Infeksi darah atau yang sepsis merupakan suatu kondisi karena darah terinfeksi mikroorganisme atau bakteri sehingga terjadi peradangan pada seluruh tubuh. Tidak hanya darah saja yang terinfeksi, tetapi paru-paru, urin dan jaringan tubuh yang lain juga ikut terinfeksi. Hal ini disebabkan karena sistem kekebalan tubuh yang terganggu sehingga tidak dapat melawan bakteri yang masuk.
Infeksi darah atau sepsis dapat mengancam nyawa jika tidak dilakukan penanganan tepat dan serius. Akibat sepsis ini adalah sistem kekebalan tubuh bekerja secara berlebihan sehingga menyebabkan peradangan dan penggumpalan darah. Jika sudah demikian maka persediaan darah yang dibutuhkan oleh jantung dan ginjal dapat terhenti sehingga dapat menimbulkan kerusakan permanen. Faktor utama penyebab sepsis adalah masuknya bakteri yang menyebabkan infeksi. Berikut dibahas faktor penyebab infeksi darah lainnya.
Pneumonia dan sepsis berkaitan cukup erat karena pada kasus infeksi paru-paru yang berat dapat menyebabkan terjadinya sepsis. Bakteri penyebab pneumonia ini dapat muncul jika penanganannya tidak tepat bahkan dapat mengancam nyawa penderitanya. Infeksi bakteri pneumonia yang terjadi di paru-paru dapat berpindah ke aliran darah sehingga mengganggu suplai darah ke organ-organ vital. Jika distribusi suplai darah tidak lancar maka dapat menyebabkan penyakit pada sistem peredaran darah seperti anemia dan leukimia.
Operasi biasanya berhubungan dengan proses pembedahan yang melibatkan relokasi jaringan tertentu. Bagian tubuh pun akan dijahit setelah proses pembedahan selesai. Setelah bagian tubuh tersebut dijahit dan masih lembab, bakteri dapat masuk dengan mudah sehingga menyebabkan infeksi. Oleh karena itulah jagalah bekas pembedahan tersebut selalu steril untuk meminimalkan bakteri yang masuk.
Apenditis atau radang usus buntu yang tidak diobati atau tidak ditangani sesegera mungkin dapat menyebabkan infeksi darah. Hal ini berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh yang mulai menurun namun bakteri apenditis mulai masuk menyerang dalam tubuh.
Faktor penyebab infeksi darah berikutnya adalah infeksi saluran kemih atau ISK yang disebabkan oleh Escherichia coli. Bakteri satu ini dapat menyebar ke aliran darah dan mengganggu penyebaran oksigen dalam jaringan tubuh. Akibatnya darah beserta organ-organ vital menjadi terinfeksi dan menyebabkan sepsis.
Influenza juga dapat menjadi faktor penyebab sepsis yang perlu diwaspadai. Pada saat tubuh terserang influenza, sistem kekebalan tubuh pun menjadi melemah. Jika sistem kekebalan tubuh sudah melemah maka dapat bakteri dapat masuk ke dalam tubuh dengan mudah. Oleh karena itulah saat influenza menyerang sebaiknya perbanyak konsumsi buah-buahan penambah darah dan sayuran penambah darah supaya tubuh cepat pulih.
Penggunaan infeksi atau caterer yang terlalu lama dapat menjadi jalan masuknya bakteri ke dalam tubuh. Bakteri-bakteri tersebut perlahan-lahan dapat membuat jalan menuju aliran darah yang dapat menyebabkan sepsis. Oleh karena itu sebaiknya penggunaan infus harus sesering mungkin diganti jika sudah habis.
Sistem kekebalan tubuh yang melemah mengindikasikan bahwa bakteri atau jamur penyebab sepsis mulai memasuki tubuh. Pada sistem kekebalan tubuh yang menurun ini mengakibatkan aliran darah dalam pembuluh darah terganggu. Akibatnya oksigen tidak dapat terdistribusi secara sempurna ke organ-organ vital. Jika demikiann organ-organ tersbut akan mengalami penurunan fungsi sehingga dapat memperburuk kondisi tubuh secara keseluruhan.
Infeksi pada lapisan luar otak atau meningitis ini dapat menyebabkan bakteri masuk ke dalam aliran darah sehingga menyebabkan sepsis. Orang-orang dengan kekebalan tubuh yang tidak cukup kuat untuk melawan invasi bakteri menjadi lebih berisiko terkena sepsis. Diantaranya seperti pasien kanker atau HIV/AIDS, bayi dan balita hingga lansia yang memiliki pertahanan alami lemah karena proses penuaan.
Demikian 8 faktor penyebab infeksi darah yang wajib diwaspadai. Jika Anda sudah mengalami beberapa keadaan atau penyakit di atas sebaiknya lakukan pencegahan terhadap masuknya bakteri dalam tubuh. Pencegahannya dapat berupa mengonsumsi makanan penambah darah, vitamin penambah darah serta obat penambah darah yang dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh. Selain itu disarankan untuk menjaga pola hidup dan makan yang sehat serta teratur.