Penyakit Idiopathic Thrombocytopnik Purpura atau yang bisa lebih dikenal dengan sebutan penyakit ITP merupakan sebuah penyakit kanker darah. Lebih jelasnya penyakit ini adalah jenis penyakit autoimun yang dapat menyerang keping darah atau trombosit dalam tubuh sehingga dapat mengakibatkan jumlah trombosit berkurang dari jumlah normalnya.
Trombosit atau keping darah memiliki peran penting dalam proses pembekuan darah ketika kulit atau bagian tubuh tertentu mengalami luka yang menyebabkan pembuluh darah yang terdapat di bawah permukaan kulit pecah dan mengeluarkan sel-sel darah. Ketika bagian tubuh mengalami luka maka trombosit akan segera menerima sinyal dari sel bagian tubuh dan mengirim sinyal kepada trombosit lainnya untuk menuju ke tempat dimana terjadinya luka. Selanjutnya trombosit akan aktif dan mulai untuk membentuk anyaman seperti benang halus yang akan menyatu dengan trombosit lainnya sehingga dapat menutupi luka dan segera mengatasi pembuluh darah yang pecah agar sel-sel darah merah berhenti keluar.
Perlu diketahui bahwa jumlah trombosit dalam tubuh manusia pada umumnya berkisar antara 150.000/mm3- 450.000/mm3 dan trombosit tersebut berumur 10 hari sejak di bentuknya. Pada penderita penyakit ITP umur trombosit dalam tubuhnya akan mengalami masa yang lebih cepat yaitu trombosit dapat bertahan selama 2-3 hari dan bahkan terdapat beberapa trombosit yang hanya mampu bertahan beberapa menit saja setelah proses pembentukan trombosit. Hal ini disebabkan oleh peningkatan destruksi trombosit pada bagian limpa karena proses imunologi dan umur trombosit ini juga terpengaruh oleh kadar antibodi platelet dalam tubuh, semakin tinggi kadar antibodi platelet semakin singkat pula umur trombosit. Walaupun penyakit ITP menyebabkan berkurangnya jumlah trombosit dalam tubuh, namun untuk sel darah merah dan sel darah putih tetap dalam kadar normal dan tidak terpengaruh oleh penyakit ini.
Penyakit ITP ini merupakan sebuah penyakit yang hingga saat ini masih belum diketahui sebabnya. Biasanya pada sebagian kasus penyakit ITP ini dapat terjadi pada anak-anak. Penyakit ITP yang terjaid pada anak-anak dapat menimbulkan kekeliruan sistem kekebalan tubuh yang dapat menghasilkan antibodi terhadap trombosit secara berlebih pada saat setalah tubuh terserang virus atau bakteri. Hal ini dapat terjadi selama beberapa minggu dan akhirnya menghilang dengan sendirinya. Oleh karena itu biasanya penyakit ITP pada anak-anak lebih susah untuk di ketahui karena tidak menimbulkan gejala yang khusus atau bahkan tidak nampak sama sekali. Secara klinis penyakit ITP di golongkan menjadi 2 jenis, yaitu :
Beberapa gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ITP ini, diantaranya sebagai berikut :
Walaupun gejala-gejala yang dapat ditimbulkan oleh penyakit ITP ini terlihat tidak terlalu mengganggu aktivitas sehari-hari namun perlu diketahui bahwa bahaya penyakit ITP jika tidak segera di tangani dan diobati secara serius dapat membawa beberapa dampak buruk bagi kesehatan tubuh seperti dapat menjadi penyebab thalasemia semakin parah. Beberapa bahaya penyakit ITP ini bagi tubuh, yaitu :
Penyakit ITP merupakan penyakit yang menyerang trombosit dan mengakibatkan kerusakan dan penurunan jumlah trombosit yang seharusnya dalam tubuh manusia. Trombosit dalam tubuh berfungsi dalam proses pembekuan darah dalam hal mengatasi luka dan pendarahan dari pembuluh darah. Jika kadar trombosit dalam tubuh berkurang secara drastis, maka ketika tubuh mengalami luka dan pendarahan proses kerja trombosit akan membutuhkan waktu yang lebih banyak dari yang biasanya. Jika luka yang terjadi sebelumnya lama untuk di sembuhkan maka akan mengalami resiko masuknya virus dan bakteri dari luar tubuh melalui luka tersebut. Dengan banyaknya virus dan bakteri yang masuk maka akan menyebabkan penyakit tifus ini muncul akibat infeksi terjadi. Akibat turunnya jumlah trombosit dalam tubuh dapat menimbulkan gejala malaria tropica.
Bahaya penyakit ITP selanjutnya adalah terjadinya memar berlebihan. Salah satu gejala yang timbul dari penyakit ini adalah terjadinya memar pada beberapa bagian tubuh tanpa sebab. Tapi tahukah apa hubungannya turunnya kadar trombosit dalam tubuh dengan munculnya memar? Memar dapat terjadi akibat pembuluh darah pada beberapa titik tertentu rusak dan sobek yang dapat mengakibatkan sel-sel darah merah keluar dan mengenai jaringan-jaringan otot. Jika jaringan-jaringan ini terkena oleh sel darah merah maka akan berubah warna menjadi merah. Trombosit berfungsi dalam menjaga agar pembuluh darah selalu dalam keadaan baik dna tidak rusak. Jika fungsi trombosit ini tidak dapat di penuhi maka akan semakin sering pembuluh darah menjadi rusak tanpa ada penanganan lebih lanjut. Selanjutnya kulit akan muncul memar dan akan sulit untuk di hilangkan. Jika memar terjadi terlalu lama akan meyebabkan kulit terasa sakit ketika di sentuh.
Bahaya penyakit ITP yang satu ini biasanya dapat terjadi pada anak-anak. Ketika kadar trombosit dalam tubuh menjadi berkurang maka fungsi perbaikan sel dan pembuluh darah dalam tubuh akan berjalan kurang optimal dan hal ini dapat menyebabkan pendarahan pada organ lambung yang dimiliki anak-anak dan selanjutnya akan terjadi pula pada bagian ususnya. Oleh karena pendarahan inilah darah dapat keluar bersama dengan tinja.
Kejadian dimana pendarahan menjadi sulit berhenti juga merupakan salah satu bahaya penyakit ITP ini. Diketahui bahwa trombosit memiliki peran yang besar dalam melakukan proses pembekuan darah agar pendarahan segera berhenti. Jika kadar trombosit berkurang maka kinerja dari trombosit ini juga akan berkurang. Sebagai contoh jika pada saat kecelakaan tubuh seseorang yang memiliki penyakit ITP mengalami luka yang menimbulkan pendarahan yang cukup banyak, seharusnya di sini trombosit berkerja agar pendarahan yang terjadi dapat diminimalisirkan sehingga orang tersebut tidak mengeluarkan darah berlebih. Namun karena penyakit ITP pendarahan yang terjadi tersebut akan menjadi sulit untuk di hentikan dan akan menyebabkan pembuluh darah mengeluarkan darah berlebih. Jika hal ini terus terjadi maka cara penularan malaria dapat terjadi.
Ketika seorang wanita mengalami masa menstruasi maka pembuluh darah di sekitar rahimnya akan ikut pecah. Pecahnya pembuluh darah ini dapat membantu proses pengeluaran dinding rahim yang menebal sebelumnya. Trombosit berfungsi untuk mencegah dan memperbaiki pembuluh darah yang pecah dan rusak. Apabila seorang wanita memiliki penyakit ITP ini maka akan mengakibatkan pendarahan berlebih ketika masa menstruasi. Hal ini tidak baik jika terjadi terus menerus karena tubh akan kehilangan banyak sel darah merah dan selanjutnya akan timbul berbagai penyakit seperti anemia dan kelelahan.
Pendarahan dapat terjadi pada bagian hidung dan gusi akibat menurunkan kadar trombosit dalam tubuh dan hal ini juga dapat menjadi bahaya penyakit ITP. Pendarahan pada bagian hidung berupa mimisan pada umumnya biasa terjadi pada anak-anak karena mereka lebih rentan terhadap mimisan. Jika hidung mengalami benturan atau luka lainnya pembuluh darah yang berada di bawah lapisna kulit akan pecah dan mengeluarkan darah. Pada penyakit ITP penyembuhan pembuluh darah yang pecah menjadi sulit untuk di lakukan akibat kurangnya jumlah trombosit dalam proses penganyaman jaringan yang berfungsi untuk mengatasi pecahnya pembuluh darah dan proses pembekuan darah untuk menutupi luka yang terjadi. Pada gusi pendarahan juga dapat terjadi apabila gusi mengalami benturan atau luka di sekitarnya. Pendarahan pada bagian hidung dan gusi apabila terjadi terus menerus akan menyebabkan berbagai infeksi dan menurunkan kadar darah yang dapat menyebabkan anemia
Penyakit demam berdarah merupakan penyakit yang di sebabkan oleh virus yang dibawa oleh nyamuk aedes. Jika kadar trombosit menurun secara drastis dapat memperbesar resiko terjadinya penyakit demam berdarah pada tubuh.
Pada beberapa kasus ketika penyakit ITP telah di kategorikan sebagai penyakit kronis maka orang yang mengalami penyakit ITP sangat di sarankan untuk mengkonsumsi beberapa jenis obat maupun melakukan beberapa cara pengobatan. Obat yang di konsumsi ataupun cara pengobatan terhadap penyakit ITP, yaitu :
Demikanlah 7 bahaya penyakit ITP yang perlu untuk diketahui. Penyakit ITP pada saat ini masih belum dikategorikan sebagai salah satu penyakit yang berbahya. Namun tetap saja terdapat beberapa bahaya penyakit ITP yang seharusnya dihindari agar pencegahan malaria dapat dilakukan supaya tubuh tidak terserang penyakit.