8 Cara Mengatasi Leher Sakit Akibat Salah Bantal Saat Tidur

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tegang leher akibat salah tidur atau salah bantal biasa disebut Tengeng, yang dalam dunia medis dikenal Tortikolis. Tortikolis sebenarnya dapat terjadi saat kelahiran bayi (kongenital), trauma atau benturan, dan kebiasaan buruk atau tidak dalam posisi tidur yang baik. Tortikolis terjadi akibat adanya gangguan kontraksi pada otot-otot leher.

(Baca: Leher terasa kaku dan Pegal)

Kenapa bisa terjadi nyeri atau sakit leher?

Dalam menggerakkan leher dan kepala, otot-otot leher bekerja berkesinambungan dengan cara berkontraksi dan relaksasi (rileks). Begitu pula saat kita menoleh ke kanan atau ke kiri, maka akan ada otot yang mengalami kontraksi dan ada otot yang mengalami relaksasi. Oleh karena itu, ketika kita menggerakkan kepala atau menoleh ke satu sisi dan terus bertahan dalam posisi tersebut, maka selama itulah otot leher akan terus mengalami kontraksi dan otot yang fungsinya berlawanan akan mengalami relaksasi (rileks). Jadi dapat kita bayangkan bagaimana beratnya kerja suatu otot jika kita terus bertahan dalam satu posisi gerakan, beban berat akan terus tejadi pada otot yang terus-menerus mengalami kontraksi dan menyebabkan kelelahan otot.

(Baca: Penyebab leher kaku dan tegang)

Pada saat tidur, kita kada memiliki posisi yang tidak tepat sehingga kepala menjadi miring. Tentunya saat hal ini terjadi, ada otot yang tertarik dan ada otot yang berkontraksi mempertahankan posisi kepala. Kontraksi yang berlebihan dapat membuat otot menjadi tegang dan kemudian menjadi kejang sehingga timbul nyeri otot leher. Namun perlu anda ingat, nyeri disekitar leher bukan berarti selamanya kelainan ada di otot leher. Nyeri leher dapat juga karena ada masalah disekitar tulang dan sendi serta saraf di leher.

(Baca: Leher kaku)

Penanganan

Secara umum, penanganan nyeri leher akibat salah tidur adalah mengembalikan fungsi otot yang kejang. Secara umum, keluhan dengan sendirinya akan sembuh dalam beberapa hari hingga beberapa minggu. Namun bagi pasien yang merasa sangat terganggu, umunya akan berusaha mendapatkan pengobatan.

(Baca: Kejang saat tidur)

Dokter biasanya akan memberikan obat-obatan tertentu yang berfungsi sebagai penenang otot. Namun obat-obatan tersebut tidak dapat diperoleh dengan sembarangan di apotik, karena dapat memberikan efek yang berlebihan sehingga harus melalui dokter. Namun kita tidak perlu khawatir, cara lain yang bisa kita lakukan adalah:

(Baca: Efek samping obat penenang)

1. Pemijatan

Pemijatan merupakan hal awal yang dapat dilakukan. Pemijatan bertujuan merilekskan kembali fungsi otot yang kejang dan tremor. Mintalah orang lain membantu untuk memijat anda di sekitar bahu dan leher. Lakukan pijatan dengan lembut.

(Baca: Cara menghilangkan tremor)

2. Regangkan otot

Saat terjadi kejang (spasme) akibat kontraksi berlebihan serabut-serabut otot akan tertarik dan memendek. Oleh karenanya diperlukan peregangan sesaat setelah kontraksi. Caranya dengan melakukan pergerakan kearah berlawanan, agar otot yang memendek dapat tertarik kembali ke fungsinya memanjang saat relaksasi. Namun perlu anda ingat, peregangan harus dilakukan dengan hati-hati dan perlahan agar tidak terjadi kerusakan otot. Kerusakan yang biasa terjadi akibat terlalu memaksakan gerakan adalah robeknya struktur otot.

(Baca: Cara mengatasi keseleo pergelangan kaki)

3. Istrahatkan otot yang nyeri

Setelah meregangkan otot, cobalah untuk merilekskan otot dengan mengurangi gerakan (kontraksi) pada otot yang menyalami nyeri atau kejang. Hal ini bertujuan untuk mengistrahatkan otot yang mengalami kejang dan mempercepat pemulihan otot.

(Baca: Kram)

4. Latih gerakan

Setelah otot mendapatkan istrahat yang cukup, lanjutkan dengan melatih gerakan-gerakan ringan. Mungkin awalnya akan terasa berat dan sedikit nyeri, namun tujuan dari melatih gerakan ini adalah untuk menghidari kekakuan pada leher. Namun perlu anda ingat, latihan gerakan hanya yang ringan-ringan saja. Jika terlalu memaksakan dapat memicu kembali terjadinya kejang otot yang belum benar-benar pulih. Bahkan kemungkinan dapat terjadi cedera yang lebih parah dan memakan waktu pemulihan yang lebih lama.

(Baca: Bahaya Olahraga tanpa pemanasan)

5. Jangan memutar kepala/membunyikan leher

Orang-orang yang mengalami nyeri atau sakit karena salah bantal, umunya saat bangun akan merasa mengganjal dan sensasi yang tidak biasa di lehernya. Awalnya nyeri belum begitu terasa, namun semakin lama akan semakin berat, antara leher dan bahu terasa tertarik. Pada saat itu banyak orang akan langsung memutar kepala ke kiri dan kanan secara kuat sehingga akan timbul bunyi-bunyi “kreek…kreek..” dari sendi leher, namun hal ini justru tidak memperingan gejala. Mungkin maksud dari memutar kepala tersebut adalah meregangkan otot, namun yang terjadi justru hal yang berbeda.

Memutar kepala seperti demikian justru akan menimbulkan cidera yang baru. Hal tersebut dapat membuat saraf-saraf di leher menjadi terjepit dan menimbulkan nyeri yang lebih parah. Alih-alih mengurangi gejala, yang didapatkan justru menambah cidera baru.

6. Kompres

Masih banyak kotroversi dalam memilih cara melakukan kompres antara kompres hangat dan kompres dingin. Namun perlu anda ketahui tujuan dari masing-masing kompres dan gejala yang diderita.Kompres hangat bertujuan untuk melebarkan pembuluh darah dan merilekskan otot. Sedangkan kompres dingin bertujuan mengurangi rasa nyeri, memperkacil pembuluh darah dan menghentikan perdarahan kecil di dalam jaringan. Jadi untuk memilihnya anda perlu melihat tujuan kompres dan gejala yang anda rasakan.

Jika anda mengalami cedara terasa nyeri, warna kulit sangat kemerahan dan bengkak, kemungkinan terjadi kerusakan jaringan dan perdarahan kecil. Maka anda perlu memilih kompres dingin. Tetapi jika gejala yang anda terima akibat kejang otot dan membutuhkan ralaksasi dan memperlancar peredaran darah, maka pilihlah air hangat. Aliran darah yang lancar akan meningkatkan pasokan oksigen ke otot yang mengalami kejang.

(Baca: Cara kompres yang benar untuk Demam)

7. Gunakan bantal yang tepat

Saat anda tidur, gunakanlah bantal yang nyaman serta menjaga agar posisi kepala terhadap poros sumbu tulang belakang tidak miring. Gunakanlah bantal yang mengganjal kepala anda secukupnya, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah.

(Baca: Bahaya meletakkan HP di bawah bantal)

8. Antinyeri/Analgesik

Antinyeri dapat anda peroleh di toko-toko obat. Anda dapat memakai antinyeri berupa obat minum, balsem ataupun salep yang memiliki sifat antinyeri. Obat minum yang umum dan sering digunakan adalah parasetamol dan asam mefenamat. Namun selalu ingat, umumnya obat minum memiliki kontraindikasi dan efek samping penggunaan. Jadi berkonsultasilah dengan ahlinya.

Pada kejadian sakit leher akibat salah bantal, nyeri yang terjadi bukan di dalam tubuh melainkan pada struktur tubuh bagian luar yakni otot. Maka anda dapat menggunakan balsem ataupun salep yang mengandung antinyeri. Balsem ataupun salum akan mudah diserap melalui kulit dan dapat langsung mencapai otot. Kelebihan dari balsem dan salep selain memiliki antinyeri, umumnya  juga memiliki zat untuk merilekskan otot, serta memberikan sensasi hangat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn