Cara mencegah huntington dapat dilakukan dengan beberapa macam upaya. Mulai dari cara sederhana dalam kehidupan sehari-hari sampai dengan melibatkan adanya bantuan pakar atau tim medis yang didukung dengan teknologi canggih. Adapun berikut di bawah ini beberapa cara mencegah huntington yang bisa dilakukan sejak dini supaya hal tersebut dapat dihindari.
1. Pola Makan Sehat
Pola makan sehat tentu berpengaruh secara langsung bagi kesehatan seseorang. Terutama bagi seseorang yang sedang hamil ataupun sedang merencanakan kehamilan. Makanan yang harus dikonsumsi oleh ibu hamil tentunya haruslah sehat. Makanan sehat berarti makanan yang mengandung gizi dan nutrisi seimbang.
Kandungan gizi dan nutrisi pada makanan tentu sangat diperlukan oleh ibu hamil dalam menjaga kesehatan dirinya serta kesehatan janin. Beberapa makanan yang baik untuk penderita syaraf kejepit yang mengandung berbagai jenis vitamin dan mineral tentu sangat dianjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil.
Misalnya saja seperti sayuran dan buah-buahan yang dikenal mengandung berbagai macam jenis vitamin serta mineral. Untuk memperhitungkan jumlah gizi yang sehausnya masuk ke dalam tubuh maka sebaiknya ibu hamil berkonsultasi langsung pada dokter serta pada ahli gizi.
Bila perlu ibu hamil juga melakukan konseling pada konselor genetik agar dapat terbantu dalam mendapatkan informasi mengenai cara mencegah terjadinya kelainan huntington pada anak. Ibu hamil juga sudah seharusnya mengonsumsi beberapa jenis obat yang mungkin diresepkan oleh dokter karena diketahui dapat berguna mencegah anak mengalami huntington.
Dengan demikian maka kemungkinan terjadinya huntington pada anak dapat ditekan atau diminimalkan. Sebaiknya hindarilah makanan yang mengandung kalori dan lemak tinggi agar kesehatan ibu dan janin semakin terjamin.
2. Berolahraga Secara Rutin
Berolahraga secara rutin memang kelihatan sepele, namun rupanya ini merupakan salah satu cara mencegah huntington yang bisa berhasil. Kebanyakan orang malas melakukannya karena tidak mendapatkan hasilnya secara langsung.
Padahal olahraga yang dilakukan secara rutin akan memberikan beberapa dampak positif kepada seseorang. Dampak tersebut tentunya berkaitan dengan kesehatan seseorang baik kesehatan fisik dan psikis. Olahraga ternyata secara tidak langsung juga berpengaruh pada upaya pencegahan terjadinya kelainan huntington pada anak. Umumnya anak yang memiliki pola makan tidak sehat dan memiliki genetik bawaan penyakit huntington akan sering kali mengalami berbagai gejala yang ditimbulkan oleh macam-macam penyakit stroke termasuk adanya penyakit huntington itu sendiri.
Oleh karena itu diperlukan suatu aktivitas olahraga yang bertujuan untuk membakar kalori dan lemak dalam tubuh. Dengan berolahraga secara rutin maka berat badan dapat dikendalikan. Sebab timbunan kalori yang berlebihan tentu akan memperparah kondisi huntington pada anak. Namun tetap saja kalori diperlukan oleh tubuh dalam batasan yang wajar dan seimbang.
Olahraga juga dapat menghindarkan seseorang dari stres. Stres sendiri dapat memicu terjadinya beberapa gejala huntington pada seseorang. Terlebih lagi jika stres tersebut berkembang menjadi depresi pada seseorang. Tentu saja kondisi ini akan semakin memperparah gangguan huntington yang dialami oleh seseorang. [AdSense-B]
3. Diagnosis Genetik Praimplantasi
Diagnosis genetik praimplantasi pada dasarnya merupakan suatu jenis tes yang akan dilakukan sebelum terjadinya tahap implantasi pada prosedur tindakan bayi tabung. Tindakan diagnosis genetik praimplantasi ini berguna untuk memeriksa adanya penyakit genetik yang mungkin saja dialami oleh embrio.
Penyakit genetik tersebut bisa saja merupakan warisan dari kedua orang tuanya yang tentu saja akan dialami oleh anaknya karena penyakit tersebut diwariskan secara turun-temurun. Dalam hal ini gen yang membawa penyakit huntington diturunkan dari orang tua kepada keturunan selanjutnya.
Pelaksanaan diagnosis genetik praimplantasi menggunakan kemajuan teknologi yang bisa digunakan untuk membantu kinerjanya. Prosedur ini dilakukan setelah melalui tindakan bayi tabung yang umumnya menggunakan cawan laboratorium untuk dapat menyatukan sperma pria dan sel telur wanita pada proses penyatuan antara sperma pria dan sel telur wanita tersebut.
Dalam proses penyatuan antara sperma dan sel telur tersebut tentunya akan timbul kemungkinan adanya beberapa embrio yang akan dihasilkan melalui proses tersebut. Embrio yang terbentuk sebelum dimasukkan ke dalam rahim wanita akan melalui tes diagnosis genetik praimplantasi terlebih dahulu. Dengan melakukan tindakan ini maka dapat diketahui mengenai keberadaan macam-macam penyakit saraf pada embrio yang dihasilkan tersebut.
4. Fertilisasi in Vitro
Fertilisasi in vitro merupakan salah satu bentuk pencegahan lain yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk menghindarkan anaknya dari penyakit bawaan huntington. Prosedur fertilisasi in vitro seringkali disebut juga dengan istilah tes genetik prapersalinan. Prosedur ini juga lebih sering dikenal dengan istilah bayi tabung. Dalam hal ini proses pembuahan sel telur oleh sel sperma terjadi di luar tubuh si wanita. [AdSense-A]
Prosedur ini tentu saja dianggap sebagai cara yang paling tepat untuk mencegah terjadinya penyakit atau kelainan genetik pada embrio. Prosedur fertilisasi in vitro ini jika berhasil dan telah menghasilkan embrio maka akan dilanjutkan dengan tindakan diagnosis genetik praimplantasi.
Jadi kedua prosedur tersebut sebenarnya saling berkaitan. Setelah dilakukan tes genetik maka akan diketahui apakah embrio positif atau negatif dalam hal mengandung penyakit atau kelainan bawaan. Jika diketahui bahwa embrio ternyata negatif dan tidak mengandung kelainan genetik atau penyakit bawaan seperti misalnya penyakit huntington maka barulah embrio yang negatif tersebut dimasukkan ke dalam rahim ibu.
Dengan demikian maka ibu akan melahirkan bayi yang tidak mengalami kelainan huntington. Bayi tabung umumnya dilakukan tidak hanya untuk menghindarkan embrio dari suatu kelainan bawaan saja. Namun prosedur ini juga umumnya dilakukan pada pasangan yang telah menikah namun belum dapat memiliki anak di usia pernikahannya yang lebih dari 2 tahun dan pembuahan dilakukan tanpa menggunakan alat kontrasepsi.
5. Konseling Genetik
Konseling genetik menjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh sepasang suami istri sebelum berencana memiliki keturunan. Biasanya hal ini dilakukan oleh orang tua yang menderita beberapa jenis penyakit dan penyakit itu dapat diwariskan pada keturunannya.
Pada dasarnya konseling genetik sendiri merupakan suatu proses komunikasi yang dilakukan pada konselor genetika. Berbagai hal yang berhubungan dengan resiko terjadinya kelainan genetik dalam suatu keluarga bisa dibicarakan disini. Dalam hal ini konselor akan memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada pasien mengenai kelainan genetik.
Konselor akan membantu keluarga dalam memahami fakta medis dan di dalamnya termasuk pula diagnosis. Konselor juga akan membantu keluarga untuk memahami lebih lanjut tentang hubungan antara suatu jenis penyakit dengan warisan keturunan serta tentang resiko terjadinya penyakit tersebut secara berulang pada keluarga.
Selain itu konselor juga akan membantu keluarga dalam memahami berbagai macam pilihan yang bisa diambil dalam cara mengatasi penyakit parkinson maupun suatu kasus penyakit termasuk huntington. Oleh karena itu kegiatan konseling ini juga merupakan bagian penting dalam perencanaan kehamilan terutama bagi orang tua yang memiliki kelainan genetik.
Cara mencegah huntington di atas dapat dilakukan tentunya dengan berkonsultasi pada dokter atau tim medis yang lebih memahami kelainan huntington. Sehingga hasilnya bisa tepat pada sasaran. Dengan demikian maka penyakit tersebut bisa sebisa mungkin dicegah lebih dini.