Tumit Sakit – Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasi

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tumit yang terasa sakit atau nyeri terlalu sering bukanlah suatu hal yang bisa disepelekan apalagi diabaikan begitu saja. Sebenarnya, masalah kesehatan ini cukup umum dan bahkan diketahui bahwa di Amerika Serikat sendiri sudah ada 2 juta orang lebih yang memiliki kondisi tumit sakit. Walau tak begitu mengancam jiwa, rasa nyeri di bagian tumit tetap saja perlu ditangani karena mampu mengganggu rutinitas kita.

(baca juga: tanda-tanda kaki berdenyutcara mengatasi tumit pecah-pecah)

Penyebab Sakit pada Tumit

Rasa sakit pada tumit bisa disebabkan oleh banyak hal dan berikut ini adalah daftar kemungkinan penyebab yang kiranya bisa Anda kenali. Dengan mengenali penyebabnya, maka akan mudah juga dalam menangani tumit yang sakit secara lebih tepat.

  1. Penggunaan Tumit Berlebihan

Penyebab dari rasa sakit di bagian tumit bisa saja dikarenakan pemakaian bagian tersebut terlalu sering dan bahkan berlebihan. Jika Anda merasa bahwa aktivitas harian Andalah yang terlalu memaksakan tumit bekerja terlalu keras, maka cobalah ambil waktu untuk mengistirahatkan dan membiarkan tumit rileks beberapa saat.

  1. Luka Tetap

Terjadinya luka sebelumnya pada bagian tumit juga bisa menjadi menetap dan akhirnya menyebabkan rasa sakit di bagian tumit terus dirasakan oleh penderitanya. Kegiatan fisik seperti jogging atau berlari dapat menjadi pemicu dari terjadinya luka menetap tersebut atau juga bisa kegiatan fisik lainnya. Ini karena ketika seseorang banyak berlari, otomatis tekanan yang didapatkan tumit lebih banyak.

  1. Plantar fasciitis

Penyebab ini adalah yang paling umum terjadi pada para atlet maupun yang non-atlet. Plantar fascia adalah sebuah jaringan serat yang ada pada bawah kaki di mana fungsinya sebagai penunjang bagian bawah dan juga lengkung kaki. Plantar fascia dapat meregang secara berlebihan dikarenakan pronasi atau perputaran kaki saat berlari atau melompat berlebihan atau juga dikarenakan obesitas.

Bahkan jaringan tersebut bisa rusak sehingga menyebabkan tumit terasa nyeri dan juga di seluruh area kaki. Jika memang plantar fasciitis ini yang menjadi penyebab dari rasa nyeri di bagian tumit, biasanya penderita akan merasakan keluhan nyeri tersebut di bawah tumit. Ini akan terasa makin tak nyaman ketika berlari dan paling sering diderita oleh wanita.

  1. Obesitas

Kelebihan berat badan kelihatannya merupakan hal sepele, namun sebenarnya adalah kondisi yang bisa memicu banyak penyakit serius. Obesitas dapat menjadikan seseorang terkena penyakit seperti stroke, darah tinggi, jenis-jenis penyakit jantung, asam urat, serta kolesterol tinggi. Namun bukan itu saja ancamannya.

Tumit yang kerap terasa sakit juga bisa disebabkan oleh kelebihan berat badan. Ketika seseorang obesitas, ada kalanya memperbesar kemungkinan akan ketidakseimbangan penyebaran berat badan. Ada kalanya lemak yang menumpuk di bagian kaki cukup banyak sehingga mampu menimbulkan rasa sakit, termasuk pada area tumit.

  1. Achilles Tendinitis

Faktor penyebab lainnya yang paling umum adalah Achilles Tendinitis di mana nyeri yang disebabkan oleh kondisi ini lebih kerap dialami di bagian belakang tumit. Tendon Achilles sendiri merupakan jaringan penghubung tumit dengan otot betis dan ketika ada masalah yang cukup lama tak tertangani di bagian tersebut, tumit tak hanya akan terasa nyeri tapi juga lemah dan fungsinya mengalami penurunan.

  1. Asam Urat

Ketika kadar asam urat yang ada di dalam darah terlalu tinggi, otomatis endapan kristal asam urat pun terbentuk baik itu pada urat maupun di dalam ginjal. Inilah yang kemudian menyebabkan timbulnya rasa sakit terutama pada tumit. Ketika berlangsung dalam jangka lama tanpa penanganan yang cepat dan tepat, ada kemungkinan endapan pada urat akhirnya malah memicu pembentukan tonjolan atau benjolan yang disebut dengan tophi atau tophus. Oleh karena itu, dibutuhkan cara mengatasi asam urat paling tepat sebelum pengendapan lebih lanjut.

  1. Infeksi Tulang
  2. Penyakit Severs
  3. Atrofi atau Penyusutan Jaringan Saraf/Otot dari Bantalan Lemak
  4. Fibromatosis
  5. Neuropati Perifer
  6. Sindroma Tarsal Tunnel
  7. Fraktur Kalkaneus
  8. Keseleo
  9. Perkembangan Tonjolan Tulang pada Tumit.
  10. Bursitis

Kaki pada setiap manusia mempunyai 26 tulang dan calcaneus atau tulang tumitlah yang paling besar. Tumit sendiri berfungsi utama sebagai penopang berat badan kita baik saat berjalan maupun berlari. Itulah alasan mengapa tumit menjadi rentan sakit ketika kita mengandalkan aktivitas kaki terlalu sering atau berlebihan.

(baca juga: penyebab kaki bengkakpenyebab kaki terasa panas dan kesemutan)

Tumit yang Sakit pada Anak

Tak hanya orang dewasa saja yang rentan mengalami tumit nyeri atau sakit karena anak-anak pun mampu mengalaminya juga. Pada umumnya, penyebab dari tumit anak yang sakit antara lain adalah tulang rawan atau kartilago yang rusak di mana kondisi ini juga kerap disebut dengan istilah penyakit Sever.

Tumbunya kalkaneus atau tulang tumit menjadi dua bagian adalah masalahnya dan tulang rawan adalah sebagai penghubung kedua bagian tersebut hingga tulang mengeras sepenuhnya di usia 8-16 tahun. Anak pun terancam mengalami sakit di bagian tumit dikarenakan aktivitas yang terlalu berat atau ketegangan yang ada di bagian tumit.

Ketegangan berlebih mampu menjadi penyebab kartilago retak. Bahkan juga bisa menjadikan tulang rawan patah. Masa penyembuhan untuk kondisi ini bisa sampai beberapa bulan. Untuk mengatasinya, bantalan tumit pun diperlukan di bagian dalam sepatu agar tekanan pada tulang tumit bisa berkurang dan anak pun tak akan merasa sakit lagi.

(baca juga: cara menghilangkan mata ikan di kakipenyebab kaki bengkak tiba-tiba)

Gejala Sakit pada Tumit

Karena kondisi kesehatan utamanya adalah rasa sakit atau nyeri pada bagian tumit, maka jelas ciri atau gejala utama adalah tumit yang terasa sakit. Nyeri yang dihasilkan oleh penyebab umum diketahui unilateral dan penderitanya dapat merasakannya tepat di belakang atau di bawah tumit. Bahkan ada juga yang mengalami nyeri di lengkung bagian kaki.

Gejala ini justru adalah yang paling umum dialami oleh orang-orang yang memiliki riwayat obesitas atau penambahan berat badan berlebih. Tak hanya itu, biasanya gejala tersebut juga terjadi pada beberapa orang dengan riwayat intensitas olahraga berlebihan, luka pada kaki, serta jumlah kegiatan yang banyak.

Rasa nyeri di bagian tumit biasanya jarang ada yang terjadi di kedua kaki secara bersamaan karena rata-rata kasus seperti ini hanya satu tumit saja yang mengalami sakit. Apabila nyeri pada tumit dirasakan di kedua kaki, ini bisa saja dipicu oleh adanya radang atau artritis atau gangguan saraf/neuropati.

Nyeri yang terjadi akibat dari Plantar fasciitis memang tergolong ringan, namun rasa nyeri juga bisa berisiko memburuk ketika penderitanya mengangkat beban berat dalam jangka waktu lama. Nyeri bisa diringankan ketika melakukan jalan kaki dan peregangan. Untuk nyeri atau sakit di tumit karena Plantar fasciitis, munculnya gejala pada umumnya sesudah suatu periode istirahat seperti sesudah bangun tidur; itulah mengapa rasa sakit kerap muncul di pagi hari.

(baca juga: cara mengobati kaki pecah-pecahcara memutihkan mata kaki dengan cepat)

Cara Mengobati dan Metode Diagnosa

Ketika gejala atau keluhan tumit yang sakit mulai dirasakan, ada baiknya untuk tidak beraktivitas dengan memberikan tekanan pada tumit. Mengurangi tekanan adalah hal terbaik dan itu artinya Anda perlu tidak bertumpu pada kaki dan lebih banyak duduk alias beristirahat. Bahkan selama beberapa hari dianjurkan juga untuk tak melakukan gerakan pada kaki.

Selain dari mengistirahatkan kaki, tentunya ada beberapa cara juga untuk mengatasi tumit yang sakit, yakni antara lain:

  • Menggunakan kompres dingin. Hal ini supaya jika rasa sakit di tumit juga disertai dengan bengkak, bengkak tersebut bisa berkurang dan mengempis karena kompres dingin. 
  • Mengenakan sepatu yang nyaman. Pastikan kenyamanan dan juga kesesuaian sepatu dengan ukuran kaki sekaligus juga bantalan sol serta dukungan lengkungan. Ketika mencari sepatu untuk berolahraga, khususnya untuk jogging atau berlari, maka sangat penting untuk menggunakan sepatu yang tepat agar tumit tidak terasa sakit. Cara ini sangat ampuh juga dalam membuat gejala lebih ringan sekaligus juga mencegah rasa sakit terjadi berulang.
  • Menemui dokter bedah tulang atau ahli penyakit kaki. Solusi ini diberikan apabila memang nyeri menetap cukup lama dan bengkak pun disertai dengan demam. Apabila Anda juga merasa sulit berjalan, ada baiknya langsung menemui ortopedi atau ahli penyakit kaki di mana mereka adalah spesialis dalam hal ini sehingga bakal sangat membantu. Kondisi kaki atau bagian tumit yang sakit tentunya bbisa didiagnosa dengan benar dan solusi terapi yang diberikan pun bakal lebih tepat.

Ketika cara alami seperti yang sudah disebutkan tak efektif dalam meredakan rasa sakit di tumit, Anda perlu ke dokter. Dan ketika menemui dokter untuk masalah tumit yang sakit, berikut ini adalah sejumlah metode diagnosa yang berkemungkinan perlu ditempuh.

  • Pemeriksaan fisik – Hal ini sudah pasti akan dilakukan dokter ketika ingin mengetahui kondisi pasti dari tumit yang sakit. Pemeriksaan fisik pasien akan dilakukan secara menyeluruh karena dokter biasanya akan mencoba mencari karakter tertentu yang terjadi pada nyeri tumit pasien, baik itu penyebab, lokasi dan kaitannya dengan nyeri pada waktu melakukan aktivitas tertentu.
  • Pencitraan – Tes pencitraan seperti rontgen adalah metode pemeriksaan yang juga kiranya dibutuhkan oleh dokter dalam memeriksa kondisi tumit yang nyeri. Bila memang setelah hasil pemeriksaan fisik dokter masih ragu, pemeriksaan dengan melakukan tes pencitraan kemungkinan besar akan dilakukan.

(baca juga: kaki mati rasapenyebab kaki pegal di malam hari)

Setelah pemeriksaan dari dokter dan dokter pun telah mengetahui apa yang menjadi penyebab sakit di bagian tumit Anda, maka obat yang paling sesuai akan diberikan. Obat tersebut perlu dikonsumsi oleh pasien selama perawatan sesuai dengan dosis yang diresepkan oleh dokter agar tumit bisa lebih cepat sembuh dengan maksimal. Contoh obat yang kemungkinan besar diberikan kepada pasien adalah:

  • Obat anti-peradangan nonsteroid. Tujuan dari pemberian obat ini adalah untuk mengurangi peradangan sekaligus juga pembengkakan pada tumit. 
  • Suntikan steroid. Dokter akan memberikan obat ini ketika memang nyeri masih dirasakan dan menetap pada tumit pasien meski sudah menggunakan obat anti-radang nonsteroid.
  • Terapi fisik. Tumit yang terasa sakit biasanya juga dapat diatasi dengan terapi fisik karena pada dasarnya terapi fisik bertujuan untuk membantu memperbaiki gejala dan sebagai pencegahan supaya nyeri tumit tak terjadi berulang kali. Pada terapi fisik, biasanya ahli terapi akan melatih pasien untuk melakukan peregangan serta proses penguatan fisik bagian kaki. Sang ahli juga bakal memberi saran supaya beban kerja di bagian kaki diturunkan.
  • Penggunaan alat bantu khusus. Dengan metode perawatan ini, biasanya akan sangat berguna bagi pasien karena alat ini mampu membantu penyebaran tekanan di bagian tumit sehingga otomatis rasa nyeri pun berkurang. Alat ini akan sangat efektif membantu penyembuhan rasa sakit di tumit dan kemajuannya akan sangat terasa terutama di pagi hari.
  • Pembedahan. Mendengarnya saja pasti sudah membuat bergidik karena proses operasi cukup menakutkan bagi sebagian orang. Pembedahan adalah solusi pengobatan yang bisa dijadikan pilihan terakhir, khususnya apabila tumit terus-menerus terasa nyeri setelah berbagai cara pengobatan di atas telah dipraktikkan. Pembedahan pun mau tak mau menjadi pilihan cara mengatasi sakit tumit bagi pasien agar nyeri bisa hilang.

(Baca juga: gejala kaki ngilu penyebab kaki ngilu)

Keluhan tumit sakit sebetulnya cukup sering di masyarakat kita dan bukanlah menjadi suatu keluhan yang asing. Ada berbagai kemungkinan penyebab yang menjadikan tumit terasa sakit dan gejalanya pun bisa terjadi pada satu tumit atau justru keduanya tergantung dari faktor penyebabnya. Kiranya dengan informasi ini, Anda bisa lebih cepat tanggap dan mampu mengatais masalah nyeri pada tumit secara benar tanpa terlambat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn