Categories: Merk Obat F

Facid – Obat Apa – Fungsi – Dosis Dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Facid adalah obat golongan keras yang mengandung bahan Famotidine. Obat ini biasa digunakan untuk mengobati asam lambung dan luka yang terdapat pada bagian dalam perut. Dalam mengobati penyakit pada lambung, famotidine berperan sebagai H2 Blocker. Senyawa reseptor antagonis histamin H2 atau yang kita sebut dengan H2 Blocker, menghalangi proses histamin H2 yang beraksi melalui reseptor yang menghubungkan dengan sel-sel parietal lambung.

Histamin H2 secara langsung bertanggung jawab dalam pembentukan asam lambung, sehingga dengan menghambat jalan aksi histamin ini, faktor penyebab meningkatnya asam lambung dapat berkurang. Facid diproduksi oleh PT Kalbe yang tersedia dalam bentuk tablet. Tidak semua orang dapat memperoleh obat ini secara bebas di apotik, pembelian obat ini hanya bisa diperoleh melalui resep dokter.

Komposisi

Bahan utama dari obat ini adalah famotidine sebesar 40 mg per tablet. Famotidine merupakan salah satu jenis obat antihistamin H2 yang diketahui lebih ampuh dari obat sejenisnya, seperti cimetidine, ranitidine, dan nizatidine. Hal ini karena famotidine bekerja lebih lama dan lebih cepat bereaksi di dalam tubuh saat mengobati penyakit.

Fungsi

Selain untuk mengobati asam lambung, senyawa famotidine yang terdapat di dalam Facid memiliki beberapa kegunaan dalam dunia pengobatan. Adapun jenis penyakit atau masalah lambung yang dapat diobati dengan Facid, diantaranya:

  1. Mengobati sakit maag,
  2. Penyakit-penyakit GERD, seperti sakit tenggorokan,
  3. Perawatan ulcers,
  4. Hipersekresi,
  5. Tumor pada lambung,
  6. Ulkus duodenum,
  7. Esophagitis erosif,
  8. Mengurangi gejala sakit batuk,
  9. Mengurangi resiko dalam operasi pembedahan, dan
  10. Mengatasi efek samping dari penggunaan obat-obatan NSAID.

Dosis

Facid hanya dikonsumsi oleh pasien yang  telah berkonsultasi pada dokter, sehingga pengurangan atau penambahan dosis yang dikonsumsi dapat dilihat dari aturan pemakaian yang tertera pada label. Petunjuk pemakaian atau dosis yang digunakan untuk setiap penyakit berbeda-beda. Berikut dosis yang dapat digunakan:

  • Penyakit Ulkus Duodenum:
    • Dalam keadaan akut, dosis yang digunakan adalah: 1 kali sehari 1 tablet (40 mg). Obat akan lebih efektif apabila diminum pada malam hari sebelum tidur.
    • Untuk perawatan lanjutan atau pemeliharaan, obat diminum 1 kali sehari 1/2 tablet (20 mg). Dikonsumsi pada malam hari sebelum tidur.
  • Penyakit Hipersekresi:

Obat dikonsumsi setiap 6 jam sekali 1/2 tablet atau (20 mg).

Obat dapat diminum sebelum ataupun setelah makan. Dosis untuk mengobati penyakit Hipersekretori dapat disesuaikan dengan kondisi pasien.

Kontraindikasi

Sebelum mengkonsumsi obat, bahan yang terkandung di dalam Facid harus diperhatikan, karena obat Facid tidak boleh dikonsumsi oleh penderita yang mengalami alergi terhadap famotidine ataupun obat sejenisnya.

Efek Samping

Saat mengkonsumsi obat golongan merah, beberapa pasien akan mengalami efek samping yang ditimbulkan dari reaksi obat yang bekerja di dalam tubuh. Beberapa efek samping ini ada yang jarang terjadi dan ada yang sering terjadi. Berikut adalah efek samping dari obat ini:

  • Sakit kepala,
  • Diare,
  • Demam,
  • Ruam,
  • Diskrasia darah,
  • Gangguan pada kardiovaskuler, dan
  • Syok anafilaktik.

Untuk mengetahui perubahan kondisi tubuh yang dipengaruhi oleh obat Facid, segera periksa ke dokter agar efek samping dapat dihindari.

Hal-hal Yang Harus Diperhatikan

Untuk menghindari resiko penggunaan Facid, perlu diketahui petunjuk-petunjuk penggunaan obat, diantaranya:

  1. hati-hati bagi dalam mengkonsumsi obat bagi penderita gangguan fungsi hati dan ginjal.
  2. Obat dapat diberikan kepada ibu hamil, atas petunjuk dokter, karena obat ini berada pada kategori B.
  3. Kondisi asam dapat memisahkan obat dari penyerapan ASI, sehingga obat ini tidak menyebabkan efek yang serius bagi wanita menyusui, dan aman untuk bayi.
  4. Hindari mengemudi atau mengoperasikan alat berat pada saat menggunakan obat ini.
  5. Simpan obat pada suhu ruangan yang terhindar dari paparan sinar matahari.