Bawang putih, bawang merah, bawang bombay, dan daun bawang termasuk dalam golongan Genus Allium. Sayuran ini terkenal sebagai bahan masakan di Seluruh Dunia, sehingga banyak digunakan dalam makanan sehari-hari. Selain sebagai bumbu masakan, bawang juga dapat menurunkan risiko kanker terutama kanker saluran pencernaan.
Bawang putih juga dapat digunakan sebagai pengobatan tumor Rahim dan membantu orang dengan penyakit kolesterol sehingga dapat menurunkan kolesterol, tekanan darah, hingga stroke.
Makan bawang mentah dalam jumlah besar atau sekitar 80 – 120 gram setiap hari, tidak meningkatkan kadar kolesterol atau gula darah. Namun hal ini berbeda apabila bawang dikonsumsi dengan cara telah digoreng.
Menggoreng makanan dengan minyak yang digunakan secara berulang, dapat menimbulkan radikal bebas dan akrilamid. Selain itu makanan yang digoreng, telah kehilangan kandungan vitamin dan mineral.
Maka dari itu, mengkonsumsi makanan yang telah digoreng secara berlebihan dapat menyebabkan obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit kardiovaskular. Berikut efek samping kebanyakan makan bawang goreng :
Makanan yang digoreng seperti bawang goreng, dapat meningkatkan kadar kolesterol low-density lipoprotein (LDL), sehingga akan menumpuk pada dinding arteri.
Kolesterol dapat dikatakan tinggi apabila kadar lemak melebihi 200mg/dL. Makanan yang digoreng, termasuk bawang Bombay goreng dapat meningkatkan kepadatan energy atau jumlah kalori makanan.
Selain itu, Bawang goreng mengandung asam lemak trans berbahaya dari minyak yang sering digunakan untuk memasaknya. Lemak inilah yang diketahui dapat meningkatkan nafsu makan dan menambah penyimpanan lemak. Seseorang yang memiliki kadar kolesterol tinggi, lebih lanjut dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke.
Terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang digoreng seperti bawang goreng, dapat menyebabkan obesitas atau kegemukan, karena bawang goreng mengandung kolesterol tinggi, sehingga menyebabkan berat badan menjadi naik.
Obesitas berkontribusi pada rentang hidup yang lebih pendek bahkan dapat memicu timbulnnya penyakit lainnya. Pravalensi obesitas dapat diukur dengan perhitungan indeks masa tubuh.
Memakan bawang mentah dapat menurunkan gula darah, namun terlalu banyak memakan bawang goreng juga dapat menyebabkan diabetes. Bawang goreng termasuk makanan berminyak, sehingga dapat meningkatkan resistensi insulin dalam tubuh. Insulin berperan mengatur kadar gula darah, sehingga meningkatkan risiko penyakit diabetes mellitus tipe 2.
Ini bisa terjadi kepada siapa saja, termasuk anak-anak dan ibu hamil. Seorang wanita yang terbiasa makan makanan yang digoreng dapat berisiko mengidap penyakit diabetes gestasional yang bisa meningkatkan risiko komplikasi kehamilan.
Penyakit kardiovaskular yang termasuk penyakit jantung koroner, serangan jantung, dan stroke merupakan penyebab utama kematian dan diprediksi lebih dari 23,6 juta orang akan meninggal karena penyakit ini pada tahun 2030.
Terlalu banyak memakan gorengan seperti bawang goreng, dapat meningkatkan kolesterol dan obesitas yang merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung.
Temuan penelitian menunjukkan bahwa seseorang yang memakan banyak gorengan dalam satu minggu, memiliki risiko 28% lebih besar mengidap penyakit kardiovaskular, risiko penyakit jantung 22%, dan risiko 37% lebih tinggi dari penyakit gagal jantung.
Terlalu banyak memakan bawang, utamanya bawang merah dapat meningkatkan gangguan pecernaan. Gangguan pencernaan yang biasanya timbul adalah sulit buang air besar dan diare.
Makanan berlemak seperti bawang goreng dapat merangsang kontraksi saluran pencernaan, sehingga pengosongan lambung menjadi lebih lambat dan semakin sulit buang air besar.
Sebaliknya, makan makanan yang digoreng juga dapat meningkatkan kontraksi saluran pencernaan dan membuat diare semakin parah. Efek lebih parah, gangguan pencernaan ini juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker usus. Penjelasan diatas merupakan efek samping terlalu banyak makan bawang goreng.
Selain itu, seorang Dokter Spesialis Gizi Klinik, DR. dr. Samuel Oetoro, MS, SpGK(K) melalui tayangan di salah satu stasiun televisi juga mengatakan bahwa bawang goreng hanya berfungsi untuk keperluan makanan/kuliner, dan bukan untuk kesehatan.
Dengan kata lain bawang goreng tidak memiliki dampak baik untuk kesehatan. Apabila terlalu banyak dikonsumsi, maka akan membawa dampak buruk bagi kesehatan.
Cara Mengatasi Efek Samping Dari Terlalu Banyak Makan Bawang Goreng
Jika Anda terlalu menyukai renyahnya makanan yang digoreng utamanya bawang goreng, gunakan penggorengan udara dan masukkan sedikit minyak zaitun pada makanan.
Selain itu, daripada memasak bawang dengan cara digoreng, lebih baik memanggangnya karena memanggang bawang menghasilkan rasa yang kuat, tekstur renyah, dan mampu bertahan lama.
Terlalu banyak makan makanan yang digoreng memiliki banyak dampak negatif bagi kesehatan, karena makanan yang digoreng mengandung asam lemak trans berbahaya dari minyak yang sering digunakan untuk menggoreng.
Maka dari itu membatasi makan bawang goreng setidaknya dapat sedikit mengurangi risiko penyakit yang ditimbulkan. Dokter Spesialis Gizi Klinik, DR. dr. Samuel Oetoro, MS, SpGK(K) mengatakan bahwa sebaiknya dalam satu hari, jangan sampai memakan bawang goreng lebih dari satu sendok makan.
Apabila seseorang sudah terlanjur makan makanan yang tidak sehat, maka dianjurkan untuk mengimbanginya dengan olahraga. Olahraga dapat mengurangi kelebihan berat badan dan mencegah penyakit yang ditimbulkan dari makan makanan yang digoreng.
Selain itu, Penurunan berat badan paling baik dicapai dengan mengurangi asupan energi dan meningkatkan pengeluaran energi. Penurunan berat badan mengurangi risiko adanya penyakit. Semakin banyak penurunan berat badan, semakin baik hasilnya.