Diabetes

Buka-bukaan, Nick Jonas Tingkatkan Kesadaran Diabetes Agar Tak Seperti Dirinya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Nick Jonas kini tengah hidup berbahagia dengan Priyanka Chopra sejak 1 Desember 2018 lalu. Rupanya, ia tak lupa untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai diabetes melalui unggahan pribadi di Instagram. Siapa sangka, penyanyi dan aktor terkenal ini terdiagnosa penyakit diabetes tipe 1 sejak usia 13 tahun.

“13 tahun lalu saya didiagnosis menderita diabetes tipe 1. Gambar sebelah kiri menunjukkan diri saya yang kehilangan berat badan akibat gula darah yang terlampau tinggi, sebelum saya mengetahui menderita diabetes. Gambar sebelah kanan adalah saya sekarang, bahagia dan sehat”, jelasnya di kolom caption foto.

Ya, di usia 26 tahun ini, Nick menjelaskan bagaimana ia menjalani hiduo sehat dan selalu memastikan bahwa kadar gula darahnya berada dalam kadar yang normal. Sebelum mengetahui penyakit yang diidapnya, Nick kerap merasa haus sepanjang waktu dan harus menggunakan kamar mandi lebih sering daripada biasanya.

Diabetes adalah penyakit yang berlangsung lama atau kronis dan sering ditandai dengan peningkatan kadar gula (glukosa) di atas batas normal. Gula yang seharusnya menjadi bahan pembuatan energi ini akan menumpuk di dalam darah karena tidak bisa diserap dengan baik. Tanpa perawatan yang baik, diabetes dapat menimbulkan komplikasi ke berbagai organ tubuh hingga membahayakan nyawa penderita.

Secara garis besar, diabetes dibagi menjadi 2 jenis yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Pada diabetes tipe 1, terjadi anomali dimana sistem kekebalan tubuh pasien menghancurkan sel-sel pankreas, organ tubuh produsen hormon insulin. Padahal, hormon insulin ini berguna untuk mengantarkan glukosa yang berada di aliran darah untuk masuk ke dalam sel tubuh dan diproses menjadi energi yang akan kita gunakan. Hal ini lah yang menjadi alasan mengapa terdapat penumpukan glukosa di dalam darah. Diabetes tipe 1 jarang sekali terjadi dan biasanya terdeteksi di usia muda. Penyebab kelainan ini masih belum diketahui secara pasti, namun dugaan paling kuat karena faktor genetik dan lingkungan si penderita.

Berbeda dengan diabetes tipe 1, diabetes tipe 2 lebih sering terjadi. Diabetes tipe ini terjadi karena sel-sel dalam tubuh kurang sensitif dalam menangkap hormon insulin sehingga insulin tidak dapat digunakan dengan baik. Hal ini biasanya disebut dengan resistensi insulin. Kebanyakan pasien mengalami diabetes tipe 2 akibat gaya hidup yang tidak sehat seperti pola makan dan istirahat yang tidak teratur, minim melakukan olahraga, merokok, mengonsumsi alkohol, dan lain sebagainya. Obesitas atau kelebihan berat badan juga dinilai menjadi faktor risiko terjadinya diabetes tipe 2.

Untuk menegakkan diagnosis diabetes, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan seperti tes gula darah sewaktu atau juga tes HbA1c. Jika pasien benar menderita diabetes, dokter akan merencanakan langkah-langkah pengobatan yang akan dijalani.

Pasien diabetes memang harus mengatur gaya hidup sehat sedemikan rupa. Dengan pola makan rendah kalori dan lemak disertai olahraga teratur, diharapkan kadar glukosa dalam darah tetap dalam jumlah yang normal. Semoga artikel ini bermanfaat, ya!