Batu empedu merupakan batuan kecil dari kolesterol yang terbentuk di empedu sehingga menyumbat bagian ujung empedu sehingga menimbulkan gejala batu empedu seperti rasa sakit hebat. Ukuran empedu sendiri sangat beragam dari mulai seukuran pasir sampai seukuran bola kecil dan jumlahnya juga bisa bervariasi dari satu hingga puluhan. Batu empedu ini bisa menyebabkan penyumbatan di saluran empedu atau pindah ke sistem pencernaan yang nantinya akan menyebabkan komplikasi batu empedu dan beberapa diantaranya adalah seperti yang akan kami ulas berikut ini.
Radang kantung empedu atau kolesistitis merupakan komplikasi pada batu empedu yang terjadi pada saat cairan empedu semakin menumpuk pada kantung empedu karena batu empedu sudah menyumbat saluran keluarnya cairan empedu. Gejala yang terjadi pada kolesistitis akut ini diantaranya adalah sakit pada bagian perut atas yang akan menjalar pada tulang belikat, detak jantung meningkat dan juga demam tinggi yang juga menjadi gejala umum dari penyakit pada organ hati.
Abses kantong empedu atau peritonitis juga merupakan komplikasi batu empedu yakni peradangan pada lapisan perut area dalam atau dikenal juga dalam istilah kedokteran peritoneum. Komplikasi ini bisa terjadi karena kantong empedu yang pecah dan mengalami peradangan parah sehingga menurunkan fungsi hati sebagai alat ekskresi. Untuk penanganan komplikasi ini bisa dilakukan dengan cara infus antibiotik sampai operasi untuk mengangkat peritoneum yang rusak parah.
Penyumbatan Saluran Empedu terjadi karena batu empedu menyebabkan saluran menjadi rentan terserang bakteri penyebab dari infeksi yang dalam istilah medis dinamakan dengan kolangitis akut. Komplikasi batu empedu ini biasanya diatasi dengan antibiotik dan juga prosedur kolangiopankreatografi retrograd endoskopik [ERCP]. Gejala yang terjadi pada penyumbatan saluran empedu ini meliputi demam tinggi, gatal pada permukaan kulit seperti gejala penyakit kuning, meriang dan juga linglung atau kebingungan.
Pankreatitis akut juga menjadi salah satu jenis komplikasi batu empedu dimana batu empedu keluar dan akhirnya menyumbat saluran pankreas. Pankreas yang meradang ini menyebabkan penderita merasakan sakit parah di area tengah perut dan akan semakin bertambah kronis kemudian menjalar ke punggung khususnya sesudah makan. Gejala lain yang ditimbulkan dari pankreatitis akut adalah demam tinggi, menurunnya nafsu makan, diare, ciri ciri penyakit kuning dan juga muntah.
Penderita batu empedu juga akan meningkatkan risiko terkena kanker kantong empedu meskipun jarang terjadi. Operasi pengangkatan kantong empedu sangat disarankan dalam hal ini untuk mencegah gejala awal kanker hati khususnya jika penderita mempunyai kadar kalsium sangat tinggi pada kantong empedu. Untuk gejalanya sendiri hampir serupa dengan gejala batu empedu yakni demam tinggi, sakit perut dan sakit kuning.
Penyakit kuning atau jaundice bisa terjadi apabila batu empedu keluar melewati kandung empedu ke dalam saluran empedu sehingga menghambat aliran empedu. Gejala penyakit kuning ini secara umum adalah urin yang berwarna lebih pekat, area putih mata dan kulit tubuh yang menguning dan juga gatal gatal.
Komplikasi batu empedu yang jarang terjadi namun serius adalah ileus batu empedu yang terjadi pada saat usus terhalang oleh batu empedu. Ileus batu empedu ini akan terjadi saat saluran abnormal yang dikenal dengan fistula menjadi terbuka yang ada di dekat kantong empedu. Batu empedu ini kemudian akan berjalan melewati fistula dan kemudian menghalangi usus. Gejala dari ileus batu empedu ini meliputi sembelit, sakit perut, pembengkakan di area perut dan timbul rasa sakit. Obstruksi usus ini memerlukan penanganan medis secepatnya sebab jika tidak dilakukan tindakan akan menyebabkan usus terbelah atau rupture kemudian terjadi pendarahan internal dan infeksi yang semakin luas.
Komplikasi batu empedu harus segera mendapatkan penanganan serius seperti menjalani operasi atau mengkonsumsi beberapa bahan alami supaya tidak semakin berkembang dan bisa menyebabkan berbagai tanda tanda kerusakan hati yang lebih serius lainnya.