3 Penyebab Kolestasis yang Perlu Anda Waspadai

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Anda mungkin tidak terlalu familiar dengan penyakit yang satu ini. Namun, kasus kolestasis cukup banyak ditemui di Indonesia. Anda bisa mengenali berbagai gejala empedu bermasalah yang satu ini, seperti penyakit kuning pada kulit dan mata atau gatal pada beberapa bagian tubuh anda.

Kolestasis dapat terjadi karena aliran cairan empedu di saluran empedu tersumbat. Hal ini akan membuat empedu menumpuk di beberapa bagian pada tubuh. Cairan empedu yang menumpuk ini akan membuat kulit dan mata anda menjadi kuning.

Hal ini juga bisa membuat tubuh anda gatal tepat pada bagian yang mengalami penumpukan cairan empedu. Apa yang bisa membuat saluran empedu tersumbat dan mengakibatkan terjadinya penyakit kolestasis? Berikut ini beberapa hal yang dapat menjadi penyebab kolestasis, yaitu:

  • Penyakit pada Hati

Gangguan atau penyakit pada organ hati merupakan salah satu yang dapat menjadi penyebab kolestasis. Beberapa jenis penyakit yang dapat menyebabkan kolestasis adalah hepatitis, kanker hati, dan sirosis.

  1. Kanker hati. Kolestasis merupakan salah satu komplikasi kanker hati yang bisa terjadi hampir pada semua pengidap kanker hati. Kanker hati merupakan kanker yang tumbuh di organ hati. Kanker hati ini bisa terbentuk dari beberapa kelainan yang terjadi pada sel-sel di dalam hati anda. Kanker hati bisa menyebabkan beberapa kondisi berbahaya pada tubuh anda. Selain mengganggu fungsi organ hati, kanker hati juga bisa membuat organ di sekitar hati juga bermasalah. Salah satunya adalah empedu. Kanker hati yang sudah menyebar hingga ke bagian empedu bisa menyumbat saluran empedu dan berakhir menjadi kolestasis.
  2. Hepatitis. Hepatitis merupakan salah satu penyakit pada organ hati yang membuat bagian hati mengalami peradangan. Penyakit ini disebabkan oleh beberapa zat atau virus yang membuat hati mengalami infeksi hingga berakhir pada peradangan. Jika tidak segera diobati, maka hepatitis bisa menyebar ke bagian lain di sekitar hati. Jika sudah menginfeksi bagian empedu, hepatitis terutama hepatitis B bisa membuat saluran empedu menjadi tersumbat. Oleh karena itu, kolestasis bisa menjadi salah satu akibat penyakit hepatitis B.
  3. Sirosis. Sirosis merupakan salah satu penyakit yang akan menyebabkan kerusakan fungsi organ hati. Penyakit ini terjadi ketika hati mengalami kerusakan dalam waktu yang lama. Kerusakan hati ini akan membuat jaringan parut tumbuh di banyak bagian di hati. Jaringan parut ini akan semakin berkembang sehingga membuat jaringan hati yang sehat tergantikan oleh jaringan parut. Jika hal ini terjadi maka aliran darah dari dan ke hati akan terganggu. Pada kondisi yang lebih parah, aliran darah ini bisa benar-benar berhenti. Jika pertumbuhan jaringan parut ini sudah mencapai bagian lain di sekitar hati maka akan membahayakan organ tubuh lainnya. Jaringan parut yang menutup bagian empedu akan menyumbat saluran empedu sehingga dapat menyebabkan penyakit kolestasis.
  • Gangguan pada Saluran Empedu

Selain penyakit pada organ hati, penyakit yang terjadi pada saluran atau organ empedu juga bisa menjadi penyebab kolestasis. Beberapa penyakit yang dapat menyebabkan kolestasis adalah kanker saluran empedu, kanker pankreas, penyempitan saluran empedu, dan berbagai penyakit lainnya di empedu atau daerah sekitar empedu. [AdSense-B]

Kolestasis juga bisa menjadi salah satu komplikasi batu empedu jika penyakit ini tidak segera disembuhkan. Batu empedu yang semakin besar akan membuat bagian saluran empedu menjadi tersumbat.

Anda yang terlahir dengan saluran empedu yang kecil juga memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit ini. Selain itu, kanker saluran empedu juga memiliki potensi yang tinggi menyebabkan kolestasis karena akan membuat tumor tumbuh di saluran empedu anda. Tumor ini menjadi penyumbat yang menghalangi aliran cairan empedu dari dan ke saluran empedu.

  • Penggunaan Obat-obatan Tertentu

Pemakaian obat-obatan tertentu bisa meningkatkan risiko terkena penyakit kolestasis. Salah satu jenis obat yang dapat menyebabkan penyumbatan saluran empedu yang berujung pada penyakit kolestasis adalah antidepresan.

Antidepresan merupakan jenis obat yang digunakan untuk mengobati depresi klinis yang terjadi pada seseorang. Dengan penggunaan obat ini diharapkan depresi ini tidak akan kambuh lagi. Selain itu, antidepresan juga digunakan untuk mengurangi kecemasan, gangguan makan yang disebabkan oleh stress atau depresi, migrain, dan berbagai kondisi lainnya yang bisa disebabkan oleh depresi. [AdSense-C]

Jika anda tidak menggunakan obat antidepresan sesuai dengan resep atau aturan yang diberikan oleh dokter, maka obat ini akan membahayakan organ hati dan sekitarnya. Beberapa contoh obat antidepresan yang membahayakan hati dan empedu adalah trazodone, fluoxetine, bupropion, paroxetine, sertraline, mirtazapine, dan antidepresan trisiklik. Obat yang termasuk antidepresan trisiklik adalah amitripilin.

Jadi, jika anda memang harus mengonsumsi obat-obatan ini, gunakanlah sesuai dengan anjuran dokter. Jangan mengkonsumsi obat ini tanpa resep atau konsultasi kepada dokter. Penggunaan jangka panjang benar-benar bisa memberikan dampak klinis kepada kesehatan anda.

Itulah beberapa penyebab kolestasis yang harus anda ketahui dan selalu waspadai. Sebelum anda menemukan tanda-tanda kerusakan hati yang mengakibatkan terjadinya kolestasis, akan lebih baik untuk selalu menjaga kesehatan. Salah satu caranya adalah dengan memperhatikan makanan dan obat-obatan yang anda konsumsi. Hindari makanan dan obat-obatan yang dapat memberatkan fungsi kerja organ hati.

Jika anda memang mengidap salah satu penyakit yang memiliki faktor risiko kolestasis, maka anda harus segera melakukan pengobatan. Misalnya, anda mengidap batu empedu. Sebelum penyakit ini mengakibatkan anda terkena kolestasis, anda bisa melakukan pengobatan modern atau pengobatan alternatif batu empedu. Sebagai contoh anda bisa mengonsumsi obat herbal batu empedu. Jika memang batu empedu anda sudah sangat membahayakan, maka pengangkatan batu empedu harus dilakukan dengan cara operasi.