Postingan saya selanjutnya masih dalam pembahasan obat. Namun dengan jenis dan merk obat yang berbeda tentunya, Obat yang akan saya bahas kali ini adalah dengan nama obat Benostan. Obat apa sih Benostan ini, dan apa fungsi serta kegunaannya?. Berikut merupakan informasi informasi yang terdapat didalam obat Benostan.
Apa itu Obat Benostan ?
Benostan mengandung Asam mefenamat acid yang memiliki kegunaan untuk meringankan dan mengobati berbagai macam nyeri baik itu ringan, dan nyeri sedang yang terjadi pada sakit gigi dan sakit gigi setelah dicabut, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, demam, nyeri setelah opersai serta nyeri pada wanita yang sedang haid. Benostan juga kadang – kadang digunakan dalam pencegahan sakit migrain yang disebabkan nyeri menstruasi.
Biasanya benostan bermanfaat untuk digunakan bagi wanita yang sedang menstruasi baik 2 hari sebelum datangnya menstruasi dan dilanjutkan selama menstruasi berlangsung. Benostan termasuk kedalam jenis obat golongan obat keras atau cara mendapatkanya harus dengan resep dokter dan obat ini diproduksi oleh Benofarm.
Kemasan Obat Benostan
Obat Benostan biasanya dikemas dan dipasarkan dalam kemasan sebagai betikut :
- Dos 10 x 10 Kapsul 500 mg.
Kandungan Obat Benostan
Setiap kemasan Benostan mengandung bahan sebagai berikut :
- Asam mefenamat ( mefenamic Acid) 500 mg / kapsul.
Apakah diantara kalian ada yang tahu tentang kandungan didalam Benostan ini yaitu Mefenamic Acid ? Berikut sedikit penjelasannya:
Mefenamic Acid atau biasa disebut juga Asam Mefenamat merupakan obat yang dapat mengobati berbagai macam nyeri baik itu nyeri ringan atau nyeri sedang. Sama halnya dengan Benostan yang mempunyai kemampuan yang sam dengan asam mefenamat ini. dan obat ini juga biasa digunakan untuk mngeurangi nyari yang dikarenakan penyakit asam urat.
Asam mefenamat termasuk kedalan jenis nonsteroidal dan anti inflamantory drug atau disingkat dengan Nsaid. kandungan obat Benostan ini mempunyai cara kerja sendiri yaitu dengan menghambat kerja dari Enzim Cox atau siklooksigenase yang berfungsi dalam membantu pembentukan prostaglandin yang terjadi pada luka dan menyebabkan rasa nyeri serta peradangan.
Fungsi dan Kegunaan Obat Benostan
Berikut merupakan kegunaan dan fungsi yang terdapat didalam obat Benostan :
- Meringankan berbagai macam nyeri yang menyerang tubuh kita baik itu nyeri ringan maupun nyeri sedang.
- Mengobati sakit gigi
- Nyeri otot
- Nyeri sendi
- Sakit kepala
- Sakit pada Telinga
- Nyeri pada saat wanita datang bulan atau haid
- Nyeri akibat demam
- kadang – kadang benostan juga digunakan untuk mengurangi migrain yang disebabkan menstruasi
- Dan nyeri yang disebabkan oleh setelah operasi
Kegunaan yang tertera diatas memang menganjurkan pasien atau penderitan menggunakan obat Benostan ini. Namun terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dan tidak dianjurkannya penggunaan obat benostan ini, misalnya seperti berikut ini :
- Bagi penderita atau pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap obat ini atau pun kandungannya yaitu asam mefenamat (Mefenamic Acid) tidak dianjurkan menggunakan obat Benostan ini.
- Dan Bagi penderita alergi terhadap Aspirin vitamin c atau yang termasuk kedalam jenis golongan Nsaid seperti Ibupropen
- Benostan ini juga tidak dianjurkan untuk penderita penyakit ginjal, penyakit hati, asma, dan radang pada lambung atau usus.
- Jangn menggunakan obat ini jika anda yang akan atau sudah menjalani operasi by-pass jantung.
- Dan terhadap wanita yang sedang hamil dengan usia kandungan 3 bulan terakhir atau 6 bulan tidak diperbolehkan menggunakan obat Benostan ini.
Demi keamanan dan kenyamanan pasien dan penderita, sebaiknya mengikuti anjuran yang telah ditetapkan agar tidak terjadi hal – hal yang tidak diinginkan.
Dosis Dan Efek Samping obat Benostan
Dosis Obat Benostan
Benostan memiliki dosis tersendiri untuk diberikan didalam penggunaanya, Berikut dosisnya :
- Dosis dewasa untuk nyeri : 500 mg selanjutnya 250 mg secara oral setiap 6 jam disesuaikan dengan kebutuhan (tidak melebihi satu minggu (1 minggu = 7 hari)).
- Dosis Dewasa untuk Dismenore : 500 mg selanjutnya 250 mg secara oral setiap 6 jam dengan dimulai penggunaan pada saat datangnya menstruasi.
- Dosis pediatric untuk nyeri : usia 14 – 18 tahun : 500 mg selanjutnya 250 mg secara oral setiap 6 jam disesuaikan dengan kebutuhan (tidak melebihi satu minggu (1 minggu = 7 hari)).
- Penyesuaian dosis : dosis pada orang tua harus lebih dipertimbangkan.
Pastikan anda memahami cara pemberian dosisnya. jika anda masih bingung, tanyakan dan konsultasikan dengan dokter supaya penggunaan obat menghasilkan manfaat yang diinginkan.
Efek Samping Obat Benostan
Berikut ini merupakan efek samping yang dapat ditimbulkan dari penggunaan obat Benostan :
- Efek samping yang ditimbulkan dengan efek yang ringan : Menyebabkan Sakit kepala, mual dan muntah serta rasa gugup.
- Terdapat juga beberapa efek samping yang serius misalnya seperti muntah darah, diare, hematuraia atau biasa disebut juga darah dalam urin, keburnya penglihatan, gatal -gatal pada kulit, bengkak, demam hingga sakit tenggorokan.
- Obat yang memiliki kandungan asam mefenamat dan termasuk kedalam golongan Nsaid diharapkan dan dianjurkan untuk tidak menggunakannya dengan jangka waktu yang cukup lama karena dapat menyebabkan stroke yang resikonya sangat fatal.
- Jangan menggunakannya terhadap wanita yang sedang hamil karen sangat berpengaruh pada kehamilannya.
- Dapat mengakibatkan gangguan pada organ hati seperti halnya penyakit kuning dan hepatitis.
- Menggunakan obat Nsaid termasuk Benostan ini dapat mengakibatkan gangguan pada saluran gastrointestinal yaitu pendarahan , perforasi lambung dan usus yang resikonya bisa fatal jika menggunakannya dengan dosis yang tinggi.
- Menggunakan obat ini meskipun dengan atau tidak berasama makanan tidak akan menghilangkan efek samping obat ini.
- Dapat pula menyebabkan Anemia terhadap pasien yang mengkonsumsi dan menggunakan obat Nsaid termasuk Benostan ini jika menunjukan gejala – gejala anemia, pasien harus sesegera mungkin memeriksakan kadar hemoglobin dan hematokrit kepada dokter.
- Selama pemakaian obat Benostan dapat terjadi hal -hal yang fatal seperti dermatitis eksfoliatif, sindrom Stevens-johnson akibat reaksi dermatologis. maka pengobatan penggunaan obat ini harus segera dihentikan.
- Jangan menggunakan obat Nsaid (Benostan) jika terjadi hal – hal baru yang dapat merugikan diri anda.
Efek samping diatas merupakan efek samping yang biasa terjadi dan telah terbukti dialami oleh penderita atau pasien yang menggunakan obat Benostan yang termasuk kedalm jenis obat Nsaid ini. apabila anda menemukan efek samping yang tidak biasa, segera hentikan penggunaan obat ini dan konsultasikan dengan dokter anda.
Cara penyimpanan Obat Benostan
- Simpan pada tempat yang aman dan jauhkan dari jangkauan anak- anak.
- Simpan pada tempat yang memilki suhu normal
- jangan digunakan apabila kemasan sudah kedaluarsa.
Perhatian :
hal -hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan obat Benostan sebagai berikut :
- Untuk wanita yang sedang hamil dan menyusui sebaiknya jangan menggunakan obat ini dan termasuk obat dengan jenis golongan NSAID
- Gunakanlah obat Bnostan ini sesuai dengan yang dianjurkan dokter atau yang tertera pada kemasan.
- Gunakanlah obat Benostan ini setelah makan atau dibarengi dengan makanan.
- Periksakan kondisi organ hati anda setelah menggunakan benostan.
- Jangan menggunakan obat ini tterhadap pasien yang memiliki masalah dengan organ hati, ginjal, dan yang memiliki atau pernah mengalami serangan jantung.
- Jangan memberikan obat ini kepada anak – anak terkecuali dengan anjuran dokter.
- Penggunaan obat Benostan terhadap penderita dengan usia lanjut harus diperhatikan karena rentan terkena resiko pendarahan yang terjadi dalam perut dan malah ginjal.
- Setelah menggunakan obat Benostan sebaiknya jangan mengemudi atau menyetir dahulu karena efek pusing dan mengantuk dari obat Benostan ini.
Untuk keamanan penggunaan obat Nsaid termasuk Benostan yang memiliki kandungan Asam Mefenamat, sebaiknya pasien atau anda yang akan menggunakan obat ini memperiksakan diri dan kesehatan seluruh organ anda dan mengkonsultasikannya dengan dokter agar manfaat dan resiko yang dapat terjadi dapat dicegah.