Sel darah putih atau leukosit adalah sel dalam darah yang berfungsi melawan infeksi atau benda asing yang masuk dalam tubuh. Jumlah leukosit yang terlalu tinggi perlu diwaspadai karena mengindikasikan ada yang tidak beres dalam tubuh. Apalagi jika kelebihan leukosit ini terjadi pada balita yang sistem kekebalannya masih belum sempurna. Dengan kekebalan belum sempurna ini, maka infeksi pun lebih mudah masuk.
Pada umumnya ketika bayi dilahirkan jumlah leukositnya memang tinggi. Namun seiring dengan perkembangan bayi menjadi balita hingga dewasa jumlahnya terus menurun. Normalnya bayi baru lahir mempunyai jumlah leukosit antara 4.500 hingga 10.000 per mikroliter darah tergantung kondisi, usia dan jenis kelamin Kelebihan sel darah putih pada balita memang belum tentu menandakan adanya kelainan darah. Namun bisa saja hal tersebut merupakan tanda bahwa tubuh sedang melawan penyakit yang mencoba masuk. Berikut dijelaskan penyebab kelebihan sel darah putih pada balita.
Kelebihan sel darah putih berpotensi tinggi dimiliki bayi dengan alergi. Hal ini berkaitan dengan reaksi tubuh terhadap benda asing yang masuk ke dalam tubuh. Alergi pada balita ini dapat menyebabkan beberapa gejala seperti pilek, batuk, gatal-gatal pada kulit hingga asma. Gejala-gejala tersebut timbul sebagai reaksi tubuh dalam melawan alergi yang menjadi pemicu peningkatan sel darah putih.
Balita dengan gejala campak akan mengalami demam tinggi yang disusul dengan ruam atau bintik-bintik merah. Gejala lanjutan dari campak melibatkan saluran pernapasan seperti sakit di bagian tenggorokan, batuk, pilek hingga mata bengkak. Selain itu terganggunya saluran pernapasan juga dapat menyebabkan batuk rejan yang mengakibatkan peningkatan jumlah sel darah putih dalam tubuh.
Penyebab kelainan sel darah putih pada balita berikutnya adalah salah satu dari penyakit pada sistem peredaran darah yakni leukimia limfosit akut. Penyakit satu ini sangat mempengaruhi kinerja sumsum tulang dan darah sehingga terjadi peningkatan jumlah sel darah putih. Biarpun leukosit adalah sel kekebalan tubuh yang dapat melawan penyakit, karena adanya kelainan tersebut leukosit tidak dapat berfungsi secara sempurna. Hal inilah yang mengakibatkan balita mempunyai risiko lebih tinggi terkena banyak infeksi.
Pemberian obat-obatan juga dapat menjadi penyebab kelebbihan sel darah putih pada balita. Beberapa obat sebagai penyebabnya adalah epinefrin dan kortikosteroid yang dapat menjadi pemicu dalam peningkatan sel darah putih. Luka bakar yang dialami balita juga dapat membuat sistem kekebalan tubuh menjadi terganggu. Hal inilah yang membuat leukosit dalam tubuh balita menjadi meningkat. Kondisi ini dapat diatasi dengan pemberian obat penambah darah atau vitamin penambah darah.
Korioamnionitis merupakan infeksi yang masuk melalui ketuban dan selaput janin yang dialami ibu hamil hingga menyebabkan sakit perut dan demam. Balita yang dilahirkan dari ibu yang terinfeksi korioamnionitis berisiko tinggi mempunyai kelebihan sel darah putih. Hal ini terjadi karena saat balita terinfeksi, tubuhnya merespon dengan melawan bakteri tersebut dengan peningkatan sel darah putih. Dalam masa kehamilan, ibu hamil dapat mencegah balita dengan leukosit tinggi dengan cara mengonsumsi makanan penambah darah untuk ibu hamil.
Demikian penyebab kelebihan sel darah putih pada balita yang perlu diwaspadai. Dengan mengetahui penyebab leukosit pada balita diharapkan dapat mengidentifikasikan balita dengan leukosit tinggi. Diperlukan penanganan dan pengobatan secara cepat pada balita agar tidak mengancam nyawa. Untuk mencegah terjadinya kelebihan sel darah putih pada balita maka dapat mengonsumsi makanan penambah darah seperti sayuran penambah darah dan buah-buahan penambah darah yang dapat membantu fungsi sistem kekebalan tubuhnya.