Merk Obat A

Aptor – Fungsi – Obat Apa – Dosis dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Aptor merupakan jenis obat yang biasa digunakan untuk pengobatan rasa nyeri seperti nyeri dada, sakit kepala, obat sakit gigi sangat ampuh, obat penurun demam dan juga nyeri lainnya. Aptor juga biasa digunakan dalam membantu pencegahan serangan jantung, stroke dan juga sebagai pembekuan darah atau antiplatelet. Zat aktif yang terkandung di dalam obat aptor yaitu acetylsalicylic acid (acetosal) atau sejenis aspirin dan masuk ke dalam golongan jenis obat NSAID.

Sekilas mengenai zat aktif yang terkandung di dalam aptor

Komposisi yang terkandung di dalam obat aptor adalah acetylsalicylic atau sejenis obat asprin, obat ini biasa digunakan dalam pengobatan meredakan rasa nyeri dan juga radang serta untuk menurunkan demam. Aspirin juga biasa digunakan untuk anti platelet. Acetylsalicylic juga biasa dikenal sebagai  acetosal yang masuk ke dalam golongan obat nonsteroial anti inflammatory drug (NSAID)  cara kerja obat ini dengan melakukan penghambatan kerja enzim siklooksigenase (cox). Kegunaan enzim ini digunakan untuk membentuk prostaglandin ketika terjadi luka ataupun rasa sakit atau bahkan peradangan, penghalang kerja enzim COX, prostaglandin agar diproduksi lebih minim sehingga rasa sakit akan mereda

Untuk takaran dalam dosis yang tinggi atau kurang lebih 300mg pada obat aspirin biasa digunakan dalam pengobatan sakit kepala dan juga sakit gigi, migrain, pilek dan juga flu serta menurunkan demam, untuk dosis yang lebih rendah atau berkisar 75 mg biasa digunakan dalam pengobatan pengencer darah dan juga dalam penggumpalan darah.

Fungsi obat

  • Menghilangkan rasa sakit
  • Menurunkan demam
  • Pengencer darah
  • Sakit kepala
  • Sakit gigi

Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan obat  aptor

  1. Dalam mengkonsumsi obat ini sebaiknya digunakan sesudah makan atau jangan dalam keadaan perut kosong
  2. Untuk pasien yang menderita penyakit gagal jantung kongestif dan riwayat penyakit retensi cairan sebaiknya harus lebih diperhatikan, karena obat yang masuk ke dalam golongan NSAID bisa mengakibatkan retensi cairan edema.
  3. Sebelum berencana menggunakan obat apator sebaiknya pasien harus cukup cairan.
  4. Bagi pasien yang menggunakan alkohol. Obat apator dapat menyebakan kantuk dan juga sakit kepala, untuk itu dilarang keras melakukan kegiatan mengemudi atau mengoprasikan mesin yang membutuhkan konsentrasi khusus.
  5. Bagi pasien lanjut usia diharapkan lebih berhati-hati dalam menggunakan obat ini karena dapat menyebabkan pendarahan perut dan penyakit pada gejala gagal ginjal
  6. Obat ini tidak disarankan digunakan pada ibu menyususi
  7. Bagi pasien yang menggunakan suplemen dengan sifat penghambat COX contohnya ekstra bawang pputih, kurkumin, bilberry, kulit kayu pinus, ginko, minyak ikan, resveratrol, genisten,quercetin, resorsinol haruslah lebih berhati-hati dapat menyebabkan erosi mukosa lambung.
  8. Pada pasien dengan riwayat penyakit ginjal kronis sebanyak lebih berhati-hati karena dapat mengakibatkan penurunan fungsi ginjal.

Interaksi Obat

Ada beberapa jenis obat apabila digunakan bersamaan dengan jenis obat lain dapat menyebabkan interaksi tertentu, untuk itu sebaiknya lakukan konsultasi terlebih dahulu sebelum menggunakan obat ini dan beritahukan mengenai jenis obat-obatan, vitamin maupun produk herbal yang sedang anda gunakan beserta kondisi kesehatan anda saat ini. Berikut interaksi bersama dengan obat-obatan lain diantaranya,

  1. Obat ini dapat menyebabkan pendarahan pada perut apabila pengggunaannya bersamaan dengan alkohol atau juga warfarin, adapun penggunaan bersamaan obat NSAID akan semakin meningkatkan resiko.
  2. Obat ini dapat menyebabkan resiko pendarahan saluran cerna apabila digunakan bersamaan dengan clopidogrel atau warfarin.
  3. Apabila digunakan bersamaan dengan vitamin c dapat terjadi penurunan jumlah kerusakan pada lambung daripada menggunakan aspirin secara tunggal
  4. Pada acetazolamide dan juga amonium klorida dapat terjadi peningkatan intoleransi salisilat dan pendarahan gastrointestinal.
  5. Apabila digunakan bersamaan dengan kortikosteroid dapat terjadi pengurangan konentrasi
  6. Apabila digunakan bersamaan dengan ibuprofen dapat menyebabkan menghilangnya efek antipetelet aptor
  7. Apabila digunakan bersamaan pada aktivitas farmakologi spironolactone efeknya dapat berkurang apabila digunakan bersamaan aptor.

Indikasi obat

  • Obat ini digunakan dalam pengobatan rasa nyeri ringan sampai dengan sedang biasanya terjadi pada rasa nyeri di gigi telah melakukan pencabutan gigi, rasa sakit kepala, sakit pada telinga, nyeri pada otot, sebagai anti inflamasi, obat penurun demam
  • Dalam penggunaan dosis ringan biasa digunakan pada jangka panjang dalam menengah penyakit stroke, serangan jantung dan juga penghambat pembekuan darah, pada pasien yang memliki resiko tinggi terhadap pembekuan darah, obat ini juga dapat digunakan dalam pengobatan sakit jantung dan mengurangi resiko sakit jantung juga kematian jariungan jantung.

Dosis obat

  • Untuk pengobatan anti inflamasi pada penyakit ostosrthritis, rheumatoid arthritis, ankylosing spondylitis dosis yang diberikan sebanyak 3 g dalam atau 3 kali dalamn sehari
  • Untuk penyakit penurun demam dan meredakan rasa nyeri bisa diberikan dosis 325 sampai dengan 650 mg diberikan setiap 4 jam sekali atau sesuai kebutuhan pasien.
  • Dalam pengobatan penyakit demam rematik untuk dewasa bisa diberikan dosis sebanyak 80mg/ kg/ hari dibagi secara 4 dosis dan dosis maksimal yang diberikan 6,5 g /hari
  • Untuk dosis dewasa pada penyakit myocardinal infraction bisa diberikan dosis sebanyak 160 sampai dengan 162,5 mg
  • Pada penyakit stroke iskekmik bisa diberikan dosis sebanyak 50 sampai engan 325 mg dibrikaan sebanyak 1 kali dalam sehari
  • Untuk penyakit angina pektoris bisa diberikan dosis 75 mg sampai dengan 326 mg diberikan sebanyak 1 kali dalam sehari.
  • Untuk penyakit angina pktoris, revaskularisasi, stroke iskekmik bisa diberikan dosis sebanyak 75 mg sampai dengan 325 diberikan 1 kali dalam sehari.
  • Untuk pengobatan penyakit arteri bypass graft bisa diberikan dosis 325mg satu hari dalam sehari.

Efek samping obat

Biasanya pada jenis obat tertentu dapat terjadi efek samping yang merugikan apabila penggunaannya tidak sesuai dengan anjuran maupun dosis yang diberikan oleh dokter, untuk itu sebaiknya lakukan konsultasi terlebih dahulu agar dapat meminimalisir efek samping yang terjad, diantara efek samping yang memungkiunkan terjadi diantaranya

  1. Pada obat golongan NSAID dapat menyebabkan penyakit saluran pencernaan seperti pendarahan, penyakit usus yang dapat berakibat fatal, perforasi lambung, ulserasi
  2. Obat aptor dapat menyebabkan penyakit defisisensi anemia hemolitik dan pada pasien yang menderita penyakit defisiensi glukosa 6 fosfat dehidrogenesia
  3. Obat ini dapat menimbulkan efek samping tinnitus (telinga berdenging)
  4. Aspirin jug dapat menyebabkan sindrom eye walaupun memang jarang sekali terjadi pada pasien, pada anak- anak biasanya efek samping tersebut bisa terjadi akibat pemberian obat paa penyakit demam, infeksi maupun penyakit lainnya.
  5. Bagi pisen yang menderita sensitif dapat menyebaabkan gejala alergi seperti gatal-gatal, bengkak, sering sakit kepala, dan juga terjadi reaski intoleransi slisilat
  6. Pada aptor dan obat NSAID juga dapat menyebabkan penundaan penyembuhan penyakit luka kulit

Kontraindikasi

  • Jangan memberikan obat ini pada pasien yang memiliki hipersensitivitas terhadap kandungan yang terdapt di dalam obat aptor
  • Obat ini tidak disarnkan untuk pasien yang memiliki intolernsi slisilat
  • Jangan memberikan obat ini pada pasien dibawah usaa 16 tahun karena dapat menyebabkan terjadinya sindrom reye
  • Jangan memberikan obat ini pada pasien dengn riwayat penyakit tukak peptik yang aktif, hemofiloa dan penyakit gangguan pendarahan lainnya
  • Meski obat ini digunakan untuk menurunkan demam, namun pada gejala demam berdarah tidak dianjurkan karen akan menyebakan pendarahan
  • Bagi pasien yang memiliki penyakit gagal ginjal, hiperurisemia atau gout tidak disarankan untuk menggunakan obat ini karena dapat menyebabkan penghambatan kerja ginjal sehingga kondisi pasien akan semkin parah
  • Obat ini tidak dianjurkan pada pasien penyakit asma (sesak nafas), obat rhinitis dan polip hidung karena dapat menyebabkan urtikarian, bronkospasme, angioedema
  • Obat ini tidak dianjurkan pada wanita hamil trimester ke 3