Leukositosis adalah kondisi yang umum terjadi pada manusia. Siapa saja bisa terkena leukositosis, dari orang tua, dewasa, ibu yang sedang mengandung, hingga bayi dan anak-anak. Resiko leukositosis mengintai siapa saja. Untuk itu, dokter darah akan memberikan sedikit informasi mengenai bahaya leukositosis seperti halnya pada artikel sebelumnya tentang bahaya darah beku di kepala, bahaya penyakit thalasemia, dan bahaya anemia agar anda bisa lebih waspada dalam mengenali kondisi kesehatan anda.
Normalnya, angka leukosit akan berada di kisaran 1% dari total prosentase darah dalam tubuh manusia. Angka tersebut akan naik seiring dengan adanya serangan penyakit. Ketika kondisi sehat, angka 1% tersebut akan bertahan. Jika angka leukosit berada di bawah itu bisa jadi menandakan ada masalah di sum-sum tulang si penderita. Jika kemudian diketahui angka leukosit di atas itu, maka kemungkinan penyebabnya sangat banyak.
Angka leukosit yang tinggi itu bisa disebabkan infeksi bakteri, bahkan bisa juga disebabkan oleh tumor dan kanker. Padahal gejala kanker terutama gejala kanker darah dan penyebab kanker darah pada khususnya sangat sulit dikenali. Jadi, kondisi dimana angka leukosit tinggi tidak boleh disepelekan. Sebisa mungkin kondisi ini harus dikenali dan ditangani sejak dini.
Pertanyaan pertama sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai bahaya leukositosis adalah apakah leukositosis dapat membahayakan nyawa? Leukositosis pada dasarnya bukanlah hal yang membahayakan nyawa pada ambang tertentu. Sebenarnya, leukositosis adalah respon alamiah tubuh manusia terhadap infeksi. Angka sel darah putih yang naik menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh manusia sedang bekerja untuk melawan serangan penyakit.
Akan tetapi, hanya karena leukositosis merupakan reaksi alamiah tubuh kita, jangan sampai kita meremehkan dampak leukositosis pada hidup kita. Pada kondisi tertentu, leukositosis dapat menyebabkan nyeri fisik yang sangat mengganggu aktivitas keseharian anda.
Selain itu, walaupun bukan secara langsung menjadi bahaya dari leukositosis, leukositosis dapat menjadi tanda-tanda penyakit yang berbahaya seperti tumor dan leukimia. Ada perbedaan leukositosis dan leukimia yang perlu kita ketahui. Termasuk tanda-tanda leukimia dan gejala leukimia stadium akhir agar kita dapat mawas diri.
Menurut studi terbaru, pria dan wanita dengan angka leukosit tinggi dapat menghadapi meningkatnya resiko kematian di usia dini, spesifiknya resiko kematian akibat penyakit jantung. Studi dari U.S National Institute of Aging menyebutkan bahwa resiko kematian meningkat secara progresif dalam kaitannya dengan angka leukosit yang tinggi. Peningkatan resiko kematian tersebut utamanya terjadi pada pria dan wanita dengan usia diatas 40 tahun.
Mengapa demikian? Hal ini ada kaitannya dengan gejala yang menyertai leukositosis. Gejala leukositosis yang hadir ini bisa sangat mengganggu aktivitas keseharian anda, hingga menyebabkan anda susah menjalani hidup sebagaimana mestinya.
Gejala ini bisa menghambat produktivitas anda, bahkan dapat mengganggu kehidupan rumah tangga anda. Untuk itu, kita perlu serius dalam menyikapi leukositosis. Berikut ini dokter darah akan menguraikan secara singkat mengenai bahaya leukositosis dalam kaitannya dengan gejala yang menyertai leukositosis. [AdSense-B]
Salah satu gejala yang menyertai leukositosis adalah demam tinggi. Gejala ini biasanya timbul pada orang yang mengalami infeksi. Gejala ini bisa dialami siapa saja, tidak perduli usia maupun jenis kelaminnya.
Demam sebenarnya adalah indikator alamiah yang menandakan tubuh sedang membentuk antibodi untuk melawan bakteri atau parasit yang menyerang. Orang yang mengalami demam tinggi biasanya tidak mampu menjalankan aktivitas sehari-hari.
Masalahnya masyarakat pada umumnya masih mengasosiasikan demam dengan penyakit-penyakit yang dianggap tidak berbahaya seperti flu, sehingga solusi mereka kebanyakan praktis dengan hanya mengandalkan parasetamol sebagai penurun panas. Padahal demam bisa terjadi bukan karena flu saja.
Demam yang menyertai leukositosis biasanya terjadi terus-menerus dalam suhu yang ekstrim di angka 40 derajat celcius. Demam seperti ini tidak bisa dibiarkan. Ingat, parasetamol hanya berperan untuk menjaga suhu tubuh agar kembali ke normal saja, ia tidak bisa menurunkan angka leukosit.
Selain itu, pada gejala lain yang mengganggu adalah rasa lemah yang ekstrim, dan mual-mual akibat angka leukosit tinggi. Coba bayangkan, bagaimana mungkin anda bekerja dalam kondisi tersebut. Terutama ketika pekerjaan anda berkaitan dengan kerja lapangan? Anda akan mengalami kesusahan dalam menjalani aktivitas sesederhana berpikir karena diganggu oleh rasa sakit yang intens. [AdSense-A]
Dalam beberapa kasus, ada gejala leukositosis dimana penderita mengalami nafsu makan yang berkurang drastis. Dampak dari gejala ini akan meningkat secara eksponensial ketika faktor stress ditambahkan ke dalamnya. Jangan heran ketika kemudian si penderita akan mengalami penurunan berat badan drastis yang tidak mereka sengaja.
Penurunan berat badan ini bukan sesuatu yang menyehatkan karena bukan berasal dari diet yang terprogram dengan ketat, melainkan karena tidak adanya nafsu makan.
Dengan nafsu makan yang berkurang, dalam jangka panjang otomatis penderita akan mengalami kekurangan nutrisi. Sehingga dampaknya kemudian berpotensi merembet ke kehidupan sehari-hari. Bagaimana tidak? Untuk menjalani aktivitas dibutuhkan energi, energi ini dihasilkan dari nutrisi yang diolah tubuh dari sari-sari makanan.
Tanpa kalori yang cukup, kondisi tubuh akan memaksa penderita untuk berisitirahat dalam frekuensi yang tinggi. Frekuensi istirahat yang berlebihan ini akan sangat mengurangi waktu aktivitas fisik, sehingga dapat menyebabkan otot mengalami atropi.
Dampak lain dari kekurangan nutrisi akut adalah menghambat regenerasi sel mati dan merusak sistem kekebalan tubuh yang berpotensi menyebabkan penderitanya mengalami kegagalan organ, baik yang disebabkan oleh penyakit yang mengikuti, maupun disebabkan oleh defisiensi nutrisi yang diperlukan organ untuk bekerja.
Ini adalah kasus ekstrim yang jarang terjadi. Namun, hanya karena ini jarang terjadi, bukan berarti anda tidak memiliki resiko untuk mengalaminya. Penyebab leukositosis sendiri ada berbagai macam yang dapat menyebabkan penderita mengalami kondisi ekstrim.
Nah, definisi ekstrim disini adalah sebuah kondisi tertentu dimana angka sel darah putih dalam darah lebih besar dari 100.000/sel/mm3. Angka ini sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian. Dampaknya, leukositosis ekstrim ini juga dapat menjadi katalisator naiknya resiko gagal jantung dan stroke.
Demikian uraian dokter darah mengenai bahaya leukositosis. Dokter darah berharap, para pembaca dapat memetik manfaat lewat artikel ini, dan mulai menyadari pentingnya mengontrol kondisi kesehatan secara rutin. Sekian, terima kasih.