10 Penyebab Gigi Tonggos Paling Umum

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Gigi tonggos pasti dapat dengan mudah Anda bayangkan seperti apa bentuknya. Tentu saja setiap orang pasti ingin punya gigi yang sempurna dengan bentuk rahang yang juga baik dan tak ada yang mau memiliki gigi maju. Gigi tonggos kerap menjadi faktor pembullyan di manapun, baik itu anak-anak maupun orang dewasa dan inilah yang menyebabkan para pemilik gigi tonggos menjadi kurang percaya diri.

Seseorang dengan gigi tonggos atau maju biasanya akan merasa rendah diri seiring dengan bertambahnya usia. Lalu, sebenarnya apa saja penyebab gigi tonggos paling umum? Anda perlu mengenali beberapa faktor penyebabnya agar bisa dengan mudah mengatasi sesuai dengan penyebab itu sendiri.

(Baca juga: sakit gigi – cara mengatasi abrasi gigi erosi gigi)

  1. Faktor Genetik

Gigi tonggos alias maju bisa dikarenakan faktor genetik alias keturunan. Bentuk rahang akan menurun dari sang ayah maupun ibu sehingga jika mungkin salah satu dari orang tua memiliki gigi yang tonggos, otomatis sang anak pun akan mengalaminya juga. Bentuk rahang setiap orang berbeda-beda dan ada bentuk rahang yang mendukung susunan gigi yang tumbuh tak simetris.

Seorang anak dapat lahir dan memiliki gigi besar karena memang bentuk rahang yang besar. Hal tersebut tak lepas dari faktor keturunan dari orang tuanya yang juga punya bentuk rahang besar sehingga gigi yang tumbuh juga besar-besar. Karena hal tersebutlah, gigi tonggos dapat terjadi dan bila memang diperlukan, mengunjungi dokter gigi adalah solusinya.

  1. Kebiasaan Mengemut Jempol

Selain dari adanya faktor genetik yang berperan, kebiasaan semasa kecil pun turut menjadi faktor yang cukup mendukung gigi dapat tonggos. Salah satu kebiasaan buruk yang biasanya justru dibiarkan dan diabaikan oleh para orang tua adalah anak yang suka mengemut jempol, terutama saat tidur.

Memang benar bahwa kita melihat aktivitas mengemut jempo adalah hal yang biasa dilakukan anak-anak, tapi membiarkannya menjadi kebiasaan adalah keputusan yang salah. Saat sang anak mulutnya mengemut jempol, mulut kemudian bakal bergerak maju mundur seperti mengempeng. Gerakan inilah yang bisa menjadikan rahang dan gigi mudah maju sebab sedang masa pertumbuhan juga.

(Baca juga: obat sakit gigi)

  1. Kebiasaan Menjulurkan Lidah

Pastinya hampir semua orang pernah atau justru sering menjulurkan lidah sehingga terlihat dan kerap dianggap sesuatu yang wajar. Hanya saja, hal seperti ini bukanlah hal yang baik untuk terlalu sering dilakukan anak yang masih dalam masa tumbuh kembangnya. Ketika ini menjadi kebiasaan, otomatis langit-langit mulut bakal menjadi lebih tinggi.

Dari langit-langit yang meninggi itulah yang kemudian menjadikan rahang lebih sempit. Rahang sempit bakal menjadikan gigi yang tumbuh nanti bisa berdesakan. Karena berdesakan dan kekurangan tempat itulah kemudian gigi akhirnya tumbuh maju alias menjadi tonggos. Jadi, segera peringatkan anak Anda bila ia mulai melakukan hal seperti ini.

  1. Kebiasaan Menggeretakkan Gigi

Banyak orang yang tidak tahu kalau kegiatan menggeretakkan gigi menjadi faktor yang menjadikan gigi mudah maju alias tonggos dan juga penyebab gigi sensitif. Saat tidur, ada banyak orang yang kerap menggeretakkan giginya secara tak sadar dan ini bisa menjadi kebiasaan yang sulit untuk dihentikan nantinya. Anak-anak pun juga termasuk sering melakukan hal seperti ini.

Bila Anda adalah orang tua yang anaknya kerap melakukan hal ini, Anda perlu mengingatkan dan melarangnya karena ini bisa membuat giginya menjadi lebih maju. Tak hanya karena alasan tersebut, tapi menggeretakkan gigi pun bakal membuat gigi terasak dan terubah struktur anatomisnya sehingga tumbuh menjadi tak rata.

(Baca juga: cara mengobati sakit gigi)

  1. Kebiasaan Bernapas Melalui Mulut

Bernapas melalui mulut paling umum dilakukan oleh para penderita penyakit flu di mana biasanya hidung akan tersumbat sehingga bernapas pun sulit. Otomatis bila sudah demikian, jalan satu-satunya tentu bernapas melalui mulut. Namun, ada sejumlah orang yang memang memiliki kebiasaan bernapas lewat mulut.

Ketika bernapas lewat mulut, ini juga akan menjadikan langit-langit mulut malah lebih tinggi di mana jika makin tinggi rahang gigi akan melengkung. Perubahan pada lengkung rahang gigi tersebut bakal mengecil sehingga gigi yang seharusnya tumbuh normal pun bakal menjadi maju nantinya. Sebelum menjadi demikian, hendaknya hal ini tak dijadikan kebiasaan.

  1. Kebiasaan Menggigit Kuku

Menggigit kuku sebetulnya bukanlah kebiasaan anak-anak saja, tapi banyak juga orang dewasa yang suka melakukannya tanpa sadar dan akhirnya terbiasa dengan hal itu. Menggigit kuku merupakan kegiatan refleks ketika sedang merasa cemas, khawatir dan gugup. Namun ternyata, kegiatan menggigit kuku ini malah menjadi faktor yang menyebabkan gigi maju.

Hal ini lebih berdampak pada yang masih usia anak-anak karena tulang dan giginya masih dalam tahap tumbuh kembang. Menggigit kuku merupakan kebiasaan yang harus dijauhkan dari anak-anak karena bisa bermasalah besar. Fleksibilitas dari struktur rahang anak masih cukup tinggi dan dapat berubah dengan mudah, sementara para orang dewasa sudah tak akan berubah struktur rahangnya.

Gigi pun bisa menjadi tonggos kalau struktur rahangnya mengalami perubahan. Tapi selain itu, kebiasaan ini pun dapat merugikan kesehatan. Ingat bahwa ada banyak kuman dan bakteri yang bersarang di kuku, yakni terselip di sana sehingga dapat menjadi penyebab dari penyakit tertentu.

(Baca juga: penyebab gigi berlubang)

  1. Ketergantungan dalam Mengempeng

Hampir sama dengan mengemut jempol yang sudah dibahas sedikit sebelumnya, mengempeng adalah faktor pemicu gigi tonggos. Tak heran memang kalau bayi suka mengempeng dan biasanya orang tua bakal dengan gampang memberikan empeng kepada anak-anaknya (tanpa botol susu) dengan tujuan agar sang buah hati tak rewel.

Hanya saja, sayangnya hal yang dianggap membantu para orang tua ini justru tidak baik untuk si kecil sendiri. Ketika sudah mulai ketergantungan dengan empeng ini, si kecil bisa terbiasa mengempeng sehingga akan membuat rahangnya mengalami perubahan struktur. Kalau rahangnya berubah, gigi yang mulai tumbuh bisa menjadi maju karena rahangnya masih sangat fleksibel.

  1. Gigi Berlubang

Gigi berlubang bisa juga menjadi faktor bagi seseorang memiliki gigi yang tak tersusun rapi atau juga tonggos. Susunan gigi, terutama selama dalam masa pertumbuhan, akan mudah berubah dan bahaya gigi berlubang akan membuat penderitanya mengunyah makanan pada satu sisi saja, yakni area gigi yang tak berlubang.

Hal tersebut rupanya juga cukup berpengaruh, apalagi juga bagi anak-anak yang masih fleksibel rahangnya dan gigi masih dalam masa pertumbuhan. Karena anak suka makan yang manis-manis, tak jarang ada yang sudah mengalami gigi berlubang sejak muda, jadi sebagai orang tua pun perlu mencegah supaya sang anak dapat menjaga kesehatan gigi dengan benar.

(Baca juga: penyebab abrasi gigi)

  1. Kebiasaan Menggigit Pensil

Selain kebiasaan menggigit kuku, menggigit pensil pun juga dapat menjadi faktor yang menyebabkan gigi memiliki susunan yang kurang indah dan rapi. Anak-anak dalam masa pertumbuhannya masih memiliki fleksibilitas tinggi akan rahangnya sehingga ketika mempunyai kebiasaan menggigit kuku atau pensil, hal ini bisa berdampak buruk pada pertumbuhan dan susunan gigi.

  1. Menyikat Gigi yang Salah

Proses menyikat gigi yang kurang tepat juga rupanya termasuk penyebab gigi dapat menjadi tonggos. Orang tua perlu mengajari anak-anaknya untuk menyikat gigi secara benar karena kebiasaan dari kecil-lah yang rata-rata menjadikan gigi mudah tumbuh maju akibat perubahan struktur rahang.

Agar si kecil tumbuh dengan susunan gigi yang rapi dan cantik, Anda perlu mengajari mereka bagaimana cara menyikat gigi dengan benar. Hal ini juga otomatis dapat mencegah gigi berlubang yang juga sama saja menjadi faktor risiko dari gigi tonggos. Akibat dari proses menyikat gigi yang tak benar adalah ketidaksimetrisan dari susunan gigi si anak.

(Baca juga: amalgamjenis-jenis penyakit gigi dan mulut abrasi gigi)

Agar gigi anak dalam pertumbuhannya dapat terpantau dengan baik, para orang tua hendaknya membawa si kecil rutin ke dokter gigi serta memberikan asupan makanan penguat tulang dan gigi. Ketika sejumlah kebiasaan buruk tersebut memang terjadi dan dimiliki si kecil, peran orang tualah yang paling besar di sini untuk menghentikannya. Apabila kebiasaan tak bisa berhenti, solusi yang diperlukan salah satunya adalah pemasangan kawat gigi.

fbWhatsappTwitterLinkedIn