Seiring bertambahnya usia seorang manusia, maka semakin bertambah banyak juga masalah yang terjadi akibat penurunan kondisi fisik dan mental, yang mungkin dapat mengganggu aktivitas dan kehidupan pribadi dan sosial seseorang.
Masalah yang terjadi akibat kondisi penurunan fisik akibat usia, umumnya adalah penurunan pada kondisi panca indera seperti indra penglihatan dan pendengaran, dimana kedua kondisi yang dapat menjadi masalah tersebut dapat mengganggu aktivitas sehari-hari seseorang.
Untuk Anda yang bermasalah dengan indera penglihatan seperti mata rabun dekat (dimana penderita dapat mengalami kesulitan melihat sesuatu dengan jarak terlalu dekat dengan mata) dan katarak, dapat terbantu dengan penggunaan kacamata dan operasi katarak, yang apabila dilakukan (memakai kacamata dan operasi) dapat mengembalikan indera penglihatan anda sehingga kondisi mata dapat kembali mendekati normal atau bahkan kembali normal seperti sedia kala.
Sementara pada kondisi penurunan indera pendengaran terdapat istilah medis yang disebut presbikusis, dimana kata ini berasal dari bahasa yunani yaitu presbys (tua) dan akousis (pendengaran), sehingga secara harfiah dapat diartikan sebagai kondisi “telinga tua”.
Disebut sebagai “telinga tua” sebenarnya adalah karena kondisi penurunan fungsi kerja dari bagian telinga dalam yaitu penurunan kondisi organ corti karena rusaknya saraf rambut, penurunan kondisi sel saraf ganglion, pembuluh kapiler pada koklea, koklea dan saraf auditori, yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran sensorineural, atau dalam bahasa awam biasa disebut sebagai tuli.
Penurunan fungsi kerja dari telinga pada kondisi presbikusis tidak terjadi secara tiba-tiba dan juga bukan akibat dari penyakit tertentu; malahan kondisi ini muncul perlahan-lahan dan terjadi dalam jangka waktu yang panjang, namun tidak disadari sejak awal dan baru terasa ketika umur sudah menua.
Kondisi presbikusis ini biasanya diidap oleh orang-orang yang berusia 50 tahun ke atas (lansia), dimana hal ini terjadi akibat akumulasi paparan suara bising yang kerusakannya dimulai sejak penderita berusia 18 tahun.
Biasanya kondisi ini (presbikusis) menyerang 2 telinga sekaligus dan bersifat progresif, dimana sekali kondisi ini terjadi maka kondisi tersebut tidak akan dapat mengembalikan kondisi dan cara kerja telinga seperti semula, dan bahkan dapat menjadi semakin parah, walau dengan pengobatan atau terapi yang ada sekarang.
Sebelum kami lanjutkan, anda juga bisa membaca penjelasan kami terkait penyakit pendengaran lainnya seperti tuli saraf, kemudian ada juga tuli campuran, dan juga beberapa metode perawatan, pengobatan dan pencegahan seperti bagaimana cara mencegah tuli konduktif, lalu ada pula cara mencegah tuli saraf, kemudian mengenai 4 cara merawat tuli campuran yang penting untuk anda ketahui.
Gejala Presbikusis
Walaupun kondisi presbikusis normalnya hanya dianggap sebagai kondisi orang tua, dan sering diartikan kondisi kehilangan pendengaran semata, namun sebenarnya gejala yang dirasakan oleh para penderita presbikusis lebih dari hanya sekedar “tuli”. Berikut adalah gejala yang umum timbul dari kondisi presbikusis:
Penyebab Presbikusis
Sebenarnya penyebab kondisi presbikusis adalah murni masalah umur yang menua, dimana seluruh organ-organ pun ikut menua, termasuk telinga. Namun tentunya akan sangat sulit menentukan apakah seseorang mengidap kondisi presbikusis murni karena faktor umur saja, karena kembali lagi pada pernyataan “seluruh organ-organ” yang menua, dimana banyak sekali masalah fisik yang mungkin timbul atau bahkan terjangkit suatu penyakit selama hidupnya yang dapat melemahkan atau mengganggu kerja pendengaran seseorang sehingga menimbulkan ketulian.
Namun berdasarkan faktor umur dan paparan suara, kita dapat menyimpulkan bahwa penyebab terjadinya kondisi presbikusis adalah sebagai berikut:
Pengobatan Presbikusis
Dalam dunia kedokteran terdapat 3 kategori pengobatan untuk menyembuhkan atau mengurangi gejala dari suatu penyakit atau kondisi, yaitu: Farmakologi (obat-obatan), Pembedahan (operasi), dan Manajemen Perawatan.
Akibat dari kondisi presbikusis yang terjadi secara “alami”, sampai saat ini belum terdapat rekomendasi obat yang telah teruji untuk mencegah dan menghentikan proses ini, sehingga dapat disimpulkan bahwa kondisi presbikusis tidak dapat diobati secara farmakologi.
Namun kondisi tuli akibat presbikusis dapat terbantu dengan jalan:
Pencegahan Presbikusis
Karena kondisi presbikusis yang sejatinya disebabkan oleh umur, maka sebenarnya terjadinya kondisi ini sudah merupakan hukum alam, yang artinya sesuatu yang tidak bisa dicegah, diperbaiki, maupun disembuhkan (dalam artian kembali kepada kondisi normal).
Namun demikian, mengingat terdapat faktor lain yang dapat menambah kondisi tuli akibat presbikusis, maka terdapat beberapa hal yang diharapkan dapat mencegah timbulnya kondisi ini pada saat tua nanti, yaitu dengan:
Mudah-mudahan setelah membaca artikel ini, Anda mendapatkan pengetahuan yang lebih dalam mengenai apa itu prebiskusis (gejala, penyebab, pengobatan, pencegahan); dimana untuk Anda yang masih berusia muda tidak ada salahnya untuk memulai langkah-langkah pencegahan kondisi presbikusis agar pendengaran anda selalu sehat sampai tua.
Apabila anda ingin mengetahui tentang penyakit THT lainnya, silahkan baca tulisan kami mengenai ciri-ciri amandel kronis, apa saja penyebab mimisan pada anak, macam-macam gejala polip, dan juga 10 penyebab radang tenggorokan sering kambuh yang perlu anda ketahui.
Perlu diingat juga bahwa Presbikusis ini hanya menyerang 1 dari 3 orang berusia lanjut; yang walaupun perbandingannya tidak jauh, namun bukannya tidak ada harapan sama sekali untuk memiliki pendengaran yang sempurna.