena ada banyak udara yang otomatis masuk ke dalam tubuh. Udara tersebut dapat masuk jelas lewat kegiatan menghisap atau inhalasi itu sendiri sehingga menyebabkan perut pun dipenuhi gas. Tak salah bila kemudian Anda akan menjadi lebih mudah dan sering kentut seiring dengan pemakaian ganja yang berlebihan.
Gigi palsu pun rupanya bisa memberikan efek sering kentut, terutama bila pemasangannya tidak pas. Ketika Anda memasang gigi palsu secara kurang tepat, ini akan membuat ada banyak udara terjebak pada bagian antara gigi yang satu dan yang lain. Saat menelan, udara tersebut bakal memungkinkan terjadinya kentut karena ikut masuk ke dalam tubuh.
(Baca juga: bahaya gigi palsu)
Gelisah biasanya mungkin identik dengan efek ingin buang air kecil atau justru malah buang air besar. Tegang dan cemas mampu memicu perut kembung sehingga otomatis efeknya adalah sering kentut. Mungkin tanpa Anda sadari, ketika kegelisahan datang melanda, ada lebih banyak udara yang tertelan dan masuk ke dalam tubuh.
Merasa cemas dan gelisah juga otomatis meningkatkan kadar adrenalin di dalam tubuh yang juga ada kaitannya dengan buang angin. Perut kembung dapat menjadi lebih hebat lagi dan inilah yang kemudian memicu timbulnya buang gas pada frekuensi yang lebih sering.
Seseorang dengan masalah anoreksia juga berpotensi besar untuk mengalami sering buang angin. Sederhana saja, ini karena tidak adanya makanan yang mengisi perut yang akan membuat usus lama-lama bisa mengecil. Karena jarangnya makanan yang masuk, alhasil udara dan gas pun terjebak di dalam perut, begitu juga bakteri. Maka tak heran bila penderita anoreksia akan cenderung sering kentut dengan aroma yang begitu menyengat.
(Baca juga: efek samping obat pelangsing)
Sesaat sesudah seorang wanita melahirkan, otot yang ada pada area anus serta saraf yang tak jauh dari situ berpotensi mengalami kerusakan. Ini kemudian akan menyebabkan seseorang tersebut menjadi lebih sulit dalam menahan buang angin. Perut yang kembung menjadi masalahnya dan ini telah ditunjukkan oleh sebuah hasil studi di Swedia. Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa ada sampai 25 persen wanita yang setelah 5 bulan pasca persalinan akan terus sering kentut.
Kebiasaan merokok tak hanya berbahaya bagi kesehatan paru-paru, tapi juga mengancam pencernaan. Bahaya merokok bagi alat pernafasan bukanlah satu-satunya karena rupanya merokok sebenarnya sebuah kegiatan yang memicu Anda mengambil banyak udara ke dalam tubuh. Gas kemudian bakal terjebak di bagian lambung maupun kerongkongan. Inilah yang kemudian menjadi salah satu alasan mengapa Anda sering kentut.
(Baca juga: efek bahaya nikotin rokok)
Itulah serangkaian penyebab sering kentut yang kiranya bisa menjadi pengetahuan lebih bagi Anda. Bila terjadi gejala yang lebih serius dan tak wajar, seperti misalnya mulai diare, keluar darah saat BAB, muntah-muntah, dan terjadi penurunan berat badan, jangan tunda untuk ke dokter.