Corvox merupakan obat yang digunakan untuk membantu mengobati penyakit sinus atau yang disebut juga sebagai sinusitis. Sinusitis merupakan sebuah penyakit yang disebabkan oleh peradangan akibat banyaknya lendir atau ingus yang menumpuk di saluran pernapasan.
Seseorang yang menderita sinusitis bisa disebabkan bakteri maupun virus yang telah menginfeksi. Kondisi tersebut tentu harus segera diobati agar supaya tidak sampai menyebabkan sinusitis tersebut semakin parah sehingga pengobatannya pun akan lebih lama.
Corvox merupakan obat yang tidak bisa anda dapatkan dengan mudah. Dengan kata lain, anda harus mendapatkan resep dokter terlebih dahulu sebelum anda ingin mengkonsumsi Corvox. Di bawah ini akan kami berikan informasi mengenai kandungan, dosis, serta efek samping yang mungkin bisa anda rasakan selama mengkonsumsi Corvox.
Kandungan Corvox
Di dalam Corvox mengandung suatu zat aktif yang disebut dengan Levofloxacin hemihydrate dimana obat – obatan yang di dalamnya mengandung zat tersebut memang digunakan sebagai pengobatan sinusitis, bronkitis, dan penyakit lainnya yang berhubungan dengan infeksi bakteri maupun virus yang menyebabkan inflamasi atau peradangan.
Fungsi Corvox
Di bawah ini akan kami jelaskan mengenai beberapa fungsi dari Corvox yang harus anda ketahui:
- Corvox adalah obat yang digunakan sebagai terapi pengobatan sinusitis maksilaris akut
- Corvox juga digunakan untuk membantu mengobati penyakit pneumonia
- Fungsi lain dari Corvox adalah berfungsi untuk membantu mengobati penyakit bronkitis kronis
- Selain itu, Corvox juga digunakan untuk membantu mengobati infeksi kulit maupun struktur kulit yang tidak terkomplikasi.
- Infeksi terkomplikasi saluran pernapasan diketahui juga bisa disembuhkan dengan menggunakan Corvox
Dosis Corvox
Di bawah ini akan kami berikan beberapa informasi tentang dosis dari Corvox:
- Dosis umum yang diberikan adalah sebanyak 250 sampai dengan 500 mg dan dikonsumsi satu kali dalam sehari selama kurun waktu 7 sampai 14 hari, tergantung kepada seberapa parah penyakit yang diderita.
- Adapun dosis yang diberikan kepada pasien yang terindikasi mengalami gangguan ginjal dengan bersihan kreatinin, maka dosis yang diberikan adalah sebanyak 50 sampai 80 mL/mnt.
- Sementara untuk pasien yang sedang menjalani hemodialisis dan dialisis peritoneal mandiri kronik, maka dosis awal yang harus diberikan adalah sebanyak 500 mg dilanjutkan dengan 250 mg tiap 48 jam.
Efek Samping Corvox
- Corvox bisa mengakibatkan masalah yang berhubungan dengan saluran pencernaan seperti mual tanpa muntah atau sakit perut.
- Diare juga diketahui menjadi salah satu efek samping yang harus anda waspadai ketika anda mengkonsumsi obat Corvox.
- Efek samping yang bisa dikatakan lumayan parah adalah anda bisa menderita sering pusing atau bahkan sakit kepala.
- Untuk efek samping yang jarang terjadi adalah anda bisa mengalami masalah pada ginjal, edema, leukore, terutama bagi pemakaian jangka panjang.
Jika anda ingin mendapatkan informasi yang lebih lengkap mengenai efek samping dari Corvox, kami sarankan agar supaya anda bertanya kepada dokter biar nanti dokter akan memberikan penjelasan lebih lengkap mengenai efek samping dari Corvox yang bisa anda alami.
Kontraindikasi Corvox
- Anda harus berhati – hati ketika memberikan kepada seseorang yang menderita gangguan hipersensitifitas.
- Kami sarankan anda juga harus berhati – hati ketika memberikannya kepada seseorang yang pernah mengalami alergi kandungan Corvox.
Hal – Hal Yang Harus Diperhatikan
- Selalu konsumsi Corvox sesuai dengan takaran dosis yang telah dianjurkan
- Jangan pernah menambah atau bahkan mengurangi takaran dosis dari Corvox sebelum anda mendapatkan persetujuan dokter.
- Bagi ibu hami, disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter mengenai tingkat keamanan dari Corvox.
- Anda juga tidak dianjurkan untuk mengkonsusmi alkohol karena bisa mengakibatkan anda mengalami masalah yang lebih parah seperti anemia.