Mempunyai nama ilmiah Naphelium lappaceum linn, buah rambutan banyak tumbuh di negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia dan Thailand. Selain itu buah rambutan juga banyak dibudidayakan di China, Hawai, Meksiko dan Australia.
Buah musiman ini merupakan keluarga Sapindaceae termasuk di dalamnya ada leci dan longan. Ekstrak buah buah rambutan biasa digunakan sebagai bahan dari produk kosmetik terutama untuk anti-aging dan bahan farmasi.
Di dalam buah rambutan mengandung nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh antara lain :
Meskipun buah rambutan mengandung zat dan nutrisi yang bermanfaat oleh tubuh, tetap saja akan ada efek samping apabila kebanyakan makan rambutan. Efek samping kebanyakan makan buah rambutan antara lain:
Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2021 menunjukkan bahwa efek samping kebanyakan makan buah rambutan adalah dapat menyebabkan diare. Studi tersebut dilakukan dengan mengujicoba tikus dan memberikannya ekstaksi geraniin dan terbukti setelahnya tikus tersebut mengalami diare.
Geraniin yang tedapat dalam buah rambutan jika dikonsumsi secara berlebihan ternyata dapat menyebabkan kelainan liver.
Hal ini berdasarkan sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2021 yang menunjukkan sejumlah reaksi yang terjadi di dalam liver akibat mengkonsumsi zat geraniin secara berlebih. Liver terlihat seperti berbusa atau berbuih sehingga menurunkan kinerja liver.
Di dalam buah rambutan mengandung senyawa phenolic yang berperan penting sebagai anti oksidan termasuk dalam memberikan perlindungan dari kerusakan DNA.
Penelitian menunjukan bahwa kelebihan senyawa phenolic di dalam tubuh juga dapat melemahkan perlindungan itu sendiri sehingga dapat meningkatkan resiko kerusakan DNA.
Meskipun buah rambutan memiliki banyak manfaat bagi tubuh, namun juga memiliki efek samping apabila kebanyakan makan buah rambutan salah satunya adalah mengganggu kinerja pencernaan terutama usus.
Hal ini disebabkan karena zat geraniin yang terdapat di dalam buah rambutan merupakan salah satu zat yang sulit dicerna oleh usus.
Ternyata terlalu banyak makan buah rambutan juga dapat menyebabkan keracunan. Hal ini disebabkan jika mengkonsumsi buah rambutan yang terlalu matang.
Buah rambutan yang terlalu matang dapat dibedakan dari kulitnya yang berwarna merah tua kecoklatan dan kusut.
Sebuah penelitian pada tahun 2012 menyatakan bahwa buah rambutan yang terlalu matang mengandung lebih tinggi zat Alkaloid sehingga apabila masuk ke dalam tubuh secara berlebihan dapat mengakibatkan keracunan.
Selain itu mengkomsusi buah rambutan yang terlalu matang dalam jumlah banyak juga dapat mengganggu proses metabolisme dalam tubuh.
Zat tannin yang terdapat di dalam buah rambutan yang terlalu matang lebih tinggi dibandingkan yang masih segar.
Zat ini berperan utama sebagai pemberi rasa pahit. Zat tannin diketahui dapat mengganggu proses metabolisme di dalam tubuh jika terlalu banyak dikonsumsi.
Buah rambutan merupakan buah tropis yang kaya akan anti oksidan. Senyawa phenolic dan zat geraniin memegang peranan utama sebagai anti oksidan yaitu untuk menangkal radikal bebas dan mengeluarkan racun-racun di dalam tubuh.
Selain itu buah rambutan juga memiliki khasiat lain yang tidak kalah pentingnya seperti meningkatkan resistensi insulin untuk mencegah diabetes, mencegah peradangan, mencegah penuaan dini pada kulit, menurunkan resiko kanker dan sebagai anti-bakteri yang dapat mencegah pertumbuhan bakteri E. Coli dan S. Aureus.
Selain itu sebuah studi pada tahun 2020 menyatakan bahwa senyawa phenolic yang terdapat di dalam buah rambutan mampu berperan sebagai anti-virus seperti virus dengue (penyebab DBD), virus influenza dan menurunkan gejala virus Sars-Covid.
Tak hanya daging buah rambutan yang mengandung nutrisi-nutris penting, kulit buah rambutan dan biji buah rambutan ternyata juga mengandung beberapa zat penting yang bermanfaat bagi kesehatan.
Kulit buah rambutan mengandung senyawa bioaktif yang meliputi ellagic acid, geraniin, dan corilagin serta pro-vitamin A.
Sedangkan biji buah rambutan mengandung protein, karbohidrat, lemak dan flavonoid yang bersifat anti kanker.
Kulit dan biji buah rambutan harus diekstrasi agar aman dikonsumsi, karena jika dimakan langsung dapat menyebabkan keracunan.
Batas aman makan buah rambutan adalah sebanyak 6 buah per hari atau setara dengan 100 gram rambutan dengan begitu sudah memenuhi 20% dari jumlah mineral harian yang dibutuhkan. Jika mengkonsumi buah rambutan dalam kaleng sebaiknya dikonsumsi tanpa sirupnya.
Meskipun buah rambutan dapat meningkatkan resistensi insulin, namun bagi penderita diabetes terutama diabetes melitus sebaiknya menghindari mengkonsumsi buah rambutan yang terlalu matang.
Karena buah rambutan yang terlalu matang mengandung lebih banyak gula dibandingkan yang lebih muda berwarna merah jingga.