11 Penyebab Tangan Sering Gemetar – Gejala, Diagnosa dan Pengobatan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tangan yang gemetaran mungkin dianggap biasa, apalagi kalau memang Anda adalah orang yang mudah merasa gugup. Namun hal ini bisa juga dianggap sebagai tremor bila Anda kerap merasakan tangan gemetar yang tak terkendali. Saat diabaikan, tremor di bagian tangan jelas akan sangat menghambat setiap kegiatan Anda, terutama apabila Anda mengerjakan aktivitas seperti mengetik dan menulis.

Lalu, apa saja penyebab tangan sering gemetar? Anda perlu mengetahui detil penyebabnya karena dikhawatirkan tremor ini bisa jadi merupakan tanda-tanda kerusakan jarikan otak atau bisa juga berasal dari adanya gangguan neurologis. Jangan panik dulu dan simak beberapa informasi penting di bawah ini terlebih dulu.

(Baca juga: penyebab tangan gemetar)

1. Parkinson

Parkinson merupakan jenis penyakit yang juga dikenal sebagai degenerasi sel saraf. Gejala-gejala yang nampak selain adanya tangan yang gemetaran terlalu sering adalah:

  • Tubuh lemah.
  • Otot bakal terasa kaku dan fleksibilitas hilang ketika sudah parah.
  • Lambatnya pergerakan tubuh.
  • Keseimbangan berkurang, begitu pun koordinasi tubuh.

Diagnosa

Parkinson adalah suatu jenis penyakit yang tak mudah didiagnosa karena tak seperti penyakit lain yang bisa didiagnosa melalui tes darah atau tes laboratorium. Untuk MRI atau CT scan, keduanya bisa saja ditempuh pasien supaya gejalanya dapat dipastikan. Justru meski Parkinson makin serius, gejala tetap tambah sulit untuk terdeteksi dan mampu dianggap sebagai tanda penyakit lain.

Untuk diagnosa, biasanya dokter akan melakukan pengamatan selama beberapa waktu terhadap gejala yang dialami pasien. Kekakuan otot, lambatnya pergerakan tubuh serta tremor pasti akan dokter perhatikan. Pemeriksaan fungsi otak, kekuatan otot, keseimbangan tubuh serta gerakan refleks pasti dilakukan. Tes fisik dan mental inilah yang akan dipakai dokter untuk mendapatkan hasil diagnosa.

Pengobatan

Untuk mengatasi Parkinson, fisioterapi, berdiet dengan mengubah menu makanan, serta terapi wicara adalah yang paling umum. Namun tak jarang juga operasi menjadi solusi yang dianjurkan dokter, berikut juga resep obat-obatan seperti COMT, Dopamine agonist, Levodopa, dan juga MAO-B. Hanya saja, operasi bakal dilakukan bila memang obat-obatan saja tidaklah mempan.

(Baca juga: gejala parkinson)

2. Stroke

Seperti yang kita ketahui, stroke merupakan kondisi yang cukup kronis di mana suplai darah menuju otak terhambat karena pembuluh darah yang pecah atau karena penyumbatan. Akhirnya, sel-sel pun menjadi mati di sebagian area otak. Gejala stroke yang dialami penderita selain dari tremor atau tangan gemetar adalah:

  • Cara bicara tak begitu jelas atau sudah terbilang kacau.
  • Pada tahap yang sudah lebih serius, penderita gejala stroke sudah tak dapat bicara sama sekali meskipun dalam kondisi sadar.
  • Mulut dan bagian mata di salah satu sisi wajah akan menurun.
  • Lumpuh di bagian lengan sehingga tak akan berdaya ketika harus mengangkat kedua atau salah satu lengannya.

Diagnosa

Terdiagnosanya penyakit stroke biasanya adalah lewat tanda-tanda fisik. Tak hanya itu, pencitraan otak atau foto juga bisa dideteksi adanya penyakit stroke dan memastikan gejala yang terjadi merupakan penyakit stroke. Fungsi pencitraan otak di sini adalah untuk memastikan penyebab stroke adalah dari penyumbatan arteri atau pecahnya pembuluh darah. Tingkat keparahan dan bagian otak yang terserang juga bisa ditentukan oleh pencitraan otak tersebut.

Pengobatan

Karena stroke ada beberapa jenis, yaitu hemoragik dan iskemik, metode pengobatan akan disesuaikan dengan jenis strokenya. Obat-obatan biasanya akan diberikan oleh dokter, tak terkecuali obat penurun tekanan darah dan kolesterol serta penghilang pembekuan darah. Operasi menjadi pilihan terakhir di mana bila memang kerusakan akibat stroke hemoragik perlu diperbaiki.

(Baca juga: gemetar saat lapar)

3. Multiple Sclerosis

Penyakit ini juga kerap disingkat sebagai MS atau kalau di dalam istilah Bahasa Indonesianya disebut dengan sklerosis multipel. Ketika sistem daya tahan tubuh keliru memberikan serangan mielin atau selaput pelindung saraf dalam otak serta saraf tulang belakang, kondisi MS ini terjadilah. Jaringan parut atau sklerosis pada dasarnya terbentuk dari saraf-saraf yang rusak di mana kemudian bakal mengeras dengan gejala seperti berikut selain dari tremor:

  • Gangguan penglihatan di mana mata penderita dapat menjadi buta warna dan pandangan mengabur.
  • Ada sensasi nyeri atau geli di bagian tubuh.
  • Tubuh dapat menjadi lebih cepat lelah.
  • Nyeri neuropati.
  • Sakit kepala.
  • Gangguan keseimbangan dan kemampuan motorok.
  • Otot mengalami kekakuan dan terkadang bisa kejang-kejang.
  • Cara bicara mulai kacau dan tak jelas.
  • Gangguan mental.
  • Gangguan kemampuan kognitif.
  • Gangguan pencernaan atau kandung kemih.
  • Gangguan seksual.

Diagnosa

  • Pemeriksaan perubahan gerakan mata, kemampuaan koordinasi anggota tubuh, serta refleks tubuh.
  • MRI Scan yang dikhususkan pada bagian saraf tulang belakang dan otak.
  • Pemeriksaan potensial bangkitan.
  • Pungsi lumbal.
  • Tes darah.

Pengobatan

Metode pengobatan MS ini akan ditentukan tergantung dari jenis MS apa yang diderita oleh pasien, jadi kemungkinan besar akan selalu berbeda-beda. Untuk membuat frekuensi masa kambuh berkurang, obat-obatan akan diberikan oleh dokter untuk MS kambuhan.

(Baca juga: penyebab tubuh gemetar dan lemas)

4. Hipertiroidisme

Overaktifnya kelenjar tiroid biasanya dipicu oleh kelebihan hormon tiroksin yang kelenjar tiroid hasilkan sehingga metabolisme tubuh akhirnya terganggu dan menimbulkan serangkaian gejala. Selain dari tremor, masih ada lagi beberapa gejala seperti berikut:

  • Penurunan berat badan yang cukup drastis.
  • Jantung berdetak lebih kencang.
  • Terus-terusan gelisah.
  • Berkeringat lebih banyak dari biasanya.
  • Berubahnya suasana hati dengan cepat.

Diagnosa

Ada 2 metode diagnosa yang perlu ditempuh oleh penderita gejala hipertiroidisme, seperti tes fungsi tiroid atau semacam tes darah yang akan mengetahui tingkat hormon perangsang kelenjar tiroid. Selain itu juga ada tes pencitraan tiroid isotop yang merupakan tes lanjutan untuk penderita gejala untuk melihat apakah memang hipertiroidismelah penyebab utamanya.

Pengobatan

Gejala yang diderita, tingkat kadar hormon yang kelenjar tiroid hasilkan pada darah serta faktor usia akan menentukan metode pengobatan yang paling tepat. Namun secara umum, hipertiroidisme diobati dengan:

  • Radioterapi
  • Thionamide
  • Beta-blocker
  • Operasi tiroid

5. Hipoglikemia

Kondisi kesehatan ini juga diketahui sebagai kondisi di mana kadar gula dalam darah terlalu rendah alias ada di bawah kadar normalnya. Gejala-gejala yang dihadapi dan dialami oleh penderitanya selain tangan sering gemetar adalah:

  • Gampang marah.
  • Susah berkonsentrasi.
  • Jantung berdetak kencang.
  • Perut terus merasa lapar.
  • Tubuh berkeringat hebat.
  • Bibir kesemutan.
  • Pucat
  • Sering sakit kepala.
  • Tubuh sering lelah.

Diagnosa

Sederhana sekali bila ingin mendiagnosa apakah Anda mengalami kadar gula darah rendah atau hipoglikemia. Karena di apotek-apotek sudah tersedia alat khusus untuk mengukur kadar gula darah, Anda bisa menggunakannya juga. Selain untuk membantu penderita diabetes, alat tersebut bisa dimanfaatkan untuk mendiagnosa hipoglikemia. Tes darah dan pemeriksaan organ-organ tertentu kiranya juga perlu dilakukan.

Pengobatan

Demi mengobati masalah hipoglikemia, sekalinya gejala sudah timbul, Anda bisa mengonsumsi makanan-makanan yang tinggi akan kadar gulanya, seperti misalnya minuman ringan, permen , serta jus buah. Konsumsilah juga makanan yang berkandungan karbohidrat tinggi supaya pengubahan ke gula oleh tubuh terjadi lebih cepat; contoh makanan berkarbohidrat adalah biskuit, sereal dan roti lapis.

(Baca juga: cara menghilangkan tremor)

Faktor Pemicu Tangan Sering Gemetar Lainnya dan Pengobatan Alternatif

Selain dari kondisi penyakit di atas, ada juga faktor lain yang diketahui mampu memicu timbulnya tremor atau tangan yang sering gemetaran. Untuk dapat menanganinya, Anda perlu mengetahui lebih dulu faktor apa sajakah itu.

  1. Gangguan Kecemasan

Fight or flight adalah istilah yang mungkin sudah cukup sering Anda dengar di mana inilah mekanisme tubuh manusia untuk menyiapkan diri ketika harus berhadapan dengan situasi mendesak, mengancam, serta berbahaya. Adrenalin yang ada di dalam darah kemudian meningkat dan bakal terpacu berlebihan sehingga gangguan kecemasan terjadi.

Alhasil, tangan gemetaran bisa juga terjadi dikarenakan hal-hal tersebut. Ketika penderita memaksakan diri untuk tenang dan mencobanya, justru tangan akan semakin gemetaran. Tak jarang juga ada pasien-pasien yang selain merasakan tangannya gemetar disertai dengan berkeringat banyak.

  1. Alcohol Withdrawal

Tangan sering gemetar ketika Anda hendak berhenti dari kebiasaan minum minuman keras adalah hal yang termasuk wajar. Bahaya minuman keras bagi kesehatan sudah tak perlu dikompromi lagi, jadi memang harus dibiasakan untuk tidak minum minuman beralkohol terlalu banyak. Memotongnya sama sekali secara langsung bisa menyebabkan tremor, mual, sakit kepala dan juga detak jantung cepat, jadi mungkin akan lebih baik bila menguranginya sedikit demi sedikit saja.

  1. Nikotin

Merokok adalah kebiasaan buruk meski memang perokok akan merasakan bahwa ada rasa santai dan tenang ketika selesai merokok. Perlu dipahami bahwa nikotin yang terkandung di dalam rokok mampu menyebabkan sambungan neuromuskuler terganggu. Inilah yangkemudian menjadi pemicu dari timbulnya pergerakan otot secara tak sadar, yakni tremor salah satunya. Jadi, berhenti merokok sudah pasti menjadi solusi paling tepat untuk Anda lakukan.

  1. Kelelahan Fisik

Tangan bergetar sendiri dan terjadi terlalu sering bisa jadi adalah akibat dari kondisi tubuh yang sedang kurang sehat. Kelelahan fisik dapat menjadi faktor utamanya, entah itu dikarenakan olahraga secara berlebihan atau memang pekerjaan Anda yang menuntut aktivitas fisik tinggi.

Otot-otot yang dipaksa untuk bekerja terlalu berlebihan dapat menjadikannya cepat lelah dan lemah. Selain itu, otot pun akan menjadi mudah kram serta gemetar dengan sendirinya. Jadi, cobalah ingat-ingat lagi apakah Anda terlalu banyak berkegiatan fisik sehingga tremor terjadi pada Anda.

  1. Asupan Kafein Berlebih

Ingatkah Anda bahwa kafein di dalam kopi merupakan stimulan bagi tubuh? Tubuh otomatis akan dipersiapkan untuk fight or flight seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Kebiasaan banyak orang adalah mereka yang hendak begadang akan minum kopi banyak-banyak supaya energi yang didapat lebih banyak dan mata dapat terus melek.

Padahal kenyataannya, mengonsumsi kafein secara berlebihan mampu memberikan energi berlebihan juga pada tubuh Anda. Justru kelebihan energi malah akan berimbas pada bagian tangan Anda yang bisa bergetar sendiri dan tak dapat menjadi tenang. Salah satu penyebab tremor adalah minum kopi atau mengonsumsi asupan kafein tanpa kira-kira; solusinya tentu adalah dengan mengurangi asupan kafein.

  1. Obat Tertentu

Ada obat-obat tertentu yang juga dapat menjadi pemicu dari tremor alias tangan yang sering gemetaran. Albuterol merupakan obat yang dimaksud di sini. Meski obat ini sangat bermanfaat bagi para penderita asma, namun efek sampingnya tidak begitu baik karena mampu memicu kejang-kejang. Ada juga obat-obatan lain yang perlu Anda waspadai, seperti obat stres, obat anti-depresan yang juga berakibat tremor.

Untuk mengobati tremor atau tangan yang sering gemetar, memang harus dilihat dan dideteksi lebih dulu penyebab pastinya. Apabila memang dikarenakan penyakit tertentu, sudah dijelaskan gejala, diagnosa dan pengobatan yang dapat menjadi referensi Anda. Namun bila ada dari faktor yang lainnya, Anda dapat mencoba beberapa metode pengobatan seperti:

  • Mengandalkan terapis fisik. Biasanya, terapis fisiklah yang akan membantu mengajarkan Anda untuk melatih tubuh dengan mengangkat bobot yang ringan lebih dulu untuk tangan. Tujuan dari adanya latihan ini adalah untuk membuat tangan serta lengan lebih stabil sehingga tremor dapat berkurang dan teratasi dengan baik.
  • Akupuntur. Karena disebut sebagai pengobatan alternatif, jadi Anda dapat memilih pengobatan semacam ini untuk menurunkan risiko tangan gemetar menjadi lebih parah. Paling tidak akupuntur dapat meringankan tremor atau lebih mengendalikannya.

(Baca juga: bahaya kesemutan)

Kenali seperti apa tangan sering gemetar itu karena memang potensi penyakit yang lebih serius cukup besar juga. Pilih gaya hidup yang benar-benar sehat dan seimbang supaya tremor dapat Anda hindari.

fbWhatsappTwitterLinkedIn