6 Bahaya Terkena Paku yang Mematikan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Apa yang akan anda lakukan jika saat ini kaki anda atau bagian tubuh lainnya terkena paku? Barangkali, hal pertama yang akan anda lakukan adalah mencabut paku dari tubuh anda. Iya, itu tindakan yang tepat yang harus anda lakukan. Selanjutnya, untuk menghindari terjadinya infeksi pada luka, setidaknya bersihkan luka anda dengan air bersih. Langkah terakhir, teteskan betadine pada luka anda. Ini akan terasa perih luar biasa, jadi bertahanlah!

Saat mengalami luka akibat terkena paku ini perlu diwaspadai, karena sejumlah bahaya terkena paku ini dapat terjadi. Berikut ini diantaranya :

1. Luka pada jaringan arteri

Ciri : darah yang keluar terus-menerus dengan derasnya.

Penanganan : jika luka akibat tusukan paku menyebabkan pendarahan yang deras, maka jangan mencabut paku yang tertancap di kulit. Biarkan paku menempel di kulit hingga anda tiba di rumah sakit.

2. Luka pada jaringan syaraf

Ciri : rasa kesemutan atau mati rasa pada area luka di kaki. Luka tusukan paku yang mengenai syaraf dapat menyebabkan kelumpuhan.

Penanganan: jangan mencabutnya sendiri karena dikhawatirkan luka melebar terkena syaraf lainnya dan segera pergi ke rumah sakit.

4. Luka pada jaringan otot tendon

Ciri : kesulitan menggerakan kaki, area sekitar luka bengkak.

Penanganan : jangan mencabut paku sendiri dan jangan melakukan gerakan memutar tubuh atau merubah posisi tubuh dengan terlalu cepat, tapi lakukanlah secara perlahan-lahan. Selanjutnya, segera menemui dokter di rumah sakit terdekat.

5. Infeksi

Biasanya terjadi 1×24 jam setelah terluka.

Ciri:

  • demam
  • Warna kulit sekitar luka kemerahan
  • Muncul nanah yang berwarna kekuningan
  • Bengkak pada area sekitar luka

Penanganan : bersihkan luka nanah dengan kain kasa yang telah dibasahi larutan rivanol. Selanjutnya, bungkus luka nanah dengan kain kasa yang telah dibasahi larutan rivanol serta tidak mengikatnya terlalu rapat agar sirkulasi udara tetap lancar dan luka tidak lembab. Tahap terakhir, temui dokter di rumah sakit terdekat.

6. Menyebabkan Tetanus

Tetanus adalah penyakit infeksi akut yang menyerang urat syaraf yang bersamaan dengan itu mengakibatkan pederitanya kejang. Kuman tetanus hidup dalam lingkungan sedikit oksigen. Oleh karena itu, luka akibat tertusuk paku atau benda tajam lainnya jangan sampai ditutup rapat, ada baiknya ditutup dengan membiarkan udara tetap dapat bersikulasi dengan baik, karena dikhawatirkan akan membuat kuman tetanus berkembang biak dengan baik. Kuman tetanus yang telah masuk ke dalam aliran darah akan mengeluarkan racun/toksin. Kuman tetanus, yaitu kuman clostridium tetani  akan tersebar melalui benda tajam (bukan hanya paku) yang telah terkotaminasi, debu, tanah, pupuk, kotoran hewan dan kotoran manusia.

Tes Tetanus

Untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi tetanus atau tidak, biasanya dokter akan menginvestigasi melalui gejala penyakit dan riwayat luka. Ini berarti, hingga saat ini belum ditemukan tes laboratorium yang khusus untuk mengetahui dengan pasti, apakah anda terinfeksi tetanus setelah kaki tertusuk paku. Maka lakukan sesegera mungkin tes tetanus untuk segera mengetahui tindakan yang seharusnya dilakukan. Dalam tes tetanus, biasanya dokter akan memasukan spatula ke dalam mulut (yang bentuknya menyerupai sendok) hingga menyentuh tenggorokan. Pada orang yang tidak terinfeksi tetanus, reaksinya akan berupa rasa mual. Sebaliknya, orang yang terinfeksi tetanus biasanya akan memberi reaksi yang berbeda, penderita akan menggigit spatula dan menutup mulutnya.

Gejala

Penderita tetanus tahap awal biasanya akan mengalami gejala seperti, kejang di sekitar mulut hingga mulut menjadi kaku. Tahap selanjutnya, penderita akan mengalami kekakuan/kejang di sekitar badan bagian atas seperti:

  • Wajah
  • Leher
  • Dada
  • Perut
  • Punggung hingga tulang punggung melengkung
  • Tangan dan kaku di kaki,

Tahap lebih lanjut, penderita akan mengalami:

  • Demam
  • Kesusahan menelan
  • Tekanan darah tinggi
  • Keringat yang berlebihan
  • Detak jantung cepat
  • Gangguan buang air besar dan kecil

Pada penderita yang mengalami komplikasi lebih jauh, biasanya gejala akan menjadi:

  • Robekan pada otot
  • Patah tulang
  • Gangguan pernafasan akibat kejang pada otot pernafasan dan tahap inilah yang biasanya menyebabkan kematian mendadak
  • Kerusakan otak yang serius apabila penderita masih bayi. Jadi, bayi yang baru lahir juga tak dapat terhindar dari penyakit tetanus. Hal ini bisa jadi diakibatkan oleh alat-alat untuk persalinan, misalnya alat untuk memotong tali pusar bayi tidak steril atau luka pada tali pusar bayi terkontaminasi.

Pengobatan

Pengobatan untuk penyakit tetanus belum ditemukan, sehingga tindakan yang dapat dilakukan untuk pasien yang telah terinfeksi adalah menetralisir racun tetanus dan mencegah komplikasi yang lebih jauh. Sebagai tambahan, gejala penyakit tetanus akan nampak 6 jam setelah terinfeksi. Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa belum ditemukan pengobatan untuk penyakit tetanus. Lalu, tindakan apa yang harus dilakukan jika seseorang telah terinfeksi tetanus?

  • Biasanya pasien akan dirawat dalam ruang yang redup serta tenang.  Ini dikarenakan penderita tetanus biasanya sensitif terhadap cahaya dan suara bising.
  • Pemberian obat antitoksin tetanus yang fungsinya untuk menetralisir racun yang terlanjur menyebar dalam tubuh.
  • Pemberian obat-obatan jenis antibiotik yang dimaksudkan untuk membunuh kuman penyebab tetanus, baik itu yang diberikan secara oral (diminum) atau disuntikkan.
  • Pemberian obat-obatan anti kejang pada pasien, yang berfungsi untuk mencegah pasien dari kejang-kejang.
  • Pemberian obat-obatan anti nyeri
  • Pemberian obat antitoksin, seperti tetanus immune globuline. Namun demikian, obat antitoksin hanya akan efektif apabila toksinn/racun yang dikeluarkan kuman tetanus belum terikat jaringan syaraf.

Perawatan pada pasien yang telah mengalami komplikasi yang lebih jauh, biasanya dilakukan dalam ruang ICU. Pasien akan diberi dilengkapi peralatan untuk membantu pernafasan. Selain itu, pemberian makanan atau minuman pada pasien dilakukan melalui selang perut.

Pertolongan di Rumah Sakit

Tindakan pertolongan lanjutan di rumah sakit bertujuan untuk mencegah pertumbuhan spora tetanus agar pasien terhindar dari penyakit tetanus. Tahapan –  tahapannya adalah sebagai berikut ini :

  • Pertama luka akibat tusukan paku akan dibersihkan ulang.
  • Pasien akan diberi tindakan anastesi lokal dengan menggunakan larutan lidocain di sekitar area luka tusukan paku.
  • Merobek area sekitar luka membentuk huruf x, dengan titik silang pada luka. Tindakan merobek area sekitar luka ini hanya dilakukan apabila luka tusukan paku tidak lebar.
  • Setelah disobek, kemudian, luka diberi larutan H2O2 dan di digosok – gosok sampai bekas karat (apabila paku berkarat) atau kotoran bersih dan tidak tersisa pada luka.
  • Bilas luka tusukan paku menggunkan larutan Nacl 0,9%, kemudian luka ditekan – tekan hingga darah keluar agar sisa – sisa larutan H2O2 benar – benar bersih dari area luka dan tidak tersisa.
  • Terakhir, membasuh area luka dengan larutan iodine atau betadine agar luka tusukan paku steril.

Pada masyarakat yang memegang teguh adat istiadat dari nenek moyang, biasanya luka akibat terkena paku direndam dengan air hangat yang dibubuhi garam. Penelitian di zaman modern ini telah membuktikannya, bahwa air garam dapat mengeringkan luka dan membunuh bakteri. Setelah melakukan pertolongan pertama pada luka selesai, ada baiknya anda memeriksakan diri ke rumah sakit atau poliklinik terdekat untuk mendapatkan perawatan lanjutan. Mengapa harus ada perawatan lanjutan dari rumah sakit? Sebenarnya fungsi perawatan lanjutan adalah sebagai tindakan pencegahan, karena salah satu bahaya yang paling mengancam jiwa ketika terkena paku adalah terserang bahaya tetanus.

fbWhatsappTwitterLinkedIn