Infeksi Telinga : Penyebab, Gejala, Diagnosa, Pengobatan, dan Pencegahan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

infeksi telingaPenyakit infeksi telinga adalah salah satu jenis penyakit yang sangat umum. Biasanya penyakit infeksi telinga terjadi pada anak-anak. Orang dewasa dan orang tua juga bisa terkena infeksi telinga namun dalam resiko yang lebih rendah. Infeksi telinga awalnya akan menyebabkan rasa sakit pada bagian liang telinga (otitis externa) dan telinga bagian tengah. Infeksi telinga dalam bahasa medis sering disebut dengan istilah otitis media. Kondisi ini awalnya terjadi akibat adanya serangan virus atau bakteri yang menyerang pada bagian belakang gendang telinga. Ketika telinga sudah mengeluarkan cairan dari lubang telinga maka infeksi bisa menyebabkan rasa sakit yang sangat buruk. Serangan infeksi telinga bisa terjadi dalam waktu yang singkat, namun juga bisa menjadi sangat parah jika tidak mendapatkan perawatan yang tepat. (baca juga : penyebab telinga berdenging terus meneruscara menjaga kesehatan telinga yang mudah dilakukan)

Penyebab Infeksi Telinga

Infeksi telinga adalah penyakit yang disebabkan oleh virus atau bakteri yang menyerang telinga bagian tengah. Infeksi ini tidak hanya berdiri sendiri karena sering berhubungan dengan beberapa penyakit seperti radang tenggorokan, penyakit flu, alergi dingin, kebisaan merokok dan sinusitis. Umumnya semua jenis penyakit yang menyebabkan pembengkakan atau peradangan pada bagian hidung, telinga dan tenggorokan bisa menyebabkan infeksi telinga.

Baca juga: bahaya radang tenggorokan kronis – cara mengobati radang tenggorokan secara alami dan cepat – cara menghilangkan flu secara alami, makanan, dan herbal – cara mencegah alergi dingin secara alami – bahaya menelan asap rokok bagi kesehatan tubuh – cara mengobati sinusitis secara alami)

Gejala

Gejala infeksi telinga untuk Anak-Anak :

  1. Sakit telinga yang terasa dari bagian dalam telinga terutama ketika sedang berbaring atau tidur telentang.
  2. Rasa tidak nyaman pada bagian telinga seperti telinga kaku sehingga anak-anak akan lebih sering menarik telinga atau memegangi bagian telinga.
  3. Anak-anak akan menjadi sulit tidur karena tidak nyaman.
  4. Anak-anak terutama bayi akan lebih sering menangis atau sangat rewel.
  5. Anak-anak akan menjadi lebih sering marah dan sulit untuk dimengerti.
  6. Anak-anak terlihat tidak peka terhadap suara termasuk panggilan dari orang tua.
  7. Anak-anak menjadi lebih sering jatuh atau tidak seimbang (terutama untuk bayi yang baru mulai belajar berjalan)
  8. Anak-anak akan menjadi demam lebih dari 38 derajat Celcius.
  9. Keluar cairan bening atau kecoklatan serta bau busuk yang tidak enak.
  10. Anak-anak mengeluh sakit kepala seperti pusing atau kepala berputar.
  11. Dalam waktu lama badan anak-anak akan terlihat kurus dan nafsu makan menurun.

Gejala infeksi telinga untuk dewasa dan orang tua :

  1. Sakit telinga yang menjalar mulai dari bagian dalam telinga hingga ke tenggorokan. Terkadang menjadi sangat sakit ketika sedang bicara atau batuk.
  2. Keluarnya cairan dari dalam telinga yang menjadi tanda telah terjadi perforasi pada bagian gendang telinga.
  3. Demam, sakit kepala hingga gangguan pencernaan seperti mual dan muntah. (baca juga: kepala sering terasa berat, pusing dan mual – penyebab dan penyakitnya)
  4. Terjadi penurunan fungsi telinga seperti pendengaran yang kurang baik. Hal ini biasanya ditandai dengan suara yang terdengar lebih besar, kurang masuk ke bagian telinga dan lalu sama sekali tidak bisa mendengar.

Cara Diagnosa

Pemeriksaan infeksi telinga awalnya dilakukan dengan melihat semua gejala yang muncul. Dokter akan melakukan wawancara singkat kepada penderita atau orang tua penderita pada bayi. Kemudian dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan dengan alat tertentu. Berikut ini langkah pemeriksaan yang biasa dilakukan:

  1. Pemeriksaan dengan alat pneumatic otoscope yaitu alat yang akan digunakan oleh dokter untuk melihat bagian dalam telinga dan melihat kemungkinan adanya cairan yang menumpuk pada bagian belakang gendang telinga. Sebuah tiupan yang ringan pada alat tersebut akan menyebabkan gendang telinga bisa bergerak. Gerakan gendang telinga inilah yang bisa membuat dokter menganalisa jumlah cairan dalam bagian belakang gendang telinga.
  2. Pemeriksaan dengan alat tympanometry yaitu sebuah alat yang digunakan untuk melihat kemampuan gerakan gendang telinga. Alat ini bisa mengukur gerakan gendang telinga dan untuk melihat tekanan pada bagian dalam telinga.
  3. Pemeriksaan dengan reflectometry akustik, yaitu sebuah alat yang bisa membantu dokter menganalisa pantulan suara dari bagian gendang telinga, jika suara terlalu lemah maka ada banyak cairan dalam telinga.
  4. Pemeriksaan dengan alat tympanocentesis yaitu sebuah alat yang digunakan untuk mengeluarkan cairan pada bagian telinga tenah. Alat ini bisa membantu dokter dalam menganalisa jumlah cairan dalam telinga tengah setelah masa perawatan.

Macam-Macam Infeksi Telinga

  1. Akut otitis media : yaitu sebuah kondisi ketika infeksi telinga sudah dalam keadaan yang akut dengan melihat pada jumlah cairan pada bagian dalam telinga, dan infeksi yang menyebabkan kondisi pendengaran terus memburuk dari waktu ke waktu.
  2. Otitis media diserta dengan efusi : yaitu sebuah kondisi jika infeksi telinga telah terjadi pada bagian telinga tengah namun gejala tidak bisa terasa dengan mudah oleh penderita.
  3. Otitis media kronis supuratif yaitu sebuah kondisi ketika infeksi telinga telah terjadi lama secara terus menerus dan menyebabkan kerusakan atau bocornya gendang telinga.

Siapa yang Bisa Terkena Infeksi Telinga?

  1. Anak-anak yang berusia antara 6 – 24 bulan karena memiliki struktur bagian dalam telinga yang belum sempurna. Bayi biasanya memiliki tabung eustachius yang belum terbentuk sempurna dan sistem kekebalan tubuh yang masih lemah sehingga rentan infeksi.
  2. Anak-anak sekolah yang sangat rentan terkena infeksi dari bakteri dan virus penyebab infeksi telinga. Pada umumnya virus dan bakteri ini mudah menular dan prosesnya sering tidak disadari hingga menyebabkan gejala.
  3. Bayi atau anak – anak yang menerima ASI atau susu dot dengan posisi sambil tidur lebih cenderung terkena infeksi telinga. Karena itu perhatikan hingga bayi dan anak-anak memiliki umur yang cukup untuk bisa minum susu sambil tidur.
  4. Orang yang rentan terkena penyakit yang berpengaruh pada pembengkakan dan peradangan pada saluran hidung, telinga dan tenggorokan. Biasanya penderita penyakit flu, alergi dingin, sinusitis dan radang tenggorokan lebih rentan terkena infeksi telinga.
  5. Orang yang tinggal dengan kondisi udara yang buruk seperti lingkungan yang dipenuhi dengan asap rokok dan polusi udara. (baca juga: efek bahaya nikotin rokok untuk kesehatan –   cara menghindari asap rokok bagi perokok pasif)

Cara Pengobatan

Pada umumnya penyakit infeksi telinga tidak membutuhkan pengobatan yang rumit. Biasanya penderita bisa sembuh tanpa obat dalam waktu 2 sampai 3 hari. Namun jika penderita termasuk anak-anak atau orang lanjut usia maka perawatan dibutuhkan untuk mencegah infeksi yang lebih buruk. Berikut ini adalah metode perawatan untuk infeksi telinga.

  1. Tindakan perawatan yang paling ringan adalah dengan mengkompres dengan air hangat pada bagian belakang telinga. Cara ini bisa membantu mengatasi rasa sakit pada anak-anak dan orang dewasa.
  2. Pemberian obat anti nyeri untuk mengatasi nyeri berlebihan. Beberapa jenis obat yang sering diberikan adalah seperti : ibuproven dan tylenol.
  3. Pemberian obat untuk menghilangkan rasa sakit, demam dan termasuk rasa tidak nyaman seperti : paracetamol dan ibuproven. (baca juga: jenis obat analgesik : fungsi, efek samping, dosisnya)
  4. Pemberikan obat tetes yang diberikan langsung pada telinga sering diresepkan oleh dokter. Jenis obat yang sering diberikan termasuk obat likodain. Namun dosis harus diperhatikan karena biasanya orang tua memberikan dosis terlalu banyak agar cepat sembuh.
  5. Pemberian antibiotik jika infeksi telinga telah diobati dengan obat penghilang nyeri namun tidak menunjukkan kondisi yang lebih baik.  Beberapa jenis antibiotik yang digunakan adalah seperti:
  • Amoxicillin
  • Azithromycin
  • Cefdinir
  • Ceftriaxone
  • Cefuroxime
  • Clarithromycin

Dokter bisa memberikan antibiotik jika penderita infeksi telinga dalam kondisi seperti dibawah ini:

  • Anak-anak berumur lebih dari 6 bulan dan telah mengalami infeksi telinga selama minimal 2 hari dengan demam tinggi (lebih dari 39o C)
  • Anak-anak berumur lebih dari 6 bulan dan kurang dari 2 tahun, mengalami infeksi telinga pada satu atau dua bagian telinga selama minimal 2 hari dengan suhu lebih dari  39o C
  • Anak-anak lebih dari 2 tahun, mengalami infeksi telinga lebih dari 2 hari dan suhu badan lebih dari 39o
  • Anak-anak dalam semua kondisi tersebut atau orang dewasa yang mengalami infeksi telinga dan telah menyebabkan komplikasi.

Baca juga: jenis-jenis antibiotik dan manfaatnya – efek samping antibiotik, obat berbahaya jangka panjang.

  1. Tindakan medis myringotomy, yaitu sebuah tindakan bedah untuk membuat lubang kecil pada bagian gendang telinga yang berfungsi untuk mengalirkan cairan yang menumpuk pada bagian telinga tengah. Tabung kecil akan ditanam pada bagian gendang telinga selama kurang lebih 6 – 12 bulan sesuai dengan kondisi penderita. Alat ini bisa keluar sendiri dari dalam telinga jika kondisi bagian gendang telinga sudah mengering, namun jika tidak bisa maka akan dilakukan tindakan bedah. Perawatan ini diperlukan hanya untuk penderita yang mengalami infeksi telinga selama lebih dari 3 kali dalam 6 bulan.
  2. Perawatan untuk infeksi telinga yang sudah kronis biasanya sulit untuk disembuhkan hingga benar-benar total. Penggunaan obat tetes aktif yang diresepkan oleh dokter diperlukan untuk mengatasi masalah telinga.
  3. Orang yang sudah mengalami infeksi telinga bisa melakukan perawatan rutin untuk mengetahui kondisi telinga.

Komplikasi Akibat Infeksi Telinga

Biasanya penyakit infeksi telinga bisa disembuhkan dengan perawatan yang tepat. Namun penderita bisa mengalami komplikasi jika terjadi infeksi telinga secara berulang. Berikut ini resiko komplikasi yang bisa terjadi.

  1. Gangguan pendengaran : ketika cairan dalam telinga terus menerus keluar dan menyebabkan telinga bagian tengah terbendung maka akan terjadi gangguan pendengaran. Kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan untuk gendang telinga dan menyebar ke organ telinga yang lain. Jika sudah terjadi maka penderita bisa terkena gangguan pendengaran permanen yang merugikan.
  2. Terlambat bicara pada anak – anak. Ketika anak-anak sering terkena infeksi telinga maka bisa menghambat kemampuan bicara dan perkembangan anak. Kondisi ini harus diperhatikan untuk bayi yang baru belajar mendengar dan berbicara. Orang tua harus sering mengajak komunikasi untuk mengetahui perkembangan anak.
  3. Infeksi pada bagian sekitar telinga. Jika infeksi telinga tidak mendapatkan perawatan yang tepat maka bisa menyebabkan penyebaran infeksi pada beberapa bagian seperti pada tulang belakang telinga (mastoditis). Infeksi ini bisa menyebabkan munculnya benjolan yang berisi nanah pada bagian belakang telinga.
  4. Kerusakan gendang telinga: kondisi ini bisa menyebabkan cairan keluar terus menerus dari bagian dalam telinga. Jika terjadi selama lebih dari 3 hari maka pemeriksaan segera sangat diperlukan.

Pencegahan

Semua orang bisa terkena infeksi telinga, termasuk bayi dan anak – anak. Namun resiko bayi dan anak – anak akan lebih tinggi karena virus dan bakteri mudah berkembang pada lingkungan mereka. Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi telinga.

  1. Jika anak Anda masih berumur kurang dari 2 tahun dan menerima ASI secara aktif, maka tetap berikan ASI secara rutin. ASI mengandung berbagai bahan yang bisa membantu tubuh bayi dan anak – anak agar tidak mudah terkena infeksi dari sumber penyakit.
  2. Hindari kebiasaan merokok, karena asap rokok bisa mengembangkan resiko infeksi telinga. Kondisi ini bahkan bisa terjadi pada anak-anak dan bayi yang tinggal dalam keluarga yang memiliki kebiasaan merokok. (baca juga : bahaya merokok bagi kesehatan tubuh yang mematikan – bahaya merokok bagi remaja)
  3. Lakukan kebiasaan yang baik seperti menjaga kebersihan tangan di berbagai tempat, termasuk ketika ada di rumah sendiri.
  4. Jika Anda memiliki bayi maka biasakan untuk mencuci tangan sebelum mengasuh atau menyentuh tubuh bayi. Cara ini akan melindungi bayi agar tidak terkena infeksi telinga. (baca juga: bahaya akibat tidak mencuci tangan sebelum makan – cara mencuci tangan yang benar dan steril)
  5. Ciptakan lingkungan yang nyaman dengan dan asri karena penting untuk semua anggota keluarga. Hindari kebiasaan menggunakan pengeras suara atau memutar musik dengan volume yang terlalu keras. (baca juga: bahaya menggunakan headset terlalu lama)
  6. Bagi bayi dan anak-anak sebaiknya tidak dibiasakan menggunakan dot dan empeng. Dot dan empeng bisa saja terjatuh lalu terkena bakteri atau virus. Jika digunakan lagi maka bisa saja bayi atau anak-anak menerima bakteri dan virus penyebab infeksi telinga.
  7. Orang dewasa atau orang tua yang sudah pernah terkena infeksi telinga sebaiknya berhenti untuk merokok. Asap rokok sangat buruk untuk telinga dan tenggorokan karena perokok akan lebih rentan terkena infeksi telinga.

Telinga menjadi indra yang sangat penting dalam kehidupan kita. Kebiasaan menjaga kesehatan telinga sangat baik untuk mencegah agar tidak terkena infeksi telinga. Selain itu jangan lupa untuk terus menjalani gaya hidup sehat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn