Darah merupakan salah satu cairan pada tubuh manusia yang memiliki fungsi kehidupan pada tubuh sendiri. Darah sendiri mengalir dari ujung kepala hingga ujung kaki dan memiliki banyak fungsi seperti mengatur suhu tubuh, mengedarkan zat-zat penting dan oksigen ke organ lain, melindungi tubuh dari zat-zat beracun, mengangkut hormon, mengatur pH tubuh, dan bahkan dapat memperbaiki kerusakan dan meregenerasi dinding pembuluh darah.
Terdapat 4,5 – 5,5 liter darah yang bersirkulasi pada tubuh manusia. Komposisi dalam darah sendiri terdiri dari plasma darah, eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih), dan trombosit (keping darah). Pada manusia darah memiliki sistem peredaran tertutup, dimana darah mengalir dalam pembuluh darah untuk kemudian disirkulasikan lewat jantung; baik dalam peredaran oksigen dan nutrisi, hingga masalah mengatur pembuangan bahan-bahan sisa dan asing.
Trombosit atau platelet atau keping darah merupakan salah satu sel darah dalam tubuh manusia yang mempunyai fungsi sangat penting. Fungsi dari trombosit sendiri adalah sebagai agen pembeku darah yang peranannya sangat penting ketika tubuh mengalami luka atau kerusakan pada pembuluh darah.
Kadar normal trombosit pada tubuh manusia berkisar antara 150.000 – 400.000 keping per mikroliter darah. Untuk mekanisme tubuh dapat berfungsi normal, nilai trombosit tidak boleh dibawah atau pun di atas dari nilai normal. Trombosit sendiri pun memiliki siklus hidup sekitar 5 – 9 hari untuk menjadi tua dan rusak. Trombosit tua dan rusak ini kemudian akan disaring oleh limpa.
Limpa sendiri memiliki fungsi untuk menyimpan 1/3 dari trombosit yang diproduksi oleh sumsum tulang belakang. Ketika terjadi kerusakan pada jaringan pembuluh darah, maka limpa akan melepaskan cadangan trombosit untuk dikirimkan ke bagian yang rusak. Kerusakan pada limpa tentunya sangat berpengaruh pada peredaran trombosit itu sendiri, sehingga mengurangi efektivitas kerja trombosit.
Penyebab trombosit naik turun sebenarnya bisa dikarenakan bermacam-macam sebab, mulai dari menurunnya kondisi fisik, hingga kepada infeksi dari bakteri dan virus seperti dengue (demam berdarah) dan salmonella typhi (tifus).
Saat trombosit turun hingga jumlah 20,000 ke bawah, maka biasanya tim medis akan menyarankan untuk melakukan transfusi darah atau transfusi trombosit. Manfaat transfusi trombosit ini serupa dengan manfaat transfusi darah secara umumnya, yaitu untuk mengembalikan jumlah trombosit ke batas normalnya.
Cara melakukan transfusi darah sendiri tidak bisa dibilang mudah, karena banyak faktor yang berperan dalam menentukan tingkat kesuksesannya dan menghindari ketidakcocokan antara golongan darah.
Pada prakteknya, efek transfusi darah beda golongan akan sangat beragam, dari sekedar alergi ringan hingga yang paling fatal bisa berakibat pada terjadinya stroke atau penyakit-penyakit lainnya yang tentunya berbahaya bagai keselamatan.
Dampak yang terjadi akibat salah transfusi darah tersebut tentunya akan membuat kita perlu memikirkan cara supaya trombosit tidak terus turun ke tahapan dimana perlu dilakukan transfusi.
Dalam dunia pengobatan tradisional, salah satu makanan yang dipercaya dapat meningkatkan produksi trombosit adalah angkak. Angkak merupakan ramuan herbal yang dijadikan sebagai obat tradisional yang dipercaya sejak ratusan ratun silam dari negara Cina. [AdSense-B]
Angkak sendiri merupakan hasil fermentasi beras putih dengan ragi khusus yang disebut monascus purpureus yang diendapakan selama beberapa hari hingga berubah warna menjadi merah. Berikut adalah 3 manfaat angkak untuk trombosit :
Trombosit atau platelet memiliki fungsi yang cukup signifikan dalam darah; yaitu berfungsi membekukan jaringan yang rusak sehingga kerusakan yang ada dapat diperbaiki, tanpa semakin memperparah keadaan sekitarnya.
Fungsi ini sangat penting untuk menghentikan pendarahan sementara dan menutup luka sehingga menghalangi bakteri atau virus menyerang dan masuk ke dalam tubuh. Walaupun memilki fungsi tersebut, ternyata terdapat virus dan bakteri yang dapat menyerang fungsi dan produksi trombosit dalam darah, yaitu virus DBD dan bakteri typus. [AdSense-A]
Virus dan bakteri ini menyerang trombosit, sehingga kadar trombosit dapat berkurang jauh bahkan di bawah 20.000. Sedangkan pada saat tubuh dalam keadaan normal, tingkat trombosit harus berada di atas 150.000. Jika trombosit sudah sangat rendah, sedangkan suhu tubuh meningkat akibat serangan virus, maka yang terjadi adalah pendarahan dalam karena berkurangnya agen yang membantu memperbaiki jaringan yang rusak.
Biasanya orang yang menderita DBD dan typus disarankan untuk mengkonsumsi angkak. Angkak dipercaya dapat meningkatkan produksi trombosit dalam tubuh.
Kadar kolesterol dalam darah memiliki pengaruh pada kesehatan tubuh. Kolesterol berfungsi untuk mencegah penyempitan pembuluh darah akibat lemak, atau dalam dunia kesehatan disebut ateroma. Fungsi ini tentunya adalah fungsi dari kolesterol HDL atau kolesterol baik.
Terdapat 2 jenis kolesterol yang terdapat dalam darah, yaitu HDL (Kolesterol baik) dan LDL (kolesterol jahat). Kolesterol LDL sendiri memiliki fungsi kebalikan dari kolesterol HDL. Tingkat kolesterol LDL yang terlalu tinggi dapat meningkatkan resiko pada sirkulasi darah yang buruk dapat meningkatkan resiko penyakit jantung dan stroke.
Kadar kolesterol dalam darah memiliki jumlah gabungan dari kolesterol HDL, kolesterol LDL, dan Trigliserida dalam setiap desiliter darah. Untuk kesehatan yang optimal, kadar kolesterol HDL harus memiliki tingat minimal 60mg/dL, dan tidak boleh dibawah 40mg/dL. Untuk kolesterol LDL yang dapat ditolerir tubuh adalah kurang dari 100mg/dL, sedangkan untuk trigliserida sendiri jumlahnya harus dibawah 150mg/dL.
Angkak memiliki pengaruh positif dalam menurunkan kolesterol jahat dalam darah. Dengan rutin mengkonsumsi angkak, diharapkan dapat menjaga kadar kolesterol baik dalam darah, sehingga semua fungsi sirkulasi darah dapat berjalan dengan lancar. Tentunya aliran darah yang lancar dapat membantu produksi dan kerja trombosit memperbaiki jaringan pembuluh darah yang rusak.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, peranan limpa pada tubuh sangat besar, terutama karena limpa sendiri memiliki fungsi besar dalam menjaga sistem kekebalan tubuh dan sebagai tempat penyimpanan cadangan darah. Dalam upayanya menjaga sistem kekebalan tubuh, limpa juga memiliki fungsi penyaringan dimana limpa dapat mengenali bahan asing dan mikroorganisme yang berpotensi bahaya bagi tubuh, sehingga darah dapat diatur untuk tetap bekerja secara maksimal.
Selain sebagai tempat penyimpanan cadangan darah, limpa juga berfungsin untuk menangkap dan menguraikan sel-sel darah yang sudah tua dan rusak untuk dihancurkan. Dengan mengkonsumsi angkak, maka akan membantu proses pembersihan timbunan sel-sel darah yang sudah tua dan rusak.
Kenapa timbunan ini harus dibersihkan alasannya adalah agar penyimpanan trombosit tidak berlebihan dan bercampur sehingga dapat mengakibatkan limpa membesar dan kehilangan fungsinya.