Pada era abad ini, semakin banyak penyakit yang bermunculan. Pemicunya bisa karena perubahan iklim, perkembangan teknologi, atau dari penyalahgunaan zat pada pengolahann makanan maupun minuman dan lain sebagainya. Hal ini seiring juga dengan perkembangan dalam bidang ilmu kedokteran salah satunya obat, yang digunakan untuk menyembuhkan penyakit tertentu dan telah diteliti untuk ditingkatkan khasiatnya. Tidak semua obat beredar hanya pada lingkungan rumah sakit di bawah pengawasan tim dokter. Namun ada juga yang sangat mudah didapatkan seperti di warung, apotik bahkan online shop yang tidak memerlukan resep dokter untuk memperolehnya.
Hal ini tentu sangat berbahaya karena masyarakat umum tidak tahu mana yang dapat dikonsumsi tanpa resep dokter, mana yang mengharuskan adanya acuan dari resep dokter. Seperti yang Anda ketahui, beberapa waktu lalu salah satu artis tanah air ditangkap karena penggunaan obat dumolid tanpa pengawasan dokter. Obat tersebut bukan merupakan jenis narkotika namun termasuk dalam golongan obat psikotropika. Digunakan sebagai obat penenang atau dapat menyebabkan pasien tertidur. Yang terjadi pada artis tersebut merupakan salah satu contoh penyalahgunaan obat oleh masyarakat karena penggunaan obat tersebut wajib berdasarkan hasil pemeriksaan dan resep dari dokter . Kelalaian ini dapat membahayakan kesehatan masyarakat dan memberi efek samping yang berat karena mengkonsumsinya dalam dosis yang tinggi dan dalam jangka waktu yang panjang.
Tidak disarankan untuk Anda mengkonsumsi obat dengan dosis yang berlebihan. Alasannya adalah obat tersebut sudah dipilihkan dosis optimumnya dengan mempertimbangkan manfaat yang akan didapatkan pasien dengan efek samping dari obat yang Anda konsumsi. Apabila Anda tidak sengaja mengkonsumsi obat dalam dosis melebihi batas maksimumnya dan langsung menyadari serta segera menghentikannya, hal ini masih bisa ditanggulangi dan mungkin tidak perlu penanganan khusus. Yang berbahaya apabila dilakukan secara rutin dalam jangka waktu di luar anjuran. Akan ada efek bagi kesehatan organ tubuh Anda. Efek samping ini berbeda sesuai dengan obat apa yang dikonsumsi. Berikut sederetan Efek Minum Obat Dosis Tinggi secara terus menerus.
Hati memiliki fungsi penting dalam tubuh. Salah satunya terlibat dalam metabolisme berbagai zat dari apapun yang Anda konsumsi. Segala sesuatu yang masuk ke dalam tubuh akan di ubah menjadi zat tidak berbahaya yang berguna dan dapat diserap oleh tubuh. Termasuk di dalamnya zat kimia pada obat. Dalam dosis yang tinggi atau di luar anjuran, zat pada obat ini akan dapat merusak hati. Ada yang langsung merusak, ada pula zat yang merusak bagian daripada hati baik secara langsung maupun tidak langsung pada saat proses pengubahan zat tersebut oleh hati.
Psikotropika merupakan zat kimia yang mengubah fungsi otak. Oleh sebab itu jika digunakan tanpa pengawasan dokter dan dalam jangka waktu yang lama akan berakibat pada rusaknya sistem saraf pusat. Kerusakan ini akan menurunkan daya kerja otak yang akan berpengaruh pada seluruh tubuh. Salah satunya penurunan daya ingat.
Konsumsi obat dengan menyalahi dosis yang telah ditetapkan akan berdampak pada kesehatan paru-paru dan jantung. Gangguan pada paru-paru dan jantung ini akan membuat Anda merasakan sesak napas, nyeri dada pada bagian kiri, dan lain sebagainya.
Umumnya pada penderita maag, mereka akan mengkonsumsi obat penetralisir asam lambung yang merupakan jenis obat antasida. Karena obat jenis ini mudah didapat. Namun, tidak banyak yang mengetahui bahwa mengkonsumsi obat ini dalam jangka waktu yang panjang dan berlebihan akan menyebabkan sembelit. Yang menjadi alasannya karena obat antasida mengandung unsur amonium hidroksida dan magnesium hidroksida. Walaupun termasuk dalam golongan obat yang aman, tapi tidak diperkenankan mengkonsumsinya dalam dosis yang tinggi dan dalam jangka waktu yang lama.
Pada beberapa kasus penanganan pasien, dibutuhkan obat psikotropika untuk menghasilkan perubahan dalam persepsi, suasana hati, kesadaran, pikiran, emosi, dan perilaku. Seperti contohnya anestesi. Obat ini biasa digunakan oleh dokter sesuai dengan kebutuhannya. Namun dengan maraknya peredaran bebas obat ini, maka akan mendatangkan petaka yang lain bagi penggunanya. Selain yang telah disebutkan di atas, obat ini juga berpengaruh pada kerjiwaan si pengguna. Emosi menjadi tidak stabil, munculnya halusinasi, gangguan cara berpikir, senang berdiam diri dan lain-lain.
Pengobatan pada pasien asma apabila digunakan dengan dosis tinggi juga dapat membahayakan, salah satu yang paling dikenal dan banyak digunakan yaitu Inhaler. Alat ini sangat umum digunakan karena bentuknya yang kecil dan mudah dibawa keman-mana. Cara penggunaannya pun mudah, inhaler cukup ditekan lalu cairan berupa obat yang keluar dari inhaler akan langsung dihirup melalui mulut dan masuk ke dalam paru-paru. Cara pengobatan ini termasuk aman. Tapi apabila digunakan dalam jangka waktu yang lama dan dengan dosis tinggi, maka akan membuat Anda terserang kram otot dan sedikit gemetar (tremor) pada tangan. Oleh sebab itu, pasien disarankan untuk selalu kontrol ke dokter minimal sekali dalam setahun untuk menghindari penggunaan inhaler berlebih.
Pemakaian obat dengan dosis yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada organ. Misalnya luka pada lambung atau usus, sehingga menimbulkan keluhan sakit perut, mual-mual, muntah atau diare.
Berbeda pula dengan pasien yang mengalami masalah pada telinganya. Biasanya yang digunakan adalah obat antibiotik telinga. Obat antibiotik telinga apabila terlalu berlebihan dapat menyebabkan masalah pada telinga (kesulitan mendengar). Sebaiknya Anda jangan mengkonsumsi obat lebih dari dosisnya. Segera sesuaikan dengan dosis yang diberikan oleh dokter. Apabila obat tersebut efektivitasnya dibawah harapan, segera ditanyakan pada dokter Anda. Apabila ada efek samping obat yang Anda rasakan, dapat Anda tanyakan pada dokter yang merawat Anda juga.
Penggunaan inhaler dalam jangka waktu yang panjang juga akan memberikan efek samping yaitu, infeksi jamur di dalam mulut atau tenggorokan yang disebut juga sebagai kandidiasis oral. Efek samping lainnya adalah suara Anda menjadi serak karena terjadi peradangan pada pita suara.
Dari sekian efek yang akan menimpa Anda ketika meminum obat dalam dosis yang tinggi, baik yang sudah disebutkan maupun yang tidak tersebut dalam artikel. Efek terakhir ini mungkin menjadi satu-satunya efek yang paling berbahaya dan paling menakutkan yaitu, meninggal dunia. Mungkin sebagian daripada masyarakat berakhir tragis seperti ini karena belum mengerti tentang dampak obat dalam dosis tinggi. Namun, ada sebagian lainnya yang memang sengaja meminum obat dalam dosis tinggi untuk mengakhiri hidupnya.
Di atas adalah beberapa efek yang akan Anda hadapi apabila meminum obat dengan dosis tinggi. Apabila Anda terserang penyakit akan lebih baik jika Anda menanggulanginya secara alami terlebih dahulu. Namun jika dalam tiga hari berturut-turut tidak juga reda, maka sebaiknya langsung periksakan ke dokter agar mendapatkan penanganan dan obat yang sesuai dengan jenis penyakit dan ketahanan tubuh Anda agar tidak merusak diri Anda.