Guarposid – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

Guarposid merupakan salah satu jenis obat yang sering seklai disarankan oleh dokter unutk meringankan gagguan motilitas gastrointestinal pada anak maupun dewasa.

Obat ini diproduksi dalam bentuk tablet oleh guardian pharmatama. Untuk bisa menggunakan Guarposid pengguna bisa membeli nya di apotik dengan menyertakan resep dokter.

Kandungan Guarposid

Guarposid memiliki kandungan zat bernama Cisapride

Fungsi Guarposid

Guarposid memiliki beberapa fungsi atau kegunaan untuk meringankan dan mengobati beberapa jenis penyakit dan gangguan seperti:

1. Membantu mengatasi gangguan motilitas gastroinstestinal
2. Mampu meringankan gastroparesis
3. Digunakan untuk mengatasi refluks esfagitis

Dosis Penggunaan Guarposid

Agar bisa tepat digunakan dan juga bisa cepat mengobati beberapa jenis penyakit yang sudah disebutkan diatas, Guarposid perlu dikonsumsi seusai dengan aturan dan ketentuan masing-masing yang terbagi didalam dosis. Berikut dosis penggunaan Guarposid:

• Untuk pengguna dewasa, diberikan Guarposid sejumlah 5 mg sebanyak 3 hingga 4 kali sehari dengan peningkatan dosis hingga 40 mg dalam 3 hingga 4 kali pemberian
• Untuk pengguna anak, diberikan Guarposid sejumlah 0,2 mg per kilogram berat badan sebanyak 3 hingga 4 kali sebagai dosis awal

Efek Samping Guarposid

Secara umum, setiap obat pasti memiliki efek samping yang beragam dan tidak bisa ditentukan jenis nya apa saja. Seperti layaknya obat lainnya, Guarposid memiliki beberapa macam efek samping yang harus diperhatikan dan diwaspadai untuk kemungkinan kemunculannya, diantaranya:

• Pengguna akan mengalamu mual dan muntah
• Pengguna cenderung mengalami nyeri pada area dada
• Pengguna dimungkinkan merasa mudah lelah
• Pengguna akan mengalami depresi ringan
• Pengguna cenderung mengalami myalgia
• Pengguna dimungkinkan mengalami dehidrasi
• Pengguna dapat mengalami faringitis

Kontraindikasi Guarposid

Kontraindikasi dikenal sebagai sebuah kondisi yang harus dihindari dalam penggunaan Guarposid. Atau bisa dikatakan, dalam kondisi tertentu, pengguna tidak disarankan untuk menggunakan Guarposid. Untuk menambah kewaspadaan, berikut macam-macam kondisi yang harus dihindari dalam kontraindikasi penggunaan Guarposid:

• Tidak boleh diberikan bersamaan dengan cisampride
• Tidak disarankan unduk dikonsumsi oleh penderita pendarahan lambung usus dan obstruksi mekanik atau perforasi
• Tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan obat yang mampu menginhibisi enzim sitokrom
• Tidak boleh diberikan kepada penderita yang memiliki alergi atau hipersensitif terhadap Guarposid atau bahan penyusunnya

Hal-hal Yang Harus Diperhatikan

Untuk meningkatkan tingkat efektivitas dan khasiat penggunaan Guarposid, pengguna perlu memperhatikan beberapa hal yang dinilai penting dan esensial. Diantaranya :

1. Tidak boleh menyimpan Guarposid di kamar mandi
2. Simpan Guarposid jauh dari paparan sinar matahari terik
3. Tidak boleh membuang Guarposid di saluran drainase karena dapat mencemari lingkungan sekitar
4. Tidak boleh menyimpan Guarposid di freezer
5. Jauhkan Guarposid dari hewan peliharaan
6. Tidak boleh mengosumsi alkohol selama penggunaan Guarposid
7. Simpan Guarposid di ruangan yang sejuk dan kering
8. Tidak disarankan membekukan Guarposid
9. Jauhkan Guarposid dari jangkauan anak kecil
10. Tidak boleh melakukan perubahan dosis konsumsi Guarposid seperti mengurangi atau menggandakan dosis Guarposid tanpa sepengetahuan dokter atau tenaga medis yang berwenang
11. Simpan Guarposid di ruangan dengan suhu antara 5 hingga 20 derajat celisus

Guarposid Untuk Wanita Hamil

Hingga saat ini belum ditemukan adanya pernyataan yang dengan resmi menyatakan bahwa Guarposid tidak boleh dan tidak disarankan untuk diberikan kepada pengguna dalam keadaan hamil atau menyusui. Selain itu, belum ada juga penelitian yang menyebutkan bahwa Guarposid berbahaya bagi pengguna, janin dalam kandungan atau bayi yang sedang menyusu. Maka dari itu, bisa disimpulkan bahwa sementara ini, Guarposid bisa digunakan dan dikonsumsi oleh pengguna asalkan sesuai dengan dosis yang diatur dan ditentukan oleh dokter atau tenaga ahli medis yang berwenang.