Vaginitis – Gejala, Penyebab, Diagnosa, Pengobatan dan Pencegahan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Vaginitis merupakan infeksi atau inflamasi yang terjadi pada area vagina wanita. Keadaan ini biasanya terjadi diikuti juga dengan timbulnya keputihan, perubahan warna pada keputihan, jumlah keputihan dan juga keputihan yang menimbulkan bau tidak sedap, rasa sakit saat berhubungan seks dan buang air kecil serta terjadi pendarahan atau flek ringan. Meskipun demikian, penderita vaginitis juga sering tidak merasakan gejala apapun. Vaginitis ini umumnya terjadi pada wanita berusia muda dan aktif dalam hubungan seksual.

Gejala Vaginitis

Vaginitis memang sebenarnya bisa diatasi di rumah tanpa perlu ditangani oleh dokter, akan tetapi jika timbul beberapa gejala berbahaya, maka sebaiknya segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang paling tepat. Beberapa gejala yang ditimbulkan dari vaginitis diantaranya adalah:

  • Demam, menggigil serta terasa nyeri pada bagian panggul.
  • Cairan yang keluar dari vagina memiliki warna tidak wajar dan baunya tidak sedap.
  • Terjadi iritasi, gatal dan rasa yang tidak nyaman di sekitar area vagina.
  • Saat buang air kecil akan terasa sakit atau perih.
  • Saat berhubungan intim akan terasa sakit.
  • Pendarahan ringan atau bercak akan terjadi di vagina.

Artikel terkait:

Ciri Cairan Vagina pada Vaginitis

Cairan yang keluar dari vagina, bergantung dari jenis vaginitis yang dialami oleh penderita, seperti:

  • Bacterial vaginosis: Cairan yang keluar akan berwarna putih agak abu-abu dan tercium bau busuk. Vagina juga akan tercium bau amis dan reaksinya akan terlihat semakin jelas setelah berhubungan intim.
  • Infeksi jamur: Cairan yang keluar dari vagina karena infeksi jamur akan berwarna putih dan sangat kental dan menyebabkan rasa gatal.
  • Trichomoniasis: Jenis radang ini akan membuat cairan yang keluar dari vagina berwarna kuning agak hijau dan terkadang sampai mengeluarkan busa.

Penyebab dan Komplikasi Vaginitis

Penyebab vaginitis yang sangat bervariasi, dan berikut adalah sejumlah faktor risiko yang bisa meningkatkan potensi seorang wanita mengalami vaginitis:

  • Aktif dalam hubungan seks khususnya jika dilakukan lebih dari 1 pasangan.
  • Berubahnya hormon seperti hamil, menopause atau memakai pil kontrasepsi
  • Terjangkit penyakit menular seksual
  • Memakai pakaian yang lembab atau terlalu ketat
  • Efek samping dari pemakaian obat seperti steroid dan antibiotik
  • Mengidap diabetes yang tidak cepat ditangani.
  • Memakai sabun pembersih khusus area intim seperti sabun sirih
  • Penggunaan spermisida untuk mengendalikan kelahiran
  • Douching
  • Diabetes yang tidak di kontrol

Wanita yang mengalami vaginitis atau trikomoniasis akan memiliki resiko yang lebih besar terkena infeksi menular seksual yang terjadi karena peradangan kelainan ini. Untuk wanita yang sedang hamil, vaginitis memiliki kaitan dengan persalinan prematur dan bayi yang lahir memiliki berat kurang.

Artikel terkait:

Diagnosa dan Pengobatan Vaginitis

Untuk langkah awal mendiagnosa vaginitis, umumnya dokter akan menanyakan tentang gejala yang dialami penderita, riwayat kesehatan dari pasien dan juga memeriksa keadaan vagina. Setelah itu, dokter akan mengambil sampel cairan yang ada di vagina untuk diperiksa di laboratorium supaya penyebab dari vaginitis tersebut bisa diketahui.

Selain itu, dokter juga akan memeriksa keseimbangan pH atau asam di area vagina, sebab peningkatan kadar pH di vagian juga menjadi pertanda adanya vaginosis bakterialis. Pemeriksaan panggul juga mungkin akan dilakukan dokter memakai instrumen atau spekulum yang dilakukan untuk melihat ke dalam vagina karena pembengkakan dan pelepasan yang abnormal.

Pengobatan Medis

Setelah diagnosa vaginitis dilakukan dan diketahui penyebabnya, maka dokter akan menerapkan metode pengobatan yang didasari dengan penyebab dari vaginitis tersebut. Beberapa pengobatan yang akan dilakukan dokter untuk penderita vaginitis diantaranya adalah:

  1. Terapi Pengganti Hormon

Apabila vaginitis terjadi karena menurunnya hormon estrogen, maka dokter akan memberikan terapi penggantian hormon untuk mengembalikan hormon estrogen alami di dalam tubuh. Sementara saat menangani vaginitis yang diakibatkan karena reaksi alergi pada bahan kimia, maka dokter akan merekomendasikan penderita supaya menghindari pemicu alergi tersebut dan juga memberikan obat oles estrogen untuk meringankan gejala yang ditimbulkan vaginitis.

  1. Anti Jamur

Apabila vaginitis terjadi karena jamur, maka dokter akan memberikan beberapa pengobatan anti jamur seperti fluconazole, clotrimazole, itraconazole dan juga miconazole dengan memakai resep dari dokter. Untuk ibu menyusui, ibu hamil dan juga anak dengan usia dibawah 12 tahun, maka tidak akan diberikan obat itraconazole dan juga fluconazole.

  1. Antibioktik

Untuk infeksi menular seksual, metronidazole adalah jenis antibiotik terbaik yang bisa digunakan untuk penyakit vaginitis yang disebabkan karena bakteri. Metronidazole akan diberikan dengan dosis tunggal atau diminum sebanyak 2 kali dalam sehari yang dilakukan selama 1 minggu. Para penderita vaginitis yang mengkonsumsi obat metronidazole tidak disarankan untuk mengkonsumsi alkohol karena akan mengakibatkan efek samping yang sangat membahayakan penderita.

Artikel terkait:

Pengobatan Alami

Untuk mengatasi vaginitis secara alami, ada beberapa cara yang bisa anda lakukan di rumah tanpa perlu mendapat penanganan dari dokter, seperti:

  1. Yogurt

Yogurt yang mengandung probiotik memiliki kandungan kultur aktif sehingga menjadi pengobatan rumah terbaik untuk mengatasi vaginitis. Dari penelitian menunjukkan jika yogurt memiliki kandungan bakteri yang baik yakni lactobacilus untuk berperang melawan bakteri jahat penyebab vaginitis. Yogurt juga akan menyeimbangkan pH vagina sehingga bisa menghilangkan rasa tidak nyaman yang ditimbulkan dari vaginitis.

  • Celupkan tampon ke dlaam yogurt dan letakkan di vagina selama beberapa jam, ulangi cara ini sebanyak 2 kali sehari sampai gejala vaginitis bisa hilang.
  • Cara lainnya adalah dengan mengkonsumsi yogurt polos yang mengandung probiotik ke dalam makanan anda setiap hari.
  1. Cuka Apel

Sifat asam yang terdapat dalam cuka apel bisa membantu dalam mengatur pH pada vagina sehingga bisa lebih sehat. Tingkat pH yang tepat akan menyeimbangkan bakteri baik dan juga buruk pada vagina sekaligus mengendalikan ragi atau infeksi bakteri penyebab vaginitis.

  • Tambahkan 2 sendok makan cuka apel murni yang tidak di filter pada 1 gelas air hangat lalu pakai untuk mencuci vagina anda sebanyak 2 kali dalam sehari selama beberapa hari.
  • Tambahkan 2 sendok makan cuka apel mentah dan sedikit madu dalam 1 gelas air hangat dan minum sebanyak 2 kali dalam sehari.
  1. Kompres Air Dingin

Radang yang timbul karena vaginitis juga bisa dikendalikan dengan cara mengompres area vagina dengan kompres dingin. Suhu dingin yang dihasilkan dari kompres akan memberikan kelegaan sekaligus mengurangi rasa gatal dan tidak nyaman pada vagina.

  • Bungkus beberapa buah es batu pada handuk atau kain bersih dan tempelkan pada vagina selama 1 menit.
  • Istirahat selama 1 menit dan lanjutkan kembali mengompres vagina serta ulangi selama beberapa menit.
  • Cara lainnya adalah dengan membilas vagina memakai air dingin selama beberapa kali dalam sehari.
  1. Bawang Putih

Dalam bawang putih memiliki sifat anti bakteri dan antiseptik yang bisa membantu mengobati vaginitis sekaligus mengobati infeksi bakteri serta ragi yang menjadi penyebab vaginitis. Bawang putih juga menjadi cara meningkatkan daya tahan tubuh sehingga membantu tubuh untuk melawan infeksi yang menyerang.

  • Campurkan 5 tetes minyak bawang putih dengan 1/2 sendok teh minyak vitamin E dan minyak kelapa lalu oleskan pada vagina sebanyak 2 kali dalam sehari dan lakukan dalam beberapa hari.
  • Makan beberapa siung bawang putih mentah setiap hari atau bisa dicampur ke dalam masakan.
  • Konsumsi 300 mg suplemen bawang putih setiap hari dalam beberapa hari.
  1. Asam Borat

Adam borat juga menjadi alternatif yang efektif untuk menghilangkan rasa tidak nyaman yang ditimbulkan dari vaginitis. Dalam asam borat memiliki sifat antiseptik dan juga anti jamur yang sangat baik dalam mengurangi rasa gatal, iritasi dan nyeri di vagina sekaligus membersihkan vagina dan mengembalikan kadar pH vagina.

  • Tambahkan bubuk asam borat pada kapsul gel kosong dan masukkan ke dalam vagina sebelum tidur.
  • Esok paginya, cuci vagina dengan air hangat dan lakukan sebanyak 2 kali dalam seminggu.
  • Namun untuk anda yang sedang hamil, hindari cara menyembuhkan vaginitis memakai asam borat ini.

Artikel terkait:

  1. Chamomile

Pengobatan vaginitis yang efektif selanjutnya adalah dengan memakai chamomile. Dalam chamomile memiliki sifat yang menenangkan dan bisa mengurangi pembengkakan, gatal, rasa sakit dan sensasi terbakar yang ditimbulkan vaginitis.

  • Campur teh chamomile dengan 1 cangkir air hangat dan diamkan selama beberapa menit.
  • Dinginkan teh chamomile ini dalam lemari es selama 10 menit.
  • Kucurkan air yang terdapat pada kantong teh chamomile pada permukaan vagina yang meradang dna lakukan 2 kali sehari sampai radang reda.
  1. Minyak Pohon Teh

Minyak pohon teh juga menjadi pengobatan alami vaginitis sebab mengandung senyawa anti bakteri dan anti kamur alami yang bisa mengobati infeksi dengan sangat ampuh sekaligus menghilangkan bau tidak sedang yang dihasilkan vagina.

  • Tambahkan 5 tetes minyak pohon teh dalam 1 mangkuk air hangat dan aduk rata.
  • Gunakan campuran ini untuk membilas vagina dna lakukan setiap hari selama beberapa hari.
  • Untuk anda yang sedang berada dalam masa kehamilan, maka hindari memakai minyak pohon teh untuk menyembuhkan vaginitis.
  1. Bangun Kekebalan Tubuh

Apabila imunitas tubuh cukup kuat, maka resiko vaginitis juga bisa dikurangi dan tubuh bisa melawan infeksi dengan sangat baik. Lakukan diet sehat dengan mencukupi kebutuhan vitamin C, vitamin A, seng dan juga zat besi dalam setiap asupan makanan anda. Perbanyak juga mengkonsumsi makanan yang bisa meningkatkan kekebalan tubuh seperti ubi jalar, apel, jamur, wortel, cabe rawit, teh hijau, jeruk, bawang putih, jahe, strawberry, brokoli dan aneka jenis kacang.

Perbanyak juga minum air putih setiap hari yakni 8 sampai 10 gelas setia harinya. Cukupi juga jumlah vitamin D dalam tubuh dengan berjemur di bawah sinar matahari pagi selama 15 menit setiap hari. Terakhir, istirahat yang cuku[p dan olahrga selama 30 menit sebanyak 5 kali dalam seminggu.

  1. Minyak Kelapa

Minyak kelapa juga baik digunakan untuk menyembuhkan vaginitis sebab memiliki sifat anti jamur, anti bakteri dan anti viral alami sehingga bisa membunuh berbagai bakteri sekaligus menghaluskan kulit sekitar vagina.

  1. Minyak Oregano

Dalam minyak oregano juga mengandung anti jamur yang sangat efektif untuk mengurangi gatal dan radang sekaligus meningkatkan kekebalan infeksi alami vaginitis. Gunakan 500 mg minyak oregano sebanyak 2 kali sehari sampai infeksi yang ditimbulkan dari penyakit ini bisa mereda.

  1. Jus Sayur

Anda juga bisa mengkonsumsi jus sayur yang juga sangat membantu untuk mengatasi vaginitis. Jus sayuran yang terdiri dari peterseli, jahe dan bawang putih akan memberikan hasil memuaskan dalam mengurangi rasa gatal dan sakit yang ditimbulkan karena bakteri vaginosis.

  1. Jus Cranberry

Dalam cranberry memiliki sifat asam yang sangat tepat untuk mengatasi infeksi bakteri pada vagina khususnya pada penyakit vaginitis. Dengan mengkonsumsi jus cranberry setiap hari, maka akan secara efektif membantu anda untuk menyingkirkan bakteri vaginosis dengan sangat ampuh dan baik juga untuk mencegah beberapa penyakit yang sering menyerang wanita lainnya.

  1. Fenugreek

Fenugreek atau juga dikenal dengan nama meethi ini akan menjaga keseimbangan hormon di dalam tubuh sekaligus membuat siklus menstruasi menjadi stabil dan sangta penting dalam melawan infeksi bakteri vaginitis. Rendam 2 sendok makan fenugreek dalam air selama 1 malam dan esok paginya saring biji fenugreek dan konsumsi airnya saat perut masih kosong.

  1. Kunyit

Kunyit memang sudah terkenal dengan sifat anti inflamasi serta antibiotik tinggi yang bisa mengobati berbagai penyakit termasuk mengurangi pembengkakan serta mengendalikan gejala infeksi vaginitis. Anda bisa mencampur bubuk kunyit dalam segelas susu hangat dan mengkonsumsi minuman ini sebanyak 2 kali dalam sehari atau menambahkan kunyit dalam setiap masakan sehari-hari.

  1. Hidrogen Peroksida

Vaginitis juga bisa disembuhkan dengan memakai hidrogen peroksida yang juga terbukti ampuh mengatasi vaginitis. Dalam hidrogen peroksida mengandung disinfektan alami yang akan mengendalikan pertumbuhan bakteri jahat di area vagina. Hidrogen peroksida juga sangat baik untuk mengurangi radang, rasa nyeri serta gatal yang ditimbulkan dari vaginitis.

Artikel terkait:

Pencegahan Vaginitis

Untuk menghindari vaginitis, maka ada beberapa cara yang bisa dilakukan khususnya menjaga kebersihan area vagina supaya gejala yang ditimbulkan bisa semakin ringan.

  • Hindari untuk mandi di bak air panas atau spa yang memiliki pusaran air.
  • Hindari iritan seperti tampan atau pembalut yang memiliki aroma dan juga sabun dengan pewangi.
  • Keringkan area vagian sesudah mandi dan buang air supaya tidak terjadi iritasi.
  • Jangan pakai sabun yang keras seperti deodoran, mandi busa atau anti bakteri.
  • Lap vagina dari arah depan ke belakang sesudah memakai toilet supaya bakteri dari feses tidak berpindah ke vagina.
  • Gunakan celana dalam dengan bahan katun sebab ragi bisa tumbuh subur di area yang lembab.

Vaginitis memang merupakan penyakit kelamin yang tidak akan memberikan dampak yang fatal, akan tetapi jika tidak segera diobati maka akan menimbulkan beberapa komplikasi serius seperti penyakit menular seksual seperti klamidia dan HIV. Oleh karena itu segera tangani vaginitis dengan baik dan jaga kebersihan vagina anda agar terbebas dari masalah kelamin ini.

fbWhatsappTwitterLinkedIn