Bertengkar dengan pasangan sebenarnya merupakan hal biasa dan umum terjadi. Meski wajar adanya perdebatan yang terjadi dengan pacar, rupanya emosi yang terlalu menyulut-nyulut malah justru tak baik untuk kesehatan. Sejumlah orang bisa saja malah harus dilarikan ke rumah sakit, seperti pria asal Jiangsu, China kali ini.
Xiao Chen adalah pria yang dimaksud di mana mahasiswa ini pada 3 Mei lalu harus dibawa ke rumah sakit secepatnya setelah bertengkar dengan sang pacar dan harus dilarikan ke ruang gawat darurat. Melansir dari lama World of Buzz, tubuh pria muda ini sudah kaku dan ia bahkan kehilangan kemampuan bicaranya.
Saat sampai di rumah sakit, dokter mengira bahwa pasiennya tersebut baru saja mengonsumsi zat ilegal atau meminum minuman beralkohol. Xiao Chen kemudian memberi tahu sang dokter bahwa ia sebelum dibawa ke rumah sakit habis bertengkar cukup hebat dengan pacarnya. Dokter pun mendiagnosanya dengan kondisi yang dinamakan hiperventilasi.
Menurut sang dokter, Xiao Chen yang emosinya terlalu tinggi menjadi sulit untuk menenangkan diri ketika bertengkar dan hal ini terjadi dalam waktu lama. Dari situlah awal kekakuan tubuhnya terjadi, tangan sampai-sampai tak bisa diluruskan karena mengepal terus-menerus. Hiperventilasi adalah kondisi yan sesuai karena biasanya ini dialami oleh seseorang yang terlalu stres, cemas dan gelisah.
Hiperventilasi juga dikenal dengan sebutan bernapas berlebihan dan juga bisa dikatakan sebagai bentuk serangan panik di mana kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja. Sejumlah gejala di bawah ini adalah yang paling umum dialami seseorang dengan hiperventilasi:
Pada kasus Xiao Chen, ia mengalami kekakuan otot karena bernapas berlebihan, sekaligus juga sesak pada dada, pusing dan kesemutan. Sang dokter yang menangani pun mengonfirmasi bahwa pasiennya ini akibat hiperventilasi pun mengalami alkalosis pernapasan. Beruntung sesudah mendapatkan perawatan medis, ia alami kesembuhan total namun juga dianjurkan oleh dokter supaya Xiao Chen bisa mengendalikan emosi dengan tetap tenang supaya hiperventilasi tak terjadi lagi.