5 Komplikasi Hemodialisa Yang Wajib Diwaspadai

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Komplikasi hemodialisa sebaiknya Anda ketahui lebih jelas agar bisa menjadi lebih waspada. Hemodialisa memang perlu dijalani oleh pasien yang membutuhkannya seperti misalnya pasien gagal ginjal. Namun hal ini perlu dilakukan dengan pengawasan dan tindakan langsung dari dokter ahli dan tim medis. Berikut ini beberapa komplikasi hemodialisa.

1. Tekanan darah menjadi tinggi atau bisa juga rendah

Proses hemodialisis secara singkat dapat menyebabkan terjadinya perubahan tekanan darah pasien. Tekanan darah bisa berubah dan mengalami penurunan. Kondisi ini biasanya lebih sering terjadi pada orang yang sedang menderita penyakit diabetes.

Pasien hemodialisa yang juga menderita diabetes juga akan mengalami gejala lainnya seperti misalnya sesak napas dan mual serta muntah. Sebaliknya seseorang yang menjalani prosedur hemodialisis juga bisa mengalami kenaikan tekanan darah yang bahkan bisa melonjak terlalu tinggi.

Kondisi ini terutama terjadi pada orang yang menderita gangguan pada organ ginjal dan memiliki riwayat hipertensi.

2. Pasien mengalami anemia atau kurang darah

Penyebab anemia defisiensi besi atau kurang darah sebenarnya sering kali dialami oleh yang menjalani prosedur hemodialisa. Kurang darah atau anemia memang bisa terjadi karena disebabkan oleh berbagai macam faktor diantaranya adalah karena pasien menjalani prosedur hemodialisis.

Orang yang mengalami anemia biasanya sering mengalami kepala pusing dan terkadang ingin jatuh pingsan. Selain itu orang yang menderita kurang darah juga biasanya lesu serta tidak dapat melakukan aktivitas sehari-harinya dengan baik.

Kondisi kurang darah pada dasarnya berkaitan dengan adanya pengaruh dari penyakit ginjal yang dialami seseorang sehingga ia diharuskan menjalani tindakan cuci darah.

3. Kulit gatal

Komplikasi lainnya yang juga sering kali dialami oleh seseorang yang menjalani prosedur hemodialisa adalah kulit menjadi gatal. Hemodialisa dapat menyebabkan kulit pasien menjadi gatal karena adanya penumpukan fosfor. Sebenarnya kondisi ini bisa saja dicegah.

Kulit gatal akibat hemodialisa dapat diredakan dan diringankan sehingga pasien tidak lagi tersiksa dengan rasa gatal tersebut. Mencegah kulit gatal salah satunya dapat dilakukan dengan cara menjalani pola makan khusus atau pola makan sehat.

Anda juga bisa berkonsultasi pada ahli gizi untuk melakukan pola makan sehat. Anda juga bisa mengonsumsi pengikat fosfat secara teratur dan tentunya berdasarkan pada anjuran dokter.

4. Muncul kram otot

Pasien yang menjalani prosedur hemodialisis juga sering kali mengalami kondisi kram otot walaupun sampai sekarang ini masih belum diketahui penyebab pastinya. Untuk mengatasi kram otot ini maka Anda bisa memberikan kompres hangat di area tubuh yang mengalami sedang mengalami kram. [AdSense-B]

Pemberian kompres hangat di bagian tubuh bisa membantu Anda dalam melancarkan sirkulasi darah sehingga kram otot bisa semakin mereda dan bahkan bisa hilang. Upaya pengompresan ini dapat dilakukan di rumah namun sebaiknya hal ini tetap dilakukan di bawah pengawasan dokter.

5. Penumpukan kalori di dalam tubuh

Cairan hemodialisa pada umumnya mengandung gula. Maka tentu saja pasien yang menjalani prosedur cara kerja hemodialisa akan menyerap gula yang ada pada cairan hemodialisa. Hal ini akan menyebabkan terjadinya penimbunan gula di dalam tubuh pasien.

Oleh karena itu jumlah kalori pada tubuh pasien hemodialisa bisa semakin meningkat pula sehingga pasien cenderung mengalami kenaikan berat badan. Untuk mengatasi pertambahan berat badan maka Anda bisa melakukan diet sehat atau bisa juga olahraga.

Komplikasi hemodialisa seperti yang telah dijabarkan di atas sebaiknya dicegah agar tidak sampai dialami oleh pasien yang menjalani prosedur manfaat cuci darah. Sehingga tidak timbul resiko berbahaya lebih lanjut.