Saat menjalani kemoterapi, dokter umumnya akan meminta pasien untuk memilih makanan sehat untuk di konsumsi dan menghindari makanan yang tidak baik untuk mendukung keberhasilan dari kemoterapi yang baru saja dilakukan. Dengan mengkonsumsi makanan yang sehat, maka pasien akan mampu bertahan terhadap efek samping yang ditimbulkan dari pengobatan dan juga meningkatkan proses penyembuhan lebih cepat. Berikut ini, kami memiliki daftar beberapa pantangan makanan setelah kemoterapi yang harus sangat dihindari untuk mempercepat proses penyembuhan.
Sayuran mentah merupakan makanan yang penuh akan vitamin, mineral dan juga serat sehingga pasien kanker beranggapan jika mengkonsumsi sayuran mentah tersebut sangat baik dilakukan khususnya sesudah kemoterapi dan akibat tidak rutin makan sayur bisa menimbulkan beberapa masalah. Namun kenyataan sebenarnya, sayuran tetap harus dimasak untuk mengurangi risiko penyakit yang mungkin masih melekat dalam sayuran mentah tersebut.
Dari web Breast Cancer, seorang dokter bernama Jeniffer Sabol menyatakan jika pasien yang menjalani perawatan kemoterapi harus menghindari beberapa jenis sayuran mentah seperti mentimun dan seledri yang merupakan sayuran paling rentan terkontaminasi dengan bakteri. Pasien yang baru saja menjalani kemoterapi memiliki kadar darah putih yang rendah dan juga sistem kekebalan tubuh yang juga rendah. Menghindari sayuran mentah seperti salad menjadi salah satu jalan terbaik untuk pasien kemoterapi.
Untuk pasien kanker ataupun pasien yang baru saja menjalani kemoterapi, disarankan harus menghindari mengkonsumsi alkohol yang akan meningkatkan risiko lanjutan berbagai penyakit kanker seperti kanker tenggorokan, kanker mulut, kanker laring, kanker hati, kanker payudara dan berbagai jenis kanker lainnya.
Seseorang yang sudah di diagnosis kanker, sedang menjalani pengobatan kanker dan juga yang sedang menjalani kemoterapi dianjurkan untuk menghindari minuman beralkohol karena akan meningkatkan risiko munculnya sel kanker yang baru. Alkohol akan meningkatkan kadar estrogen dalam darah dimana saat alkohol bercampur dengan darah, maka alkohol tersebut akan di urai menjadi asetaldehid pada organ hati yang bersifat karsinogen.
Karsinogen tersebut tidak akan bisa dihilangkan oleh organ hati dan akhirnya menyebabkan mutasi gen dan juga perubahan pada struktur DNA. Keadaan ini nantinya akan mengakibatkan perkembangan sel kanker baru yang tidak terkendali seperti kanker paru paru dan juga kanker mulut. Efek alkohol ini dikatakan akan lebih buruk untuk wanita yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
Makanan berikutnya yang harus dihindari sesudah melakukan kemoterapi adalah makanan yang memiliki kandungan lemak tinggi. Dari American Cancer Society dibuktikan jika makanan yang mengandung lemak jenuh akan meningkatkan risiko kambuhnya kanker atau bahkan semakin bertambah parah.
Lemak yang harus dihindari adalah lemak jenuh yang terdapat dalam beberapa makanan seperti daging sapi, olahan daging panggang atau daging asap, krim susu, paha ayam, susu, mentega, keju, ayam goreng, kentang goreng, biskuit, jeroan atau organ, makanan cepat saji, kuning telur dan juga makanan kemasan.
Dalam makanan yang diawetkan mengandung bahan kimia berbahaya yang akan berubah menjadi karsinogenik dan ini berlaku juga untuk makanan yang dibakar. Makanan yang diolah dengan cara dibakar terutama pada bagian yang hangus atau gosong memiliki kandungan zat karsinogen penyebab utama dari kanker.
Seperti makanan yang sering di konsumsi orang Indonesia yakni ikan asin juga merupakan bahan tidak segar yang sudah diawetkan cukup lama untuk proses penguraian dan akhirnya menjadi bahan alergen yang menyebabkan reaksi imunitas tubuh. Ini mengakibatkan tubuh akan mengalami demam, timbul gatal gatal dan juga bengkak.
Mengkonsumsi beberapa makanan ini mungkin tidak akan menjadi masalah untuk orang yang tidak memiliki kanker. Namun untuk pasien kanker dan juga yang baru saja menjalani kemoterapi akan menyebabkan reaksi berdenyut dan juga rasa nyeri di bagian tubuh yang terkena kanker. Ikan asin juga menjadi penyebab gangguan permeabilitas atau penyerapan air di jaringan tubuh, permukaan luka yang akan tampak basah dan terkadang juga diikuti dengan pendarahan.
Bahaya minyak goreng dan juga makanan berminyak yang diolah dengan cara di goreng memakai minyak sayur jenuh, mentega, krim dan sebagainya yang dimasak dengan temperatur tinggi akan merusak struktur molekul. Sedangkan beberapa minyak baik seperti minyak zaitun, minyak wijen dan berbagai jenis minyak lainnya juga tidak boleh dipanaskan sebab bisa merusak struktur molekul dari minyak sehat tersebut.
Beberapa jenis daging seperti ayam, sapi, makanan laut menjadi makanan pantangan pasien yang menjalani kemoterapi. Sedangkan ikan masih boleh di konsumsi sesekali namun bukan dijadikan sebagai menu utama. Selain itu, hindari juga mengkonsumsi ikan yang hidup di perairan penuh limbah beracun sehingga bisa menyebabkan ikan tersebut juga mengandung racun.
Berbagai jenis jeruk seperti jeruk nipis dan jeruk bali yang memiliki kandungan vitamin C tinggi juga harus dihindari selama menjalani kemoterapi dan juga sesudah menjalani kemoterapi. Beberapa jenis buah sitrus ini memang tidak membahayakan pasien secara teratur, namun bisa meningkatkan efek samping kemoterapi.
Buah sitrus ini juga harus dihindari khususnya bagi penderita kanker mulut sebab bisa menyakitkan dan menimbulkan gesekan yang sangat menyakitkan. Tingkat keasaman tinggi dalam buah sitrus akan menimbulkan sensasi seperti tersengat. Selain itu, chemo care juga memberi pernyataan jika buah sitrus bisa menimbulkan sembelit untuk sebagian orang.
Makanan pedas merupakan makanan selanjutnya yang harus dihindari selama perawatan kemoterapi dan juga sesudah menjalani kemoterapi. Makanan pedas memang tidak berdampak langsung pada pasien, namun juga bisa memperburuk efek samping kemoterapi seperti mengkonsumsi jenis buah sitrus.
Beberapa makanan seperti paprika, bubuk cabe, kari dan berbagai makanan pedas lainnya harus dihindari karena bisa mengganggu perut dan meningkatkan risiko diare sesudah perawatan dan menjadi penyebab mencret. Makanan pedas juga meningkatkan rasa mual dan menambah rasa sakit di area tenggorokan dan juga mulut.
Makanan pantangan sesudah kemoterapi berikutnya adalah minuman dan makanan yang mengandung MSG atau bahan pengawet lainnya. Beberapa makanan atau minuman tersebut diantaranya adalah:
Minuman berkarbonasi seperti soda, minuman penambah energi, minuman mengandung gula rafinasi dan minuman sejenisnya juga memiliki sifat karsinogenik yang hanya akan memperburuk gejala dari kanker khususnya kanker darah.
Dari beberapa penelitian yang sudah dilakukan, protein merupakan zat yang tidak dapat di proses dengan baik saat seseorang menderita kanker khususnya kanker hati. Terlalu banyak mengkonsumsi protein bisa menyebabkan semakin menumpuknya limbah beracun dalam organ hati dan akhirnya akan merusak orhan hati dan memperburuk geala penyakit yang sudah ada seperti kanker.
Akan tetapi, bukan berarti jika makanan yang mengandung protein sama sekali tidak boleh dikonsumsi namun lebih baik dikurangi kadarnya. Beberapa sumber protein yang tidak boleh di konsumsi atau setidaknya dihindari adalah ikan, telur, susu, unggas, ikan dan juga daging. Sedangkan sebagai alternatif bisa mengkonsumsi protein nabati yang lebih baik dibandingkan protein hewani seperti biji bijian, kacang kacangan dan juga berbagai produk kedelai seperti susu kedelai, tempe dan juga tahu.
Mengkonsumsi makanan yang tinggi akan kandungan garam juga bisa memperburuk sel kanker yang mungkin masih tersisa di dalam tubuh sesudah menjalani kemoterapi khususnya jika anda memiliki alergi garam. Garam akan menyebabkan gejala pembengkakan dan juga akumulasi cairan dalam organ tubuh dan akhirnya tubuh akan menyerap dan menahan air. Mengurangi asupan garam tinggi seperti contohnya makanan kemasan dan makanan kaleng.
Demikian ulasan dari kami tentang beberapa pantangan makanan setelah kemoterapi yang harus dihindari untuk meningkatkan proses kesembuhan kanker. Menghindari beberapa makanan diatas sangat dianjurkan agar kanker tidak kambuh kembali dalam tubuh anda.