9 Cara Menjaga Kesehatan Organ Pernapasan Manusia dan Penjelasannya

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Bernapas adalah kebutuhan vital bagi manusia. Tanpa bernapas manusia tidak akan hidup. Namun, entah karena aktifitas, pola makan yang tidak sehat, atau karena pola hidup yang buruk, seringkali organ pernapasan manusia mengalami gangguan. Gangguan pada organ pernapasan membuat aktifitas respirasi terhambat. Di Indonesia sendiri, gangguan pernapasan menjadi penyebab keempat jumlah kematian.

Macam-macam Gangguan Organ Pernapasan

Sesak napas adalah gangguan pada organ pernapasan yang paling umum. Namun, gangguan pada organ pernapasan tidak hanya itu saja. Ada beberapa jenis gangguan pernapasan pada manusia, di antaranya:

  • Asbestosis

Asbestosis merupakan penyakit pada saluran pernapasan yang terjadi akibat menghirup serat asbes. Akibatnya, paru-paru membentuk jaringan parut yang luas. Serat asbes terdiri atas serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang berbeda. Serat asbes yang terhirup akan mengendap di paru-paru dan menyebabkan parut, selain itu, serat asbes juga menyebabkan penebalan selaput yang melapisi paru-paru (pleura). Saat tubuh menghirup serat asbes, jaringan paru-paru akan membentuk fibrosis yang tidak dapat mengembang dan mengempis. Kondisi seperti itu biasanya dipicu oleh lingkungan industri pertambangan dan penggilingan, konstruksi dan industri lainnya. (baca juga: bahaya asbes bagi kesehatan manusia)

  • Asma

Asma adalah gangguan organ pernapasan yang paling umum. Ciri-ciri asma terjadi ketika saluran pernapasan mengalami penyempitan yang disebabkan oleh hiperaktifitas pada rangsangan tertentu. Akibatnya, saluran pernapasan mengalami peradangan dan penyempitan namun dalam rentang waktu yang relatif sementara. Penyempitan saluran pernapasan biasanya disebabkan oleh rangsangan terhadap berbagai benda, seperti serbuk sari, bulu binatang, debu, asap, udara dingin, dan lain sebagainya. Ketika terjadi serangan 9 gejala asma ringan dan akut, otot polos pada bronki mengalami pengejangan dan lapisan pada saluran udara mengalami pembengkakan. Bisanya kondisi tersebut akan diikuti dengan pelepasan lendir ke saluran udara. (baca juga: pertolongan pertama pada asma)

  • Batuk Rejan

Batuk rejan merupakan penyakit saluran pernapasan yang menular. Biasanya banyak ditemukan di negara-negara berkembang. Organisasi kesehatan dunia (WHO) menyebutkan bahwa setiap tahunnya 300.000 orang meninggal karena penyakit ini. Penyakit pernapasan penyebab batuk berdahak rejan disebabkan oleh bakteri Bordetella, terkadang juga bisa dipicu oleh bakteri Parapertussis.

  • Bronkitis

Bronkitis merupakan radang yang terjadi di bronkis atau saluran udara yang menuju ke paru-paru. Pada penderita yang memiliki penyakit menahun seperti infeksi paru-paru dan gejala jantung bocor biasanya bronkitis akan menyebabkan dampak yang serius. Namun kebanyakan kasus menunjukkan bahwa gejala bronkitis akut tidak menimbulkan dampak serius dan biasanya bisa sembuh secara total. Bronkitis disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, dan organisme yang menyerupai bakteri (Mycoplasma pneumoniae dan Chlamydia).

  • Faringitis

Faringitis adalah peradangan yang terjadi di area tenggorokan/faring. Radanga tersebut biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau kuman dan dipicu dengan daya tahan tubuh yang melemah. Gejala penyebab faringitis biasanya ditunjukkan dengan rasa sakit di tenggorokan (biasanya saat digunakan untuk menelan), pada kondisi tertentu juga disertai dengan demam dan batuk. (baca juga: penyebab sakit tenggorokan saat menelan)

  • Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)

Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) merupakan penyakit infeksi yang bersifat akut, biasanya melibatkan organ saluran pernapasan, hidung, sinus, faring, atau laring. Kondisi tertentu bisa memicu kondisi gejala ISPA, seperti rangsangan terhadap benda tertentu, seperti serbuk sari, debu, asap, dan lain sebagainya. (baca juga: cara mencegah ispa)

  • Influenza

Influenza atau yang sering disebut dengan flu merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dan biasanya menular melalui udara ketika penderitanya bersin. Gejala influenza biasanya berupa demam naik turun, penyebab batuk tidak kunjung sembuh, pilek, hidung terumbat, sering sakit kepala, sakit tenggorokan, dan tubuh lesu. Pada beberapa kasus, ciri-ciri influenza dapat memicu pneumonia yang dapat menyebabkan kematian pada anak-anak (biasanya bayi) dan pada orang-orang berusia lanjut. (baca juga: penyebab batuk berdahak)

  • Paru-paru Hitam

Paru-paru hitam adalah penyakit paru-paru yang terjadi akibat menghirup debu batu bara dalam jangka waktu yang lama. Ada dua tipe paru-paru hitam, yaitu tipe simplek (bersifat ringan) dan tipe komplikata (bersifat fatal). Kasus paru-paru hitam biasanya menjangkiti seseorang yang berusia di atas 50 tahun, dengan jumlah kasus sebanyak 6 dari 100.000 orang. (baca juga: gejala paru-paru basah)

  • Difteri

Gejala difteri adalah penyakit yang menyerang bagian atas mukosa saluran pernapasan dan kulit yang terluka. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri yang bersumber dari Corynebacterium diphtheriae (C. diphtheriae). Gejala difteri biasanya berupa sakit pada bagian tekak, demam secara tiba-tiba, dan tumbuhnya membran kelabu yang menutupi tonsil dan saluran pernapasan. (baca juga: cara mencegah radang tenggorokan)

Cara Menjaga Kesehatan Organ Pernapasan Manusia

Agar terhindar dari berbagai gangguan/penyakit organ pernapasan, Anda bisa menerapkan beberapa tips berikut :

  1. Menjaga lingkungan tetap bersih sehingga udar yang dihirup juga bebas dari polusi. Udara yang berkualitas sekaligus akan memberikan asupan oksigen yang cukup bagi tubuh sehingga gangguan organ pernapasan dapat dicegah. (baca juga: ciri-ciri TBC)
  2. Memperbanyak ventilasi udara di dalam ruangan. Ventilasi udara akan membantu proses pertukaran udara. Untuk Anda yang sering bekerja di dalam ruangan, bukalah udara di siang hari agar pertukaran udara lebih lancar sehingga jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh juga lebih banyak.
  3. Rutin berolah raga. Olah raga akan membantu kinerja paru-paru untuk meningkatkan kapasitasnya dalam proses menghirup dan menahan udara lebih lama. Berolah raga juga dapat membantu melancarkan peredaran darah sehingga penyebaran nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh lebih lancar. (baca juga: cara meningkatkan daya tahan tubuh)
  4. Rutinlah menarik napas dalam-dalam. Proses tersebut akan membantu paru-paru untuk bekerja lebih optimal sehingga tidak kekurangan oksigen. Semakin banyak pasokan oksigen ke paru-paru, maka paru-paru akan semakin sehat. (baca juga: penyebab paru-paru basah)
  5. Perbanyak konsumsi sayur dan buah. Kedua jenis asupan tersebut mengandung banyak antioksidan alami yang berguna untuk menangkal radikal bebas yang memicu kerusakan organ. (baca juga: 15 makanan sehat untuk paru-paru perokok)
  6. Istirahat dengan cukup, salah satunya dengan tidur. Tidurlah selama 6 sampai 8 jam per hari. Saat tidur, sistem kekebalan tubuh kita akan meningkat, selain itu, proses regenerasi sel juga terjadi saat tidur. Tidur berkualitas akan membuat tubuh kembali bugar pada saat bangun.
  7. Gunakan masker saat bepergian. Jika Anda bepergian menggunakan sepeda motor atau berjalan kaki, gunakanlah masker agar asap kendaraan bermotor atau debu tidak masuk melalui organ pernapasan.
  8. Jangan merokok. Merokok terbukti menyebabkan berbagai penyakit, termasuk penyakit organ pernapasan. Ribuan toksin yang ada dalam rokok akan tertimbun di paru-paru dan menyebabkan kinerja paru-paru tidak lagi optimal.
  9. Jangan minum minuman beralkohol. Minuman beralkohol terbukti dapat menyebabkan kerusakan organ dan menyebabkan sesak napas.

Demikianlah beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kesehatan organ pernapasan. Menerapkan pola hidup sehat adalah kunci untuk memperoleh organ pernapasan yang sehat. Selain itu, dukunglah kesehatan organ pernapasan dengan melakukan pemeriksaan medis secara rutin untuk mendeteksi jika terjadi masalah pada organ pernapasan sejak dini.

fbWhatsappTwitterLinkedIn