Pembengkakan kelenjar air liur adalah penyakit yang harus diwaspadai. Pasalnya, penyakit ini bisa menyerang siapa saja. Tidak hanya orang dewasa dan manula, anak-anak pun banyak yang mengalaminya.
Atas dasar itulah, jaga tubuh dengan selalu makan makanan yang sehat dan terapkan cara mengobati pembengkakan kelenjar air liur penyebab gejala penyakit batu empedu.
Jika penyakit kadung menyerang, segera obati dengan baik. Jangan tunggu gangguan semakin parah. Karena tindakan perawatannya lebih sulit.
Pembengkakan kelenjar air liur disebut penyakit batu kelenjar air liur penyebab gejala penyakit hipotiroid. Sedangkan istilah medisnya adalah sialothiasis. Hal ini terjadi, jika klasifikasi senyawa di kelenjar membeku. Sehingga aliran liur yang masuk ke mulut menjadi terhambat.
Batu kelenjar air liur berbentuk 1 milimiter. Sebagian besar terdiri dari unsur kalsium dan kimiawi asing yang lain. Dalam kondisi parah, ukuran batu mencapai 1 centimeter.
Penyakit ini menyerang organ yang bernama submandibula. Posisinya tepat di rahang bagian bawah. Uniknya, dua kelenjar liur lain tidak terimbas penyakit. Seperti Parotis dan sublingual. Walaupun begitu, posisi batu tetap mengganggu pasien.
Menurut medis, batu kelenjar air liur penyebab gejala sarkoidosis menyerang sekali seumur hidup. Artinya, jika sekali pasien mengalami dan sembuh, penyakit tidak muncul lagi. Namun, jika tidak diobati, resiko komplikasi bisa terjadi. Untuk mencegahnya diperlukan tindakan operasi penghancuran batu.
Penyakit pembengkakan kelenjar air liur dan bahaya sindrom cushing, digejalai tanda tertentu. Berikut tanda-tanda tersebut, yaitu:
Sejauh ini, penyebab pembengkakan kelenjar air liur dan sindrom cushing belum diketahui. Namun, menurut penelitian, gangguan ini adalah efek perubahan gerak air liur yang masuk ke mulut. Sedangkan faktor-faktor yang menjadi pemicu adalah sebagai berikut: [AdSense-B]
Tindakan perawatan rematik dan batu kelenjar secara medis untuk penyakit ini, diawali diagnosis. Tes langsung yang diterapkan pada organ yang terganggu.
Tes yang pertama adalah foto rontgen. Tujuannya ialah untuk mengetahui posisi batu kelenjar. Untuk tahap ini, tindakan sialografi kadang diikutsertakan. Yaitu menyuntikkan cairan tertentu ke dalam saluran air liur.
Diagnosis cara merawat gigantisme selanjutnya adalah tes CT Scan. Tujuannya ialah melakukan pemindaian profil organ dengan alat MRI atau USG. Sejatinya, teknik ini sama dengan Tes Rontgen. Namun, hasil deteksinya lebih mendalam. [AdSense-A]
Tes diagnosis yang terakhir adalah Tes Endoskopi. Tindakan deteksi batu kelenjar air liur dengan memasukkan selang ke dalam organ yang sudah tersambung dengan kamera khusus.
Cara mengobati pembengkakan kelenjar air liur dan bahaya gigantisme tidak boleh sembarangan. Minimal harus melalui tindakan medis yang rumit. Berikut penjelasan lengkapnya, yaitu:
Teknik sederhana digunakan untuk batu kelenjar air liur yang ringan. Tujuan pengobatan ini ialah memaksa batu untuk keluar secara alami.
Bentuk pengobatan dengan teknik sederhana berupa pemberian makanan asam atau dikompres air hangat. Bahkan, jika batu masih kecil, tinggal dipijat, batu akan keluar dengan sendirinya.
Prosedur khusus adalah tindakan pengobatan jika penyakit sindrom nefrotik memasuki stadium pertengahan. Tata laksana ini disebut sialendoskopi terapeutik.
Bentuk pengobatan ini, menggunakan anastesi lokal. Yang diarahkan pada batu supaya bisa dikeluarkan dengan mudah. sedangkan alat suntikan dimasukkan ke kelenjar air liur.
Tindakan pembedahan merupakan pengobatan pembengkakan kelenjar air liur stadium tinggi. Prosesnya diawali dengan melukai mulut untuk mengeluarkan batu kelenjar.
Cara ini tidak lagi populer. Karena yang paling sering dipakai adalah operasi transplantasi kelenjar air liur. Tentu ini adalah cara yang terakhir.
Tata laksana medis untuk penyakit batu kelenjar air liur adalah diberikan obat. Cara ini tidak seratus persen berhasil. Tetapi cukup baik sebagai pereda gejala.
Demikianlah cara mengobati pembengkakan kelenjar air liur penyebab fibromyalgia. Jika dengan tips di atas, penyakit masih berlanjut, lebih baik lakukan rawat inap. Supaya penanganannya lebih maksimal.