10 Penyebab Cuci Darah Paling Sering Terjadi

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Penyebab cuci darah dapat terjadi ketika tubuh mengalami kelainan yang disebabkan dari reaksi tubuh akibat suatu penyakit atau bahan bahan kimia tertentu. Cuci darah atau yang sering disebut Hemodialisis dapat dilakukan ketika organ ginjal mengalami kerusakan dan kehilangan kemampuannya dalam menyaring racun dan gagal memproduksi hormon eritropoletin yang bertugas menghasilkan sel sel darah merah.

Penyebab cuci darah

Alasan mengapa seseorang harus menjalani cuci darah :

1. Ginjal rusak/Gagal ginjal
Penyebab cuci darah yang paling sering terjadi yaitu ketika ginjal mengalami kemunduran fungsinya maka ginjal tidak akan mampu lagi mengendalikan sisa limbah metabolisme tubuh yang seharusnya segera dikeluarkan dan disterilkan melalui urin, Keringat dan feses. Sisa limbah metabolisme dapat menjadi racun yang berbahaya didalam tubuh jika ginjal tidak berfungsi. Penumpukan racun dalam tubuh menyebabkan kondisi darah menjadi terkontiminasi dengan racun hasil metabolisme yang nantinya dapat merusak kesehatan organ tubuh lain. Kondisi ini dapat dilakukan cuci darah agar kondisi darah bisa segera dibersihkan. (Baca juga : Cara mengobati gagal ginjal)

2. Keracunan methanol
Methanol merupakan bahan additif berbahaya yang terbukti menjadi salah satu penyebab cuci darah . Methanol biasanya dipakai pada kebutuhan industri, Pembuatan alkohol, Bensin, Obat pembunuh serangga, Spiritus dn lain lain. Menghirup secara berlebihan atau tertelan dalam jumlah cukup banyak menyebabkan reaksi penolakan organ tubuh terhadap zat tersebut berupa kejang kejang, Mual, Sakit kepala,Tak sadarkan diri bahkan kematian.

3.Tubuh terserang uremia

Uremia adalah kadar dimana sisa atau sampah dari hasil metabolisme uremia dalam tubuh terlalu tinggi sehingga menyebabkan fungsi ginjal terganggu. Sebelum ginjal benar benar menjadi rusak adakalanya dilakukan cuci darah agar fungsi ginjal dapat dikembalikan lagi .

4. Karena Overload
Overload adalah adanya penumpukan ada pengendapan cairan didalam paru paru yang menyebabkan peradangan. Paru paru akan mengalami iritasi dan radang. Peradangan yang terjadi tapi tidak segera dilakukan tindakan medis maka akan menyebabkan sesak nafas, Paru paru bocor dan pembesaran rongga paru yang mempengaruhi asupan darah bersih dari aliran darah sehingga menjadi penyebab cuci darah.

5. Gangguan elektrolit
Ketika tubuh kelebihan zat kalium (melebihi 6,5 mEq/l) maka akan muncul secara bertahap gejala hiperkelemi berupa mual mual, Badan kelelahan, Otot terasa lemas, kesemutan . Pada kondisi yang parah gangguan elektrolit ini akan memicu kerusakan jantung dimana seorang pasien dapat menjalani program cuci darah. Zat kalium yang berlebih pada penderita ginjal adalah penyebab cuci darah yang paling sering menyerang orang dewasa.

6. Diabetes
Penyakit diabetes yang sudah memasuki stadium 4 berpotensi menjadi penyebab cuci darah. Diabetes menyebabkan berbagai macam keluhan kesehatan termasuk kesehatan ginjal dan kondisi darah yang terkontiminasi dengan racun lain hasil dari obat obatan dan kadar gula yang tidak bisa ditolerir lagi. Akibatnya cuci darah harus dijalani sampai batas waktu yang tidak ditentukan. (Baca juga : Obat tradisional diabetes)

7. Kanker
Kanker stadium 4 sangat mempengaruhi kondisi kesehatan darah dan ginjal sehingga ketika ginjal benar benar dalam kondisi yang akut maka sudah tak ada lagi limbah sisa makanan yang dapat disaring dengan normal. Penumpukan racun dalam darahpun tak bisa dihindari sebagai prnyebab cuci darah rutin. Dalam hal ini cuci darah adalah satu satunya solusi terbaik untuk mendapatkan kondisi darah yang bersih dari racun.

8. Hipertermia
Penyebab cuci darah yang dapat menimpa segala usia adalah ketika seseorang terkena hipertermia dalam jangka panjang dan tidak segera mendapat penanganann medis. Hipertemia adalah kondisi dimana tubuh sedanag mengalami peningkatan suhu akibat adanya infeksi sehingga terjadi kelainan pada saraf saraf serta aliran darah . Pada saat hipertemia karena infeksi pada ginjal maka ginjal akan lebih cepat mendapat kegagalan dalam mengatur cairan serta fungsinya kacau dalam menyaring racun dalam tubuh sehingga tidak dapat mengeluarkan racun dengan normal yang akhirnya cuci darah adalah jalan yang terbaik untuk mengembalikan kualitas darah.

9. Virus HIV/AIDS
Virus Hiv/Aids dapat bertahan dalam tubuh terutama dalam darah, Kelenjar dan sel. Virus tersebut sangat kuat dan cepat berkembang didalam darah sehingg sulit untuk dikeluarkan atau disterilkan secara maksimal. Ginjal yang telah mengalami kerusakan akibat serangan virus Aids dapat menyebabakan cairan racun cepat mengalami penumpukan dalam darah dan mengotorinya. Jika darah tersebar keseluruh tubuh maka organ lain akan ikut meradang atau mengalami kelainan secara bertahap. Untuk menggantikan fungsi ginjal yang telah rusak maka penderita Aids menggunakan mesin cuci agar timbunan sisa metabolisme berupa racun racun dapat dikeluarkan dari tubuh. (Baca juga : Cara mengetahui terkena HIV/AIDS)

10. Tekanan darah tinggi
Penyebab cuci darah bisa juga diakibatkan karena seseorang adalah penderita tekanan darah tinggi akut atau kronis yang tidak berupaya menurunkan tekanan darahnya maka kondisi tersebut lamna kelamaan dapat menpengaruhi kinerja ginjal. Tekanan darah dapat mengagnggu peredaran dan pembuluh darah termasuk pada area organ ginjal. Dengan menjalani cuci darah diharapkan mesin cuci dapat mengeluarkan sisa atau limbah metabolisme yang sudah tidak dibutuhkan tubuh melalui urin, Keringat dan feses.

Hubungan antara kadar Ph darah dan cuci darah

1.Penyakit apapun yang notabenya telah merusak jaringan organ tubuh terutama ginjal maka ph darah akan mengalami penurunan draktis yang nantinya sangat berbahaya bagi pasien. Ketika ph darah yang rendah tidak dapat lagi distabilkan dengan menggunakan tindakan medis (obat obatan) maka akan dilakukan cuci darah untuk mencegah penumpoukan racun hasil metabolisme agar tidak meracuni ph yang sebenarnya sudah rendah. Ph darah yang terlalu rendah dan terkontimimansi dengan penumpukan racun hasil dari sisa metabolisme tubuh memungkinkan menyebabkan seseorang tidak sadarkan diri atau bahkan kematian.

2. Sebenarnya tubuh manusia harus senantiasa dalam kondisi basa dan bukan asam. Jika kita mengkonsumsi makanan siap saji, Makanan berlemak trans atau jeroan selama berahun tahun maka kondisi ph tubuh akan meningkat menjadi asam yaitu kadar ph draah dibawah 7. Ketika ph tubuh menjadi asam (dibawah 7) maka darah akan mudah mengental dan menyebabkan penumpukan berbagai macam racun termasuk karbon dioksida didalam darah, Pengendapan kolesterol jahat hasil dari makanan dan dari dalam tubuh serta memudahkan sel kanker berkembang pada tubuh yang memiliki ph asam yang tinggi, Karena memang sel kanker cocok menetap pada tubuh manusia yang memiliki ph rendah atau terlalu asam.

3. Tingginya ph asam dalam darah dapat mengiritasi pembuluh darah arteri yang menyebabkan jantung sulit memompa darah yang berisi oksigen untuk segera dialirkan keseluruh tubuh dengan lancar. Kondisi ini membuat racun dalam tubuh cepat menumpuk dan harus dilakukan cuci darah. Kadar ph yang terlalu asam adalah penyebab cuci darah yang bisa dialami anak anak dan orang dewasa, walaupun pada kenyataannya yang paling banyak mengalaminya adalah usia diatas 40 tahun. Kondisi tersebut muncul lebih disebabkan karena kebiasaan dan gaya hidup ketika mengkonsumsi makanan sehari hari.

fbWhatsappTwitterLinkedIn