Temulawak merupakan tanaman rempah asli Indonesia yang khasiatnya sudah dikenal di seluruh dunia. Temulawak memang salah satu jenis rimpang bermanfaat yang lebih dikenal sebagai tanaman obat. Ya, temulawak memang jarang digunakan sebagai bumbu masakan seperti jenis rempah asli Indonesia pada umumnya.
Khasiat dari temulawak bisa dibuktikan dengan kemampuan tanaman ini mengatasi berbagai gangguan kesehatan tubuh seperti panas lambung, iritasi usus, perut kembung, gangguan saluran cerna, liver, dan masih banyak yang lain. Hal inilah yang menjadikan temulawak patut menjadi pilihan pertama untuk metode pengobatan tradisional, karena selain alami temulawak juga mudah ditemukan di Indonesia.
(baca juga: Penyebab Anak Muntah-muntah, Cara Mengatasi Gigi Sensitif)
Temulawak dapat disebut sebagai jamu, obat herbal atau sedikit masuk ke dalam kategoi bumbu meski jarang digunakan. Curcuma Javanica merupakan nama Latin dari tanaman yang berkhasiat luar biasa ini. Temulawak berbentuk rimpang yang tumbuh pada iklim tropis di area dengan ketinggian 5 hingga 750 m diatas permukaan laut. Rimpang temulawak sangat dipercaya dapat membantu melancarkan ASI bagi wanita menyusui, akan tetapi agak berisiko saat dikonsumsi oleh wanita hamil.
Temulawak mengandung enzim yang dapat menurunkan kadar SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase) dan SGPT (Serum Glutamic Pyruvate Transaminase). Kandungan SGOT dan SGPT yang tinggi dalam hati akan menyebabkan kerusakan pada organ yang berfungsi menetralkan racun tersebut. Jadi, dengan konsumsi temulawak kedua enzim tersebut akan turun dan memperbaiki fungsi hati lebih stabil.
Berdasarkan penelitian, temulawak ternyata memiliki kandungan bahan aktif yang memengaruhi produksi empedu. Maka temulawak secara singkat saja, dapat membantu menetralkan racun. Akan tetapi, perlu diingat bahwa temulawak hanya bisa dikonsumsi dalam waktu yang singkat saja. Hal ini disarankan untuk menjaga tubuh terhadap kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi apabila mengonsumsi temulawak dalam jangka waktu lebih dari 3 bulan. Beberapa efek samping pada tubuh jika melebihi kadar konsumsi temulawak secara tepat diantaranya akan diulas pada penjelasan berikut ini. Simak ya!
Artikel Terkait: Penyebab Mata Besar Sebelah, Penyebab Kaki Bengkak Sebelah Kiri
1. Mual dan Muntah
Konsumsi temulawak akan membantu lambung merasa dingin pada sesaat. Ini terjadi karena enzim yang dibawa oleh temulawak sedang menetralisir segala bakteri dan membantu kinerja lambung. Namun, apabila terlalu lama dikonsumsi tanpa jeda waktu tertentu serta kontrol kadar normalnya justru dapat mengakibatkan lambung terasa panas dan penuh. Kondisi ini akan menyebabkan rasa mual serta muntah jika dibiarkan saja.
2. Iritasi Lambung
Iritasi lambung dapat terjadi apabila meminum ekstrak temulawak dalam kadar yang banyak atau tidak dikontrol oleh dokter. Perlu dicatat bahwa pengobatan dengan metode herbal temulawak disarankan hanya dengan pengawasan dari ahlinya. Bagi wanita hamil dilarang menggunakan temulawak dalam jenis apapun karena akan mengakibatkan peradangan pada rahim, yang bisa berakibat gangguan kondisi janin dalam kandungan.
Artikel Lainnya: Cara Menghilangkan Mata Sayu , Efek Samping Operasi Amandel
3. Gangguan Liver
Liver merupakan organ penting dalam tubuh manusia. Kerusakan pada liver dapat terjadi saat tubuh mengonsumsi terlalu banyak temulawak dalam jangka yang panjang hingga lebih dari 4 bulan. Oleh karena itu, pada sebagian orang yang tengah menjalani terapi pengobatan suatu penyakit dengan menggunakan temulawak sebagai bahan aktif utamanya, akan disarankan hanya mengonsumsi selama kurang dari 3 bulan. Jika penyakit seseorang tersebut tak kunjung sembuh dianjurkan untuk melakukan metode pengobatan lainnya dan menghentikan terapi temulawak yang dijalani sebelumnya.
(baca: Efek Operasi Hernia, Makanan Sehat untuk Tulang dan Sendi)
4. Kerusakan Ginjal
Ginjal adalah organ yang berfungsi dalam pembuangan limbah segala zat yang kita konsumsi. Kerusakan ginjal dapat terjadi saat menerima zat-zat yang sejenis dalam jumlah yang tidak terkontrol. Temulawak yang dikonsumsi secara berlebihan sementara tidak dibutuhkan tubuh dalam jumlah banyak akan berakibat endapan di dalam ginjal sehingga mengganggu kinerja ginjal.
Penyakit ginjal dan penurunan fungsi ginjal adalah risiko yang cukup besar, maka perhatikan setiap kali minum herbal temulawak. Anda bisa coba untuk mengimbanginya dengan minum banyak air putih sehingga ginjal tak terbebani dengan kandungan temulawak saja.
(baca juga: Cara Menghilangkan Depresi Akut, Cara Mengobati Telinga Berair)
5. Penyumbatan Saluran Empedu
Temulawak mengandung enzim yang mampu merangsang produksi empedu, sehingga bagi penderita batu empedu disarankan untuk tidak mengonsumsi temulawak karena berakibat keracunan empedunya sendiri. oleh karena itu sangat dianjurkan untuk penderita batu empedu yang sudah didiagnosa semenjak awal agar menghentikan pengobatan (jika memiliki riwayat penyakit lain) menggunakan herbal yang mengandung temulawak.
Artikel Terkait: Bahaya Tidur Dengan Lampu Mati
6. Pendarahan
Pendarahan dapat terjadi pada seseorang yang mengonsumsi temulawak secara berlebihan. Konsumsi temulawak beserta ekstrak atau kandungan temulawak lainnya yang sejenis tidak boleh digunakan bersama dengan obat pengencer darah, hal ini dapat berakibat pendarahan karena temulawak juga berfungsi menurunkan kadar lemak dalam darah.
Baca Juga:
Gangguan pencernaan yang seringkali dialami saat mengonsumsi temulawak secara berlebihan adalah diare serta sembelit. Diare dan sembelit yang tidak segera diatasi atau tidak menghentikan konsumsi temulawak akan mengakibatkan tubuh lemas dan kekurangan cairan. Kondisi ini harus segera ditangani oleh medis agar mendapatkan penanganan yang tepat agar pencernaan normal kembali.
(baca juga: Minuman Penambah Massa Otot, Efek Samping Sering Minum Obat)
8. Jantung Berdebar
Kinerja beberapa organ tubuh yang dipompa melalui konsumsi temulawak dapat berakibat fatal apabila terus dilakukan secara berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan jantung berdebar secara tidak normal. Dari kondisi ini akan ada juga beberapa kondisi lain yang menyertai, seperti:
Hal tersebut akan lebih diperparah apabila seseorang tersebut juga mengalami tekanan darah tinggi. Maka dari itu, pemakaian obat herbal berbahan utama temulawak harus dengan dosis yang benar agar kondisi-kondisi yang tidak baik bisa dihindari.
Artikel Lainnya: Bahaya Makan Bunga Es Kulkas, Obat Kurap di Selangkangan
9. Infeksi Kemih
Kandungan enzim yang terbawa oleh temulawak saat dimakan bisa jadi tidak terserap seluruhnya karena hanya dibutuhkan sebagian saja oleh tubuh. Hal ini menyebabkan tumpukan enzim yang tidak terpakai sehingga memenuhi volume ginjal yang akan dibuang menuju saluran kemih. Semakin banyak yang disekresikan melalui urin maka dapat menyebabkan infeksi saluran kemih.
Beberapa tanda pada kondisi ini adalah warna air kencing yang kuning pucat disertai dengan bau yang sedikit lebih kuat dibandingkan biasanya. Infeksi dapat terjadi apabila seseorang yang mengonsumsi temulawak tidak segera menghentikannya, penanganan sementara pada kondisi infeksi karena temulawak ini adalah dengan mengonsumsi air kelapa hijau muda.
(baca juga: Makanan Penurun Nafsu Makan, Makanan Penurun Trigliserida Tinggi)
10. Nafsu Makan Bertambah
Salah satu efek samping yang tidak menimbulkan kerugian signifikan bagi tubuh adalah bertambahnya nafsu makan. Ya, temulawak seringkali justru dijadikan obat bagi anak-anak yang memiliki nafsu makan sedikit. Maka untuk dapat meningkatkan nafsu makan mereka kebanyakan dari mereka mengonsumsi jamu temulawak atau sejenisnya untuk memperbaiki selera makan.
Namun tentunya dari penambahan nafsu makan kemudian akan terjadi efek yang bisa-bisa negatif bagi kesehatan, yakni menjadi obesitas. Nafsu makan yang terus bertambah tanpa bisa terkendali pada akhirnya bisa membuat kelebihan berat badan pada pengonsumsi temulawak. Jadi, sebaiknya bila memang nafsu makan anak yang tadinya berkurang sudah mulai naik, pertahankan dan jangan sampai mengalami obesitas.
Baca Juga:
Konsumsi temulawak sebagai metode pengobatan herbal dianjurkan dengan dosis yang seimbang. Hal ini berarti bahwa risiko yang lebih buruk dapat tejadi seperti pada beberapa contoh efek samping diatas. Mengonsumsi temulawak secara benar adalah dengan merebusnya dalam panci atau peralatan non aluminium.
Senyawa dalam temulawak akan berubah menjadi racun apabila bercampur dan dipanaskan bersamaan dengan kandungan Aluminium. Selain itu anda juga harus membatasi konsumsi obat yang mengandung temulawak saat tengah mengonsumsi temulawak secara alami. Ini untuk menghindari efek campuran bahan kimia dan herbal.
Dengan demikian, batasan dalam jumlah temulawak yang diserap tubuh dapat dikontrol. Temulawak sendiri sebetulnya tak mengerikan meski efek sampingnya cukup mengkhawatirkan, namun dengan penggunaan tepat tanpa dosis berlebihan, semuanya akan baik-baik saja. Demikian artikel informatif mengenai efek samping temulawak, semoga bermanfaat bagi anda!