Kimia

4 Tanda Hand Sanitizer Tidak Efektif

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sebelum pandemi Covid-19, hand sanitizer atau cairan pembersih tangan adalah sebuah barang yang tak wajib untuk dibawa ke mana-mana, kini hampir semua orang bahkan tak bisa hidup tanpanya karena Covid-19 yang masih belum selesai.

Hand sanitizer sendiri merupakan cairan pembersih tangan yang datang dalam bentuk air (semprotan) dan gel (lebih kental).

Guna hand sanitizer seperti kita tahu adalah untuk membersihkan tangan dan menghilangkan kuman penyebab penyakit infeksi.

Perlu diketahui bahwa hand sanitizer pun ada kalanya tidak efektif atau memiliki efektivitas yang rendah dan ini tanda-tandanya.

1. Mengandung Methanol

Methanol merupakan komponen berbahaya yang tidak dianjurkan sama sekali penggunaannya bagi kulit.

Walaupun masih tergolong sebagai jenis alkohol, pastikan untuk mencari hand sanitizer tanpa ada kandungan methanol pada label kemasan.

Selain tidak efektif, methanol dapat berbahaya bagi kulit; dan sebaiknya, cari hand sanitizer dengan kandungan ethanol (ethyl alcohol) dan IPA (isopropyl alcohol) yang jauh terbukti aman penggunaannya untuk kulit.

2. Mengandung Alkohol <60%

Hand sanitizer yang baik adalah yang memiliki kandungan alkohol di atas 65% atau bahkan yang mencapai 70%.

Hal ini pun telah direkomendasikan oleh CDC (Centers for Disease Control and Prevention).

Sementara itu, hand sanitizer dengan kadar alkohol kurang dari 60% dianggap tak efektif melawan virus, termasuk virus Covid-19.

3. Memiliki Aroma Seperti Campuran Minuman

Terdapat produk-produk hand sanitizer yang kurang baik digunakan dan cenderung tak efektif, terutama bila aromanya seperti ada campuran minuman beralkohol.

Jika dari sebuah produk hand sanitizer muncul aroma seperti vodka, tequila atau minuman sejenis itu lainnya, maka hindari dan jangan pernah mencoba memakainya.

4. Merk Baru / Tidak Terkenal

Di masa pandemi, semakin banyak produk hand sanitizer dan juga disinfektan baru yang dijual di pasaran.

Namun mencoba menggunakan produk baru dengan merk yang belum terlalu dikenal cukup berisiko.

Ketika menjumpai merk baru hand sanitizer maupun disinfektan, kenali produk ini dengan membaca teliti komponen pada label kemasan.

Bahan apa saja yang terkandung di dalamnya, berapa kadar alkohol yang ada pada hand sanitizer, serta aman tidaknya bahan-bahan yang digunakan menjadi penentu apakah produk layak digunakan.

Namun jika sebelumnya sudah terbiasa menggunakan merk lama tertentu, tak perlu untuk ganti produk yang baru dan belum terbukti kualitasnya.

Demikian beberapa tanda bahwa hand sanitizer tidak efektif atau memiliki tingkat efektivitas rendah yang dapat dikenali sebagai cara mewaspadai produk yang kurang benar produksi dan edarannya.