Cetadexon adalah obat yang digunakan untuk mengobati sakit yang dikarenakan terjadinya hipopituitarisme atau kondisi dimana kelenjar pituitari tidak mampu bekerja secara normal sehingga tidak mampu memproduksi satu atau lebih hormon yang diperlukan tubuh. Hipopituitarisme dapat menyebabkan insufisiensi adrenal atau gangguan fungsi kelenjar adrenal sehingga menyebabkan kurangnya produksi adrenokortikosteroid.
Cetadexon diproduksi oleh Soho dalam bentuk tablet. Cetadexon dikemas dalam kemasan box berisi 100 tablet cetadexon 0,5mg.
Kandungan Cetadexon
- Kandungan utama yang terdapat pada Cetadexon adalah Dexamethasone
Fungsi Cetadexon
- Kandungan Dexamethasone dalam Cetadexon adalah obat yang merupakan golongan korkitosteroid.
- Kortiskosteroid adalah hormon yang secara alami diproduksi oleh kelenjar adrenal dalam tubuh. Sehingga fungsi dexamethasone disini adalah sebagai support atau pendukung atas kondisi kurangnya produksi adrenokortikosteroid dalam tubuh.
- Dengan kata lain, Cetadexon bekerja untuk memenuhi kekurangan hormon kortikosteroid.
- Cetadexon digunakan untuk mengobati kondisi hipopituitarisme yang menyebabkan kelenjar hipofisis tidak mampu memproduksi hormon dalam jumlah yang cukup.
- Selain itu, sifat dari Dexamethasone yang memiliki efek antiinflamasi membuat cetadexon juga dapat digunakan untuk mengobati beberapa kondisi lain seperti adanya gangguan pada darah, terjadinya radang dan juga alergi.
Dosis Penggunaan Cetadexon
Dosis penggunaan Cetadexon secara umum yang ditentukan oleh produsen adalah:
- 1 sampai 3 tablet sehari
- Akan tetapi spesifikasi kondisi yang beragam pada pasien memungkinkan adanya kondisi yang berbeda antara satu pasien dengan pasien lainnya.
- Oleh karena itu selalu berkonsultasilah dengan dokter untuk menentukan dosis penggunaan yang tepat.
Efek Samping Cetadexon
Saat menggunakan obat ini, dimungkinkan terjadi beberapa efek samping seperti :
- Retensi cairan & garam yang menyebabkan ginjal tidak mampu bekerja untuk mengencerkan urine. Hal ini dapat memicu terjadinya edema dan hipertensi.
- Edema merupakan kondisi dimana terdapat cairan yang merembes ke dalam jaringan yang menyebabkan jaringan pada tangan, kaki dan bagian tubuh lain menjadi bengkak.
- Hipertensi atau tekanan darah tinggi.
- Obat ini dimungkinkan menjadi penyebab Pankreatitis akut yang merupakan gangguan peradangan pada pankreas
- Amenorea atau kondisi dimana wanita yang seharusnya mengalami masa haid tetapi tidak mengalaminya. Kondisi ini dapat disebabkan oleh adanya gangguan pada kelenjar pituitari
- Osteonekrosis aseptik, atau matinya tulang dikarenakan kurangnya supai darah pada tulang.
- Gangguan mental.
- Peningkatan tekanan pada dinding bola mata atau tekanan intraokuler.
- Keadaan Cushingoid atau kondisi sebagai akibat konsumsi obat obatan golongan steroid yang menyebabkan beberapa gejala seperti wajah membengkak dan lain lain.
- Peningkatan nafsu makan.
- Kelemahan otot.
- Gangguan penglihatan.
- Keringat berlebihan.
- Pertumbuhan terhambat.
- Atrofi atau pengecilan jaringan otot pada bagian tertentu (lokal).
Sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter jika terjadi gejala efek samping seperti diatas.
Kontraindikasi Cetadexon
- Hipersensitifitas pada Dexamethasone.
- Psikosis atau psikoneurosis berat yang menyebabkan ketidakseimbangan mental penyebab stres.
- Osteoporosis atau pengeroposan tulang.
- Infeksi akut.
- Ulkus peptikum atau terjadinya luka pada lapisan duosenum atau usus kecil bagian atas.
- Tuberkulosa aktif atau pasif,
- Vaksin hidup.
Hal Hal yang Harus Diperhatikan
- Simpan obat pada suhu ruangan sekitar 25oC
- Selalu perhatikan tanggal kadaluarsa obat.
- Selalu gunakan obat dibawah pengawasan dan anjuran dari dokter
- Cetadexon dapat berinteraki dengan beberapa obat seperti Fenobarbital, Rifampisin dan Fenitoin
- Kortikoid dalam cetadexon dapat berpengaruh pada
- kondisi hipoglikemik,
- efek diuretika,
- salisilat
- antikolinesterase atau enzim pemecah asetiklonin
- Berikan perhatian khusus dan pengawasan intensif untuk penggunaan obat ini pada pasien dengan keluhan.
- Hipertensi atau tekanan darah tinggi
- diabetes melitus atau penyakit kencing manis
- gagal jantung kongestif atau kegagalan jantung memompa darah yang cukup untuk tubuh.
- Penderita penyakit ginjal utamanya gagal ginjal kronis,
- penyakit infeksi,
- gagal ginjal yang menyebabkan menumpuknya urea dalam darah atau disebut uremia
- kehamilan.
- usia lanjut,