Ikamicetin Ointment – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Cara Penggunaan

Ikamicetin Ointment merupakan salah satu jenis obat yang sering sekali diresepkan oleh dokter untuk pengguna yang mengalami folikulitits akut, impetigo kontagiosa dan juga luka yang terinfeksi karena organisme tertentu. Pada penggunaan Ikamicetin Ointment, pengguna dapat mengalami superinfeksi dalam waktu pendek.

Ikamicetin Ointment  di produksi dalam bentuk krim atau sale poles oleh Ikapharmindo. Pengguna bisa membeli Ikamicetin Ointment di apotik atau toko obat berlisensi terdekat dengan menyertakan resep resmi dari dokter atau tenaga ahli medis lainnya yang berwenang.

Kandungan Ikamicetin Ointment

Ikamicetin Ointment memiliki kandungan zat bernama Chloramphenicol.

Fungsi Ikamicetin Ointment

Ikamicetin Ointment berfungsi sebagai layaknya obat lainnya yaitu untuk membantu meringankan baik penyakit maupun gejala yang dialami pengguna, seperti:

• Dapat digunakan untuk membantu meringankan Impetigo kontagiosa,
• Digunakan untuk meringankan Folikulitits akut
• Mampu membantu mengurai dan menyembuhkan Luka terinfeksi & infeksi kulit lain karena organisme yang peka terhadap kloramfenikol.

Cara Penggunaan Ikamicetin Ointment

Agar bisa tepat digunakan dan juga bisa cepat mengobati beberapa jenis penyakit yang sudah disebutkan diatas, Ikamicetin Ointment perlu dikonsumsi seusai dengan aturan dan ketentuan masing-masing yang terbagi didalam dosis dan cara. Berikut cara penggunaan Ikamicetin Ointment:

• Pastikan area kulit yang akan diobati dengan Ikamicetin Ointment sudah bersih dengan cara mencucinya dengan air mengalir atau mensterilkan nya
• Keringkan area luka dengan handuk atau kassa
• Oleskan Ikamicetin Ointment tipis-tipis sebanyak 3 hinga 4 kali sehari secara merata

Kontraindikasi Ikamicetin Ointment

Salah satu manfaat dari mengikuti saran penggunaan Ikamicetin Ointment sesuai dengan daftar kontraindikasi adalah mampu menghindari penggunanya dari kondisi yang tidak menguntungkan. Berikut macam-macam kontraindikasi yang harus diperhatikan dengan baik selama menggunakan Ikamicetin Ointment:

• Tidak boleh diberikan kepada pengguna yang memiliki alergi atau reaksi hipersensitif terhadap Ikamicetin Ointment atau bahan penyusun Ikamicetin Ointment
• Tidak disarankan diberikan kepada pengguna yang memiliki penyakit kulit kronis seperti herpes

Hal-hal Yang Harus Diperhatikan

Secara umum, dalam penggunaan obat atau selama proses pengobatan, terdapat beberapa hal penting yang harus diperhatikan dan diwaspadai dengan baik. Hal tersebut harus dilakukan untuk meningkatkan efek positif dari obat. Hal yang harus diperhatikan diantaranya:

1. Tidak boleh mengosumsi alkohol selama penggunaan Ikamicetin Ointment
2. Simpan Ikamicetin Ointment di ruangan yang sejuk dan kering
3. Tidak disarankan membekukan Ikamicetin Ointment
4. Jauhkan Ikamicetin Ointment dari jangkauan anak kecil
5. Tidak boleh menyimpan Ikamicetin Ointment di kamar mandi
6. Simpan Ikamicetin Ointment jauh dari paparan sinar matahari terik
7. Tidak boleh menyimpan Ikamicetin Ointment di freezer
8. Jauhkan Ikamicetin Ointment dari hewan peliharaan
9. Tidak boleh melakukan perubahan dosis konsumsi Ikamicetin Ointment seperti mengurangi atau menggandakan dosis Ikamicetin Ointment tanpa sepengetahuan dokter atau tenaga medis yang berwenang
10. Simpan Ikamicetin Ointment di ruangan dengan suhu antara 5 hingga 20 derajat celisus
11. Tidak boleh membuang Ikamicetin Ointment di saluran drainase karena dapat mencemari lingkungan sekitar

Ikamicetin Ointment Untuk Wanita Hamil

Hingga saat ini belum ditemukan adanya pernyataan yang dengan tegas menyatakan bahwa Ikamicetin Ointment tidak boleh diberikan kepada pengguna dalam keadaan hamil atau menyusui. Selain itu, tidak ada juga penelitian yang membuktikan bahwa Ikamicetin Ointment berbahaya untuk janin dalam kandungan, bayi yang sedang menyusui dan pengguna.

Sejauh ini, penggunaan Ikamicetin Ointment untuk pengguna hamil atau menyusui tidak diketahui sehingga penggunaan Ikamicetin Ointment harus diberikan dengan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau tenaga ahli medis yang berwenang agar tidak muncul gangguan yang membahayakan.