Telapak Kaki Panas Kenapa ?

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Telapak kaki yang terasa panas bisa jadi adalah gejala suatu penyakit yang cukup serius. Pada beberapa kasus, telapak kaki dapat terasa panas dan juga sakit di saat yang sama. Ada sejumlah penyakit yang memiliki gejala telapak kaki panas dan kita perlu mengetahuinya satu per satu kali ini.

(Baca juga: jenis-jenis penyakit saraf)

1. Neuropati

Telapak kaki yang terasa panas terkadang dapat menjadi tanda bahwa kita tengah menderita suatu keadaan penyakit tertentu. Sensasi panas yang terjadi dapat berasal dari kondisi neuropati. Neuropati ini sebenarnya merupakan istilah umum yang kita pakai untuk menggambarkan adanya kondisi yang berhubungan erat dengan fungsi saraf yang terganggu. Neuropati sendiri memiliki makna kerusakan saraf dan kondisi keadaan ini memang cukup luas pembahasannya karena saraf yang ada di dalam tubuh manusia ada di bagian mana saja.

(Baca juga: tangan kebas)

Penyebab

Ada berbagai penyakit atau kondisi lainnya yang malah justru menjadi penyebab timbulnya neuropati. Infeksi dan cedera pun dapat menjadi kemungkinan kondisi yang mengakibatkan neuropati, yaitu:

  • Toksin. Toksin maupun racun dapat menjadi penyebab rusaknya saraf manusia secara serius. Seseorang yang terlalu sering terpapar senyawa-senyawa kimia seperti pestisida, merkuri, timah, arsenik, dan bahkan emas bisa sangat berbahaya. Jika tak segera menghindari atau melakukan penanganan, bisa-bisa justru mengancam jiwa.
  • Obat tertentu. Obat-obat tertentu yang dimaksud di sini adalah obat-obatan yang biasanya digunakan untuk menerapi penderita kanker. Contoh paling umum adalah antibiotik dan vincristine, seperti isoniazid dan metronidazole. Obat-obatan tersebut mampu merusak saraf secara cepat.
  • Diabetes. Kondisi satu ini juga dapat dikaitkan dengan neuropati, maka ada istilah neuropati diabetes. Istilah tersebut digunakan untuk menyebut penderita diabetes yang mengalami gejala neuropati.
  • Cedera atau trauma. Ini juga menjadi salah satu penyebab dari neuropati, khususnya mereka yang mengalami sebuah kecelakaan serius.
  • Alkohol. Bahaya minuman keras bagi kesehatan tubuh pasti sudah banyak yang tahu tapi mengabaikannya. Karena kebiasaan inilah kesehatan sistem saraf otak dapat rusak berangsur-angsur.
  • Iskemia. Peredaran darah yang terhambat menuju saraf pun mampu menjadi pemicu itama kerusakan saraf. Bahkan kerusakan ini tergolong jangka panjang.
  • Penyakit autoimun. Ada sejumlah penyakit autoimun yang juga dapat menjadi pemicu neuropati, dan contoh paling umum adalah sindrom Sjorgen, lupus sistemik serta rheumatoid arthritis. (Baca juga: jenis-jenis penyakit autoimun)
  • Uremia. Keadaan ini akan dialami saat ada sisa metabolisme tubuh yang menumpuk di dalam darah. Ini diakibatkan oleh gagal ginjal sehingga menimbulkan neuropati.
  • Penyakit keturunan. Neuropati juga dapat dipicu oleh adanya penyakit genetik, seperti Charcot-Marie-Tooth, porfiria, serta ataksia Friedreich.
  • Tumor. Keberadaan tumor juga bisa membuat saraf tubuh tertekan. Baik tumor jinak maupun ganas, dapat muncul pada jaringan area saraf kita.
  • Infeksi. Infeksi bakteri harus selalu diwaspadai, bahkan juga infeksi dari virus. Neuropati dapat juga disebabkan oleh virus sifilis, penyakit Lyme maupun HIV AIDS.

(Baca juga: jenis kelainan saraf)

Ada kelompok-kelompok neuropati yang ditentukan oleh lokasi saraf yang terkena dampaknya. Di bawah ini merupakan beberapa jenis neuropati yang cukup umum terjadi pada kita:

Jenis Neuropati Paling Umum

Lokasi saraf yang terpengaruh berikut juga kondisi/penyakit dasar yang menjadi penyebab menjadikan neuropati terdiri dari beberapa jenis atau kelompok. Di bawah ini adalah beberapa jenis neuropati yang kita semua perlu ketahui:

  • Mononeuropati (Neuropati Fokal)

Kondisi satu ini hanya akan berpengaruh terhadap satu saraf saja. Namun terkadang keadaan ini juga akan memengaruhi sebuah kelompok saraf yang berada di salah satu bagian tubuh manusia. Gejala yang biasanya muncul tak hanya kaki yang terasa panas di bagian telapaknya. Kadang ada juga rasa sakit yang menyertainya dan menjadikan kaki lebih lemah dari biasanya.

Sakit pada mata, melemahnya jari tangan serta melemahnya satu sisi wajah juga menjadi bahaya gejala yang perlu diwaspadai. Tak semua orang penderita telapak kaki panas dari neuropati jenis ini akan mengalami gejala yang sama. Keparahan pun tingkatnya tak akan sama antara satu dengan lainnya dan ini bisa menjadi parah ketika penanganan tak dilakukan secara cepat.

(Baca juga: penyebab jari kaki kram)

  • Neuropati Kranial

Pada kondisi ini, ada kerusakan yang bakal menyerang satu dari saraf kranial yang jumlahnya ada 12. Saraf kranial ini juga dikenal sebagai saraf tulang belakang bagian atas. Contoh dari neuropati kranial ada dua, yakni neuropati optik dan neuropati auditori. Neuropati optik merupakan kerusakan saraf kranial, sinyal visual akan dikirim menuju otak dari retina. Sedangkan neuropati auditori adalah gangguan saraf kranial yang membuat sinyak dari telinga dikirim ke otak dari telinga bagian dalam.

  • Neuropati Otonom

Keadaan ini timbul saat sistem saraf involunter rusak. Ini adalah sistem saraf yang mempunyai kendali atas sistem pencernaan, kandung kemih, keringat, respon seksual, peredarah darah, serta detak jantung. Selain dari telapak kaki yang bisa terasa panas, gejala lainnya yang akan muncul adalah cepatnya detak jantung, disfungsi ereksi, mual, sering bersendawa, hipotensi atau darah rendah, dan juga diare. Terkadang usus juga dapat mengalami inkontinensi, bahkan sering sulit buang air kecil dan berlebihan dalam berkeringat juga menjadi gejalanya.

  • Neuropati Perifer

Keadaan ini akan muncul ketika kelainan saraf dialami dan saraf tulang belakang maupun yang ada di luar otak terpengaruh. Yang paling terkena dampaknya adalah saraf-saraf anggota gerak kita, dan gejala dari telapak kaki panas merupakan salah satu gejala yang berdampak pada saraf sensori. Selain itu, melemahnya otot, kram otot, kesemutan, rasa sakit di kaki, dan hilangnya keseimbangan juga merupakan gejalanya.

(Baca juga: makanan untuk penderita neuropati)

Pengobatan

Biasanya obat yang diberikan hanya dibutuhkan untuk meredakan gejala yang timbul dan dialami. Penyebab dasar dari neuropatilah yang akan menentukan pengobatan apa yang cocok untuk didapatkan oleh pasien. Rata-rata neuropati pun tanpa diobati juga akan sembuh sendiri setelah penyebab dasarnya sudah diatasi.

Obat-obatan yang akan diberikan agar kondisi neuropati dapat mereda antara lain adalah sebagai berikut:

  • Antioksidan asam alfa lipoat yang biasanya sesuai untuk menyembuhkan gejala neuropati diabetes.
  • Obat oles yang bisa meredakan nyeri.
  • Antikonvulsan
  • Opioid
  • Antidepresan

(Baca juga: penyebab telapak tangan berkeringat)

2. Arteri Perifer

Penyakit lainnya yang berhubungan dengan kaki panas dan biasanya juga ditambah rasa nyeri adalah arteri perifer. Penyakit ini lebih cenderung mengena peredaran darah di mana penyempitan terjadi di sana sehingga aliran darah akan berkurang sampai ke tungkai. Pada tahap yang paling parah dari kondisi ini adalah bagian kaki tak lagi memperoleh aliran darah secukupnya sehingga akan sakit ketika berjalan.

Penyakit seperti ini juga terkadang memunculkan gejala telapak kaki yang mengalami sensasi panas. Arteri perifer merupakan sebuah kondisi di mana terjadi adanya akumulasi lemak pada arteri yang sudah lebih banyak. Otomatis kondisi ini bakal membuat aliran darah yang menuju jantung, kaki dan otak menjadi berkurang.

(Baca juga: penyebab kram kaki)

Penyebab

Aterosklerosis biasanya adalah faktor penyebab dari penyakit arteri perifer ini dan aterosklerosis juga diketahui sebagai tumpukan plak lemak yang menumpuk pada dinding arteri. Walau ateroksklerosis lebih sering bertujuan utama melaju ke jantung, kondisi ini juga bisa berpengaruh buruk terhadap arteri pada seluruh tubuh. Faktor risiko pada umumnya antara lain adalah:

  • Paparan radiasi.
  • Anatomi ligamen tak biasa.
  • Kaki yang cedera.
  • Pembuluh darah yang mengalami peradangan.
  • Tekanan darah tinggi.
  • Obesitas (dengan indeks massa tubuh 30 ke atas).
  • Diabetes
  • Kebiasaan merokok.
  • Tingkat tinggi homosistein. Bagi yang belum tahu, homosistein ini dikenal sebagai komponen protein yang akan mendukung pembangunan jaringan tubuh serta mempertahankannya.
  • Riwayat kesehatan keluarga dengan penyakit arteri perifer, stroke serta jenis-jenis penyakit jantung lainnya.
  • Usia yang sudah lebih dari 50 tahun.
  • Memiliki kadar kolesterol sangat tinggi.

(Baca juga: keringat di telapak tangan dan kaki)

Bahaya

Apabila tak segera diperiksakan ke dokter, ada bahaya komplikasi yang mengancam Anda. Karena penumpukan plak ini merupakan penyebab dari penyakit arteri perifer, ada sejumlah risiko kesehatan serius yang perlu dipahami. Tak hanya dipahami, beberapa kondisi berikut ini sangat perlu diwaspadai dan dicegah sebisa mungkin.

  • Stroke. Karena pembuluh darah mengalami penyumpatan atau penyempitan, maka otomatis tubuh akan mengalami yang namanya kesemutan dan mati rasa lebih dulu. Baru setelah itu stroke terjadi di mana ini bisa berakhir lebih serius, yakni kelumpuhan.
  • Serangan jantung. Aterosklerosis atau tersumbatnya bagian pembuluh darah dapat menjadi gejala atau tanda dari penyakit arteri perifer. Kondisi ini jangan pernah disepelekan karena bisa berujung makin serius, terutama pada daerah kaki kita. Lemak yang tertimbun juga terbentuk pada arteri yang memasok otak serta hati.
  • Iskemia kritis ekstremitas. Keadaan ini bisa diawali dengan munculnya luka terbuka yang akan lama masa kesembuhan dan pemulihannya. Baik itu cedera maupun infeksi kaki, ini akan membutuhkan waktu lebih lama dari biasanya untuk sembuh dan kering. Infeksi atau cedera berlanjut pada umumnya adalah faktor yang menyebabkan hal tersebut. Inilah yang kemudian menjadikan tubuh mengalami kematian jaringan sehingga terkadang solusi paling baik adalah dengan mengamputasi ekstremitas yang terkena dampaknya.

(Baca juga: telapak tangan dan kaki berkeringat)

Pengobatan

Untuk mengobati arteri perifer ini ada berbagai obat medis atau kimia yang bakal diresepkan oleh dokter. Tak hanya itu, pengobatan juga perlu dilakukan bersama dengan perubahan gaya hidup agar hasilnya lebih maksimal. Berikut ini adalah pengobatan secara medis dan alami yang kita bisa lakukan:

  • Obat hipertensi. Resep obat untuk tekanan darah tinggi biasanya akan dokter berikan supaya tekanannya bisa normal kembali. Apabila mempunyai diabetes, 130/80 mm Hg adalah kadar tekanan darah yang harus Anda miliki.
  • Obat kolesterol. Resep obat penurun kolesterol tinggi juga adalah yang akan diberikan oleh dokter, yaitu statin. Ini adalah obat yang akan menurunkan potensi serangan jantung maupun stroke.
  • Obat pencegah penggumpalan darah. Penyakit arteri perifer ada kaitannya dengan aliran darah yang terhambat untuk sampai ke tungkai Anda, jadi pembekuan darah harus segera dicegah pula. Bahkan resep yang dokter berikan juga meliputi terapi aspirin yang perlu dikonsumsi harian, atau clopidogrel yang akan membantu mencegah darah menggumpal.
  • Obat pengontrol gula darah. Bagi yang menderita diabetes, mengendalikan gula darah adalah yang paling penting. Konsultasikan dengan dokter tentang kadar glukosa Anda dan seharusnya cara apa yang perlu ditempuh atau dilakukan demi menormalkannya kembali.
  • Program latihan. Latihan ini tak sembarangan dapat dilakukan oleh pasien karena dokter harus mengawasinya. Olahraga yang dilakukan rutin akan mampu menurunkan gejala arteri perifer. Dengan program latihan dari dokter ini juga biasanya malah sangat menolong supaya tubuh bisa memanfaatkan oksigen secara lebih efisien. (Baca juga: cara melakukan olahraga yang baik dan benar)
  • Angioplasti. Ini adalah salah satu langkah pengobatan dengan cara pembedahan. Kateter yang berupa tabung dengan rongga kecil akan dokter masukkan lewat pembuluh arteri yang terpengaruh.
  • Terapi thrombolytic. Terapi ini adalah pengobatan medis yang bertujuan untuk mengatasi gumpalan darah dalam arteri. Dengan cara ini, arteri yang tadinya tertutup oleh pembekuan darah bisa terbuka dan bebas lagi. Dokter biasanya akan memberikan terapi ini dengan menyuntikkan obat pelarut pada arteri supaya pembekuan dapat terpecah.
  • Bedah bypass. Bypass graft akan dibuat oleh dokter di mana sebuah pembuluh darah dari bagian tubuh lain akan digunakan untuk ini. Metode ini dipilih dokter karena akan meningkatkan kemungkinan darah untuk mengalir di sekitar.
  • Berhenti dari kebiasaan merokok. Obat paling efektif lainnya di sini adalah dengan berhenti merokok. Kebiasaan ini akan merusak arteri dan membuatnya menyempit. Dengan berhenti merokok, paling tidak risiko komplikasi dapat menurun dan dicegah. Konsultasikan dengan dokter apa yang harus dilakukan untuk berhenti merokok bila Anda merasa kesulitan.
  • Diet sehat. Perhatikan tips diet sehat di mana semua nutrisi perlu dipenuhi secara seimbang. Diet rendah lemak jenuh akan mampu membantu supaya kadar kolesterol dan tekanan darah tetap terkendali. Bila keduanya terkendali dengan baik, maka ateroksklerosis dapat dicegah juga.

(Baca juga: penyebab kaki terasa panas dan kesemutan)

Demikianlah 2 jenis penyakit yang ada hubungannya erat dengan telapak kaki panas. Jadi sebelum beranjak lebih parah, segeralah cek kesehatan ke dokter supaya penanganan yang benar segera didapat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn