Anda mungkin tidak terlalu familiar dengan penyakit yang satu ini. Namun, kasus kolestasis cukup banyak ditemui di Indonesia. Anda bisa mengenali berbagai gejala empedu bermasalah yang satu ini, seperti penyakit kuning pada kulit dan mata atau gatal pada beberapa bagian tubuh anda.
Kolestasis dapat terjadi karena aliran cairan empedu di saluran empedu tersumbat. Hal ini akan membuat empedu menumpuk di beberapa bagian pada tubuh. Cairan empedu yang menumpuk ini akan membuat kulit dan mata anda menjadi kuning.
Hal ini juga bisa membuat tubuh anda gatal tepat pada bagian yang mengalami penumpukan cairan empedu. Apa yang bisa membuat saluran empedu tersumbat dan mengakibatkan terjadinya penyakit kolestasis? Berikut ini beberapa hal yang dapat menjadi penyebab kolestasis, yaitu:
Gangguan atau penyakit pada organ hati merupakan salah satu yang dapat menjadi penyebab kolestasis. Beberapa jenis penyakit yang dapat menyebabkan kolestasis adalah hepatitis, kanker hati, dan sirosis.
Selain penyakit pada organ hati, penyakit yang terjadi pada saluran atau organ empedu juga bisa menjadi penyebab kolestasis. Beberapa penyakit yang dapat menyebabkan kolestasis adalah kanker saluran empedu, kanker pankreas, penyempitan saluran empedu, dan berbagai penyakit lainnya di empedu atau daerah sekitar empedu. [AdSense-B]
Kolestasis juga bisa menjadi salah satu komplikasi batu empedu jika penyakit ini tidak segera disembuhkan. Batu empedu yang semakin besar akan membuat bagian saluran empedu menjadi tersumbat.
Anda yang terlahir dengan saluran empedu yang kecil juga memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit ini. Selain itu, kanker saluran empedu juga memiliki potensi yang tinggi menyebabkan kolestasis karena akan membuat tumor tumbuh di saluran empedu anda. Tumor ini menjadi penyumbat yang menghalangi aliran cairan empedu dari dan ke saluran empedu.
Pemakaian obat-obatan tertentu bisa meningkatkan risiko terkena penyakit kolestasis. Salah satu jenis obat yang dapat menyebabkan penyumbatan saluran empedu yang berujung pada penyakit kolestasis adalah antidepresan.
Antidepresan merupakan jenis obat yang digunakan untuk mengobati depresi klinis yang terjadi pada seseorang. Dengan penggunaan obat ini diharapkan depresi ini tidak akan kambuh lagi. Selain itu, antidepresan juga digunakan untuk mengurangi kecemasan, gangguan makan yang disebabkan oleh stress atau depresi, migrain, dan berbagai kondisi lainnya yang bisa disebabkan oleh depresi. [AdSense-C]
Jika anda tidak menggunakan obat antidepresan sesuai dengan resep atau aturan yang diberikan oleh dokter, maka obat ini akan membahayakan organ hati dan sekitarnya. Beberapa contoh obat antidepresan yang membahayakan hati dan empedu adalah trazodone, fluoxetine, bupropion, paroxetine, sertraline, mirtazapine, dan antidepresan trisiklik. Obat yang termasuk antidepresan trisiklik adalah amitripilin.
Jadi, jika anda memang harus mengonsumsi obat-obatan ini, gunakanlah sesuai dengan anjuran dokter. Jangan mengkonsumsi obat ini tanpa resep atau konsultasi kepada dokter. Penggunaan jangka panjang benar-benar bisa memberikan dampak klinis kepada kesehatan anda.
Itulah beberapa penyebab kolestasis yang harus anda ketahui dan selalu waspadai. Sebelum anda menemukan tanda-tanda kerusakan hati yang mengakibatkan terjadinya kolestasis, akan lebih baik untuk selalu menjaga kesehatan. Salah satu caranya adalah dengan memperhatikan makanan dan obat-obatan yang anda konsumsi. Hindari makanan dan obat-obatan yang dapat memberatkan fungsi kerja organ hati.
Jika anda memang mengidap salah satu penyakit yang memiliki faktor risiko kolestasis, maka anda harus segera melakukan pengobatan. Misalnya, anda mengidap batu empedu. Sebelum penyakit ini mengakibatkan anda terkena kolestasis, anda bisa melakukan pengobatan modern atau pengobatan alternatif batu empedu. Sebagai contoh anda bisa mengonsumsi obat herbal batu empedu. Jika memang batu empedu anda sudah sangat membahayakan, maka pengangkatan batu empedu harus dilakukan dengan cara operasi.