8 Penyebab Darah Haid Berwarna Coklat dan Diagnosanya

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Haid adalah hal yang biasa dan normal terjadi pada wanita, namun jika warna darahnya bukanlah merah, maka inilah yang menjadi kekhawatiran. Warna darah tentunya adalah merah dan hal ini dianggap wajar apabila haid dan mengeluarkan darah berwarna merah. Tapi kalau warnanya coklat, apakah hal tersebut termasuk wajar dan dianggap normal?

Memang normal kalau terjadi perubahan warna dan saat darah menjadi lebih tua serta tak cepat dikeluarkan oleh tubuh kita, maka warnanya otomatis bakal menjadi lebih gelap. Darah haid berwarna coklat merupakan salah satu variasi dalam warna darah. Meski dianggap hal yang termasuk wajar, tetap saja terkadang perubahan warna darah menunjukkan adanya tanda masalah kesehatan.

Baca juga:

Penyebab Darah Haid yang Berwarna Coklat

Ada beragam faktor penyebab mengapa darah haid bisa mengalami perubahan warna dan yang dikeluarkan bukannya merah melainkan coklat. Berikut ini adalah sejumlah potensi kondisi yang perlu Anda kenali ketika bertanya-tanya mengapa darah yang keluar saat haid adalah coklat.

  1. Sel Telur yang Sudah Matang

Jangan takut kalau misalnya saat datang bulan malah mendapati darah yang keluar berwarna coklat. Darah yang keluar dengan warna coklat pada umumnya dialami beberapa wanita di hari-hari pertama saat haid berikut juga di hari terakhir. Bila mendapati adanya bercak darah berwarna coklat dan gelap, ini bisa menjadi tanda luruhnya sel-sel dinding rahim.

Sel-sel yang luruh tersebut bisa saja berwarna gelap karena memang sel tersebut adalah sel-sel telur yang telah dalam kondisi matang. Telur-telur yang sudah matang dari ovarium bakal keluar dan bahkan keluarnya pun dalam bentuk gumpalan yang akan membuat perut kita nyeri. Kontraksi perut akan terjadi karena gumpalan tersebut sehingga memang memengaruhi otot perut yang menjadi super nyeri.

  1. Stres

Stres atau depresi juga mampu menjadi penyebab dari perubahan warna darah saat sedang haid. Wanita sangat mudah merasa stres dan depresi, maka memang menjadi mudah juga perubahan warna darah haid terjadi saat datang bulan sudah waktunya.

Untuk menghindari hal ini, ada baiknya memang menghindari stres dengan mencari cara mengatasi stres paling alami dan ampuh. Stres dan depresi yang dibiarkan terlalu lama hanya akan menambah beban tersendiri bagi diri sendiri. Makan makanan sehat, berolahraga dan juga berekreasi adalah contoh hal-hal yang bisa membebaskan diri dari rasa stres serta depresi.

  1. Siklus Haid Tidak Teratur

Ada pula kemungkinan darah haid berwarna kecoklatan karena memang tidak teraturnya jadwal datang bulan. Ketidakteraturan jadwal haid bukanlah masalah besar, namun juga sebaiknya diperiksakan saja kalau memang Anda tak merasa nyaman dengan itu. Jika memang dapat diatasi agar lebih teratur, tentu Anda perlu mencobanya.

  1. Keguguran

Rupanya keguguran dapat menjadi salah satu faktor yang kemudian menjadikan darah haid berwarna coklat dan lebih gelap. Terjadinya keguguran adalah ketika janin yang sedang tumbuh berkembang lepas dari dinding rahim. Perkembangan janin yang masih dalam bentuk gumpalan darah akan terhambat yang biasanya disebabkan oleh kelelahan.

Tak hanya kelelahan, masih ada banyak faktor pemicu keguguran di mana bisa dari salah makan dan minum, terjadi benturan atau juga aborsi bebas. Pecahnya sel telur yang sudah dibuahi akan terjadi dalam bentuk gumpalan-gumpalan sel yang keluar lewat ovarium. Sel tersebut biasanya berwarna coklat sebab darah merah segar yang sudah matang mengalami perubahan.

(Baca juga: cara menjaga kesehatan organ reproduksi gejala polip rahim)

  1. Endometriosis atau Adenomiosis

Ada pula kemungkinan warna darah haid yang berwarna coklat dikarenakan sebuah kondisi yang ada hubungannya dengan pembentukan lapisan rahim oleh jaringan berada pada tempat yang tidak seharusnya alias salah tempat. Perubahan warna darah saat haid bisa saja dikarenakan endometriosis, yakni kondisi perkembangan jaringan di luar rahim.

Sementara untu adenomiosis, ini merupakan sebuah kondisi tumbuhnya jaringan dalam otot yang menjadi pembentuk dinding rahim. Pada dua kondisi tersebut, haid pun menjadi kurang normal dan bisa jadi malah berarus deras. Bukan hanya itu, darah beku pun bisa terjadi berikut juga perubahan warna ketika keluar.

  1. Obstruksi Darah Menstruasi

Perubahan warna darah haid yang menjadi coklat maupun juga kondisi pembekuan darah atau penebalan darah menstruasi bisa terjadi dikarenakan kondisi obstruksi darah menstruasi. Obstruksi sendiri adalah suatu kondisi yang menggambarkan adanya hambatan pada aliran darah haid yang berasal dari rahim melalui serviks dan dikeluarkan dari vagina.

Aliran darah selama periode haid dapat berpotensi mengalami perubahan dan ini semua dapat terjadi karena adanya polip jinak. Aliran darah juga dapat menjadi lambat ketika menopause dan kanalis servikalis mengecil dengan tingkat estrogen yang menurun sebagai sebabnya. Untuk dapat memperjelas kondisi perubahan warna darah haid yang keluar coklat, bisa diperiksakan saja supaya tak mengkhawatirkan Anda lagi.

  1. Perubahan Hormonal

Ketika dua hormon di dalam tubuh mengalami ketidak seimbangan, maka bisa saja terjadi perubahan warna darah ketika datang bulan. Antara hormon estrogen dan progesteron perlu seimbang karena keduanya merupakan pengatur produksi serta peluruhan dinding rahim. Ketika terjadi gangguan pada keseimbangan hormon, maka perubahan warna pun bisa terjadi pada darah.

Gangguan hormonal sangat terkait dnegan adanya pengembangan lapisan rahim yang penebalannya berlebihan. Otomatis bukan hanya warna yang berubah, tapi juga ketebalan tersebut bakal menyebabkan perdarahan jauh lebih banyak dari biasanya. Selain itu, pembekuan dalam darah haid pun sangat berpotensi besar untuk terjadi.

  1. Fibroid

Tumor jinak yang ada pada rahim disebut juga dengan leiomioma atau uterine fibroid. Memang gejala dari fibroid ini tak selalu ada dan kelihatan sehingga banyak penderitanya yang terlambat mengetahui serta menyadarinya. Bahkan sudah diteliti juga bahwa tumor kecil fibroid ini tak bergejala sama sekali pada kebanyakan wanita.

Hanya saja, wanita yang memiliki fibroid walau tidak secara sadar betul, sebaiknya mulai perhatikan jumlah darah haid yang keluar. Apabila selama menstruasi darah haid terus-terusan dalam jumlah yang lebih banyak dari normalnya, maka ini dapat menjadi tanda bahwa Anda memiliki fibroid. Jika sampai terjadi perubahan warna juga pada darah haid, lebih baik segera ke dokter untuk lebih jelas.

(Baca juga: ciri-ciri rahim sehatcara menjaga kesehatan alat reproduksi wanita)

Metode Diagnosa Haid

Ketika Anda mencurigai adanya hal yang tak beres dalam kesehatan reproduksi Anda, maka ketika ke dokter biasanya dokter akan menyarankan untuk melakukan beberapa metode pemeriksaan. Ada beberapa tes yang bisa dilakukan oleh Anda supaya dokter bisa menentukan ada tidaknya gangguan kesehatan tertentu karena perubahan darah haid.

  • MRI Scan – Dalam prosedur satu ini memang merupakan prosedur yang non-invasif, tapi selalu berhasil dalam memberikan gambaran akan perkembangan fibroid jika misalnya memang ada. Seperti disebutkan sebelumnya bahwa fibroid berpotensi besar menjadi penyebab perubahan jumlah darah sekaligus juga warnanya ketika Anda datang bulan.
  • Biopsi – Jika memang diperlukan, dokter akan mengambil sampel jaringan sedikit yang berasal dari lapisan rahim yang kemudian dilanjutkan dengan menganalisanya. Dengan analisa yang dilakukan, akan ketahuan apa yang terjadi pada perubahan darah haid, termasuk juga bila warnanya berubah coklat.
  • Kinerja Darah – Tes darah juga sangat perlu dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya masalah pada darah selama haid. Tes darah juga akan sangat berguna dalam menentukan berjalan tidaknya pembekuan darah dengan benar dalam tubuh. Pemeriksaan ini juga bertujuan agar dokter bisa memastikan bahwa tak ada penyakit lain yang dialami oleh pasiennya, seperti misalnya anemia. Ini karena anemia merupakan salah satu faktor yang menyebabkan gangguan pembekuan darah dalam tubuh.
  • Kuretase dan Dilatasi – Pada prosedur ini, ada pelebaran pada leher rahim dan kapisan rahim beserta leher rahim bakal dikorek oleh ahli bedah. Biasanya metode-metode ini bakal sangat membantu ketika hendak meringankan perdarahan berlebih ketika haid berikut juga mendapatkan sampel jaringan untuk dianalisa.

Mungkin Anda bertanya-tanya, lalu kapan perlu ke dokter? Kalau memang darah haid berwarna coklat adalah hal yang termasuk normal, apakah masih perlu untuk ke dokter? Tentu saja jika perubahan warna darah haid disertai juga dengan adanya tanda-tanda maupun keluhan kesehatan lainnya, maka perlu untuk ke dokter supaya jelas ada tidaknya kondisi penyakit tertentu yang diderita.

  • Jika warna darah yang coklat terjadi terus-menerus alias setiap kali haid.
  • Jika merasa cepat lelah atau mengalami kelelahan ekstrem dengan aktivitas biasa dan cenderung normal.
  • Jika dudukan kuku terlihat pucat dan warnanya pun bukan merah muda.
  • Jika kulit berubah pucat.
  • Jika periode haid tidak teratur.
  • Jika antara periode haid Anda mengalami sering perdarahan.

Baca juga:

Tak ada salahnya untuk ke dokter di awal Anda merasa curiga saat darah haid bukan seperti warna biasanya dan malah menjadi coklat. Ke dokter sejak dini akan membantu Anda mendeteksi adanya gangguan kesehatan sedari dini juga. Ketika memang ada masalah kesehatan, Anda bakal mampu mengatasinya lebih mudah kalau terdeteksi dari awal.

Jangan panik apabila memang menjumpai darah haid berwarna coklat, kalau merasa tak nyaman dan juga merasakan adanya gejala lain yang tak wajar, jangan ragu untuk memeriksakan diri. Imbangilah juga dengan pola hidup yang sehat karena siapa tahu bakal dapat membantu melancarkan haid serta menjadikan warna darahnya kembali normal.

fbWhatsappTwitterLinkedIn