Sering kali kita mendengar ibu hamil mengeluhkan mual dan muntah, apalagi di awal masa kehamilan. Walau tak harus muncul, morning sickness cukup menggaggu wanita hamil dalammelakukan aktivitas sehari-hari. Sayangnya, beberapa wanita hamil mengeluhkan muntah darah (hematemesis) dengan warna kecokelatan hingga kehitaman. Kira-kira apa penyebab muntah darat saat hamil?
Mual dan muntah yang dialami selama awal kehamilan biasanya tidak terjadi hanya sekali dua kali. Frekuensi naiknya isi lambung beserta asam lambung dapat mengiritasi dinding kerongkongan. Karena cairan yang bersifat terlalu asam, iritasi akan semakin parah dan dapat menyebabkan luka. Ditambah lagi, jumlah cairan yang dimuntahkan juga mempengaruhi seberapa besar dorongan alami terjadi agar isi perut bergerak keluar. Nah, dorongan ini juga memberikan tekanan yang dapat merusak dinding keringkongan. Akhirnya, luka iritasi dari kerongkongan akan terakumulasi menjadi muntagak dengan warna merah kegelapan.
Bakteri Helicobacter pylori merupakan salah satu bakteri yang sangat sering menyebabkan gangguan pada lambung. Bakteri H. pylori akan menyerang lapisan lambung sehingga menyebabkan dinding lambung terlukai, bahkan berlubang. Kondisi ini dikenal dengan sebutan gastritis atau radang lambung. Luka pada organ pencernaan seperti lambung akan mengakibatkan muntah darah yang diringi nyeri perut secara intens.
Obat-obatan anti nyeri seperti aspirin, ibuprofen, dan naproxen dapat menimbulkan efek samping pada saluran pencernaan Anda. Jenis obat anti nyeri ini akan menurunkan produksi pelindung dinding lambung sehingga ketika pelindung dinding lambung menipis, asam lambung akan mengiritasi dinding lambung. Oleh karena itu, wanita hamil harus memperhatikan obat-obatan yang dikonsumsi dan selalu konsultasi kepada dokter spesialis kandungan mengenai efek samping yang dapat timbul.
Keluhan batuk biasanya disepelekan karena dianggap dapat sembuh sendiri. Jangan salah, Anda juga harus memperhatikan sudah berapa lama batuk kerap menganggu. Batuk kronis yang terjadi lebih dari 3 minggu dan tidka kunjung sembuh dapat memicu luka atau iritasi pada dinding kerongkongan. Selain itu, Anda juga harus segera memeriksakan diri ke dokter karena batuk kronis juga dapat menjadi gejala adanya infeksi bakteri di saluran pernafasan.
Nah, dari ulasan di atas, sebaiknya para wanita hamil diharuskan memperhatikan kesehatannya. Jangan pernah meremehkan keluhan mual muntah bahkan batuk sekalipun karena kesehatan ibu juga akan berdampak pada kesehatan janin. Semoga artikel ini dapat bermanfaat!