Obat C

Carbenoxolone – Obat Apa – Kegunaan – Komposisi – Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Beberapa resep dari dokter ada yang umum digunakan namun ada pula yang kurang umum di masyarakat. Termasuk jenis obat-obatan seperti carbenoxolone yang tidak banyak dipakai oleh orang. Umumnya dokter akan memberikan resep obat tersebut hanya pada gejala penyakit tertentu. Sehingga obat ini jarang dikonsumsi orang dan jarang pula dijual secara bebas tanpa resep dokter. Apabila suatu ketika mendapatkan resep dengan kandungan carbenoxolone, sebaiknya baca artikel berikut ini. Di bawah ini penjelasan lengkap tentang obat, fungsi, kegunaan, komposisi serta efek samping yang mungkin berbahaya bagi kesehatan tubuh.

Obat Apa

Carbenoxolone merupakan salah satu obat yang bersifat hampir mirip dengan steroid. Obat ini merupakan turunan dari asam glycyrhetinic dengan substansi yang ditemukan hampir sama dengan tanaman licorice. Obat ini dijual dengan berbagai merk dagang seperti misalnya salep Carbosan, untuk kosmetik, dan semacamnya. Intinya digunakan untuk mulut yang teriritasi.

Kegunaan

Obat ini memiliki fungsi utama untuk mengobati segala kondisi penyakit yang berhubungan dengan luka di usus. Misalnya infeksi atau radang pada usus besar maupun pada usus halus. Dapat pula digunakan sebagai terapi pengobatan luka usus dua belas jari dan tukak lambung.

Selain berguna untuk masalah infeksi pencernaan, obat ini dapat juga digunakan pada penderita luka di mulut. Seperti misalnya untuk sariawan pada mulut dan gusi. Karena kemampuan serta mekanisme penyembuhannya yang hampir sama antara luka dalam di bagian usus maupun di mulut. Sehingga obat bekerja dengan baik mengobati luka di kedua area tersebut.

Cara Menggunakan

Jika dokter memberikan resep obat ini, sebaiknya perhatikan hal-hal berikut ini sebelum menggunakan obat:

  1. Selalu gunakan obat sesuai dengan resep dokter. Atau baca instruksi pada kemasan dan dapat pula dengan menanyakan pada apoteker. Jangan meminum obat dengan dosis sendiri karena dapat berakibat menimbulkan efek samping yang tidak baik bagi tubuh.
  2. Perhatikan cara pakai obat, terutama karena obat tersedia dalam bentuk gel dan tablet. Penggunaan kedua jenis obat tersebut tentu berbeda satu dengan yang lain. Sebaiknya pastikan cara menggunakan obat terlebih dahulu.
  3. Jangan minum obat menggunakan alkohol karena dapat bereaksi dan menimbulkan efek samping bagi tubuh. Terutama umumnya dapat menyebabkan refleks dan kesadaran saraf berkurang. Oleh sebab itu hindari hal tersebut terutama karena bahaya alkohol bagi sistem saraf terlihat efek negatifnya.
  4. Jangan minum obat dengan susu karena umumnya susu dapat menetralisir fungsi obat pada penyakit sehingga obat justru tidak akan efektif mengobati penyakit.
  5. Jangan minum obat dengan minuman yang mengandung kafein, karena efek kafein bisa jadi kurang baik bagi tubuh. Oleh sebab itu hindari makanan dan minuman yang mengandung kafein tinggi selama mengkonsumsi obat tersebut.
  6. Sebaiknya jangan menggandakan dosis apabila ada salah satu dosis yang terlewat. Karena kelebihan dosis dapat menyebabkan efek yang tidak baik termasuk muntah-muntah dan kejang.
  7. Obat ini bisa jadi berbahaya bagi ibu hamil dan menyusui karena dapat mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan bayi yang belum sempurna. Oleh sebab itu sebaiknya ibu hamil maupun menyusui menghindari pemakaian obat ini sementara waktu. Mintalah saran pada dokter untuk pengobatan yang sesuai dan lebih aman bagi kehamilan maupun masa menyusui.

Komposisi

Obat ini umumnya mengandung komposisi utama yaitu berupa garam carbenoxolone. Umumnya merupakan dosis dan komposisi tunggal pada tablet maupun gel yang tersedia di pasaran.

Dosis

Berikut ini merupakan panduan umum dosis untuk penggunaan obat. Sebaiknya selalu konsultasikan dosis yang baik dan benar pada dokter karena peruntukan pada tiap orang bisa jadi berbeda. Namun sebagai acuan umum dosis berikut ini dapat diperhatikan:

Dosis Pada Penyakit Oral:

  • Gunakan salep pada luka sebanya 20mg per pemakaian 2-3 kali sehari. Oleskan tipis-tipis pada area yang meradang.

Dosis Pada Penyakit Lambung:

  • Minum tablet sebanyak 1 tablet sebesar 3 hingga 4 kali sehari sesuai anjuran dokter.

Dosis Pada Anak-Anak

  • Saat ini keamanan dan efektivitas pada anak-anak yang berusia kurang dari 18 tahun belum dapat ditentukan. Oleh sebab itu hindari pemakaian obat pada anak-anak. Jika terpaksa digunakan tanyakan dosis yang tepat pada dokter.

Adapun saat ini obat tersebut tersedia dalam bentuk gel dan sediaan tablet. Obat hanya dapat diperoleh dengan resep dokter di apotik.

Cara Penyimpanan

Dalam menyimpan obat sebaiknya perhatikan hal-hal berikut ini supaya komposisi obat tidak mengalami perubahan:

  1. Selalu simpan obat dalam suhu ruang yang tidak terlalu panas ataupun tidak terlalu dingin. Sehingga komposisi obat tetap utuh tidak berubah.
  2. Hindari meletakkan obat di tempat yang terkena sinar matahari langsung karena obat dapat meleleh dan komposisinya dapat berubah.
  3. Hindari menyimpan obat di kamar mandi karena kelembapannya dapat menimbulkan jamud dan merubah efek obat.
  4. Hindari membekukan obat di dalam freezer karena komposisinya akan berubah.
  5. Sebaiknya jauhkan obat dari jangkauan anak-anak maupun hewan peliharaan supaya tidak tertelan.
  6. Jangan membuang obat sembarangan supaya tidak menimbulkan polusi.
  7. Selalu perhatikan masa berlaku obat. Jika sudah kadaluarsa sebaiknya segera buang obat di tempat yang tepat.

Efek Samping

Seperti halnya obat kimia yang ada di pasaran, obat ini juga memiliki beberapa efek samping. Oleh sebab itu perhatikan efek berikut ini setelah pemakaian obat:

  1. Hindari melanjutkan pengobatan apabila terjadi reaksi ruam dan ciri-ciri alergi seperti gatal-gatal, kemerahan di tubuh, timbul bengkak di sekujur wajah terutama area mulut dan bibir, rasa mual muntah karena alergi, dan sebagainya. Segera konsultasikan gejala tersebut pada dokter.
  2. Hindari pemakaian jika iritasi makin meluas dan radang tidak kunjung sembuh. Karena bisa jadi terdapat interaksi obat dengan penyakit lain yang diderita pasien terutama pada pasien diabetes.
  3. Perhatikan jika terjadi gejala nyeri otot, sakit kepala, kejang demam, rasa mual dan diikuti dengan muntah hingga mulut berbusa. Karena bisa jadi merupakan reaksi tubuh yang tidak tahan terhadap pengobatan tersebut.
  4. Jangan mengendarai mobil maupun alat berat setelah mengkonsumsi obat, karena bisa jadi mengurangi konsentrasi dan kesadaran. Sebaiknya beristirahat maksimal untuk pemulihan penyakit dan usahakan untuk tidur setelah minum obat.
  5. Beberapa kasus melaporkan efek samping berupa reaksi dengan pengobatan yang lain. Oleh sebab itu beritahukan pada dokter sebelum mendapatkan obat ini tentang pengobatan lain yang dijalani. Terutama jika sedang meminum obat dengan fungsi antibiotik yang umumnya dapat menimbulkan reaksi.
  6. Dapat menaikkan tekanan darah, karena itu perhatikan penggunaannya pada pasien penyakit jantung maupun pasien dengan keluhan darah tinggi.

Demikian penjelasan lengkap tentang obat carbenoxolone. Apabila terjadi iritasi pada lambung dan pencernaan, umumnya anda akan menerima resep dengan kandungan obat ini. Selalu gunakan seperti arahan dokter dan lakukan anjuran-anjuran di atas. Sehingga dengan demikian maka penyakit yang diderita dapat cepat pulih dan sembuh.