20 Penyebab Sering Sakit Kepala Berkepanjangan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Seringnya sakit kepala memang bukanlah pertanda baik bagi kesehatan Anda, karena ini dapat merupakan ciri dari penyakit kronis. Sering sakit kepala dianggap serius apabila sakit kepala dapat dialami penderitanya sekitar 15 hari lebih secara berturut-turut, atau bahkan ada yang sampai 3 bulan belum juga berhenti. Rasa sakit yang begitu mengganggu dapat terjadi dikarenakan hal yang ringan hingga yang berat.

Sakit kepala yang berlebihan dan mudah kambuh bisa jadi adalah tanda dari pola hidup yang kurang sehat dengan segala kebiasaan makan dan olahraga yang tak baik. Untuk dapat mencegahnya, Anda perlu tahu penyebab sering sakit kepala itu sendiri seperti apa, dan bisa dilihat berikut ini.

(Baca juga: penyebab kepala kliyengan)

1. Mengonsumsi Kafein

Seseorang yang setiap harinya minum teh dan terutama kopi akan lama-lama kecanduan tanpa disadari. Hal inilah yang kemudian membuat seseorang mudah menjadi sering sakit di bagian kepala kalau sehari saja tidak mengonsumsi kafein. Kandungan kafein itulah yang menjadi penyebab utama dari sakit kepala yang terlalu sering.

Karena setiap harinya mengonsumsi kopi dan teh dalam jumlah yang berlebih, otomatis berhenti dari kebiasaan ini akan begitu sulit. Sakit kepala pun akan datang walaupun Anda meminumnya seperti biasa. Untuk itulah, membatasi asupan kopi serta teh sangat penting untuk dilakukan mulai dari sekarang dan dalami apa yang menjadi efek bahaya kafein bagi tubuh Anda.

2. Hormon

Hormon pun dapat menjadi penyebab sakit kepala yang cukup sering, apalagi kalau Anda adalah seorang wanita. Seringnya sakit kepala dapat muncul pada wanita ketika masa datang bulan di mana hormon tengah tak stabil. Kepala yang sakit juga dapat terjadi dikarenakan adanya penurunan tingkat estrogen selama datang bulan.

Tanpa berkonsultasi dengan pihak dokter, siklus menstruasi tak akan dapat diubah oleh diri Anda sendiri. Tapi dokter biasanya bakal memberikan obat pereda nyeri sakit kepala apabila terjadi terlalu sering dan sangat parah. Bila memang sakit kepala tak tertahankan, tak masalah untuk memeriksakannya ke dokter untuk berjaga-jaga.

(Baca juga: penyebab sakit kepala bagian belakang)

3. Stres

Nyeri sakit kepala terlalu sering bisa juga disebabkan oleh stres yang tak kunjung reda. Namun biasanya justru malah ketika masa stres berakhir, timbul sakit kepala. Hal ini rupanya masih ada kaitannya dengan hormon yang sedang aktif sebagai pelawan stres secara mendadak terjadi penurunan. Selanjutnya keluarlah reaksi dari pembesaran saluran darah yang akhirnya menimbulkan sakit kepala.

Stres ini jugalah yang tak hanya membuat sakit kepala muncul, bahkan ketegangan juga muncul di bagian otot kepala, bahu dan area leher. Supaya stres hilang, Anda ada baiknya coba mengonsumsi makanan untuk menghilangkan stres. Belajar untuk mengelola stres adalah lebih baik supaya tidak menjadi sakit kepala parah.

4. Sakit Kepala Tegang Kronis

Jenis sakit kepala ini tentu ada hubungannya dengan ketegangan pada otot tubuh dan biasanya gejala yang muncul adalah rasa sakit seperti menekan pada kedua sisi kepala. Sebenarnya jenis sakit kepala akibat tegang dapat terjadi mulai dari ringan sampai dengan menengah.

Sakit kepala tegang ini bisa saja berubah kronis di mana akan memicu ketidaknyamanan pada kegiatan fisik Anda. Saat disentuh, bagian kepala akan mengalami sensitivitas yang meningkat dan ini terjadi pada sebagian kasus. Bila pengalaman ini dialami secara terus-menerus, jangan ragu untuk datang ke dokter dan memeriksakan kondisi kepala Anda.

(Baca juga: sakit kepala belakang)

5. Pembuluh Darah Otak Terganggu

Saat pembuluh darah otak mengalami gangguan, hal ini juga disebut dengan kondisi stroke. Hasilnya, ini bisa membuat sakit kepala timbul sebagai gejala dan gejala ini pun akan muncul secara tiba-tiba. Tak hanya itu, rasa sakitnya bakal mudah muncul amat sering serta terbilang parah.

6. Faktor Cuaca

Penyebab seringnya sakit kepala juga bisa dikarenakan cuaca yang tak menentu, terutama saat cuaca sedang panas-panasnya. Memang tidak setiap cuaca mampu menyebabkan rasa sakit di bagian kepala terlalu sering, namun cuaca panas mampu. Selain itu, tingkat kelembaban yang berubah dapat mengakibatkan perubahan pada zat kimiawi dalam otak.Satu lagi yang juga mampu membuat sakit kepala sering muncul dari cuaca panas, yakni perubahan tekanan udara. Tentu mencegah sakit kepala dengan mengubah cuaca bukanlah hal yang mampu Anda lakukan, tapi selalu ada cara terbaik untuk memroteksi diri dari cuaca panas. Selalu persiapkan segala sesuatunya, terutama obat pereda rasa sakit ketika Anda bepergian saat cuaca panas-panasnya.

(Baca juga: obat sakit kepala sebelah)

7. Olahraga Berlebihan

Memang ada dampak negatif tidak pernah berolahraga, namun saat Anda memforsir diri untuk berolahraga secara berlebih pun bukanlah suatu hal yang baik. Kurang olahraga tak akan baik dan menyebabkan gangguan kesehatan. Tapi Anda juga perlu tahu ada bahaya olahraga yang berlebihan bagi tubuh dan kesehatan Anda.

Seringnya sakit kepala mampu dipicu oleh hal ini karena sirkulasi darah pada leher dan kepala bakal meningkat dengan berolahraga. Dan kalau Anda melakukannya tanpa membatasi waktu dan terlalu lama, pembesaran pembuluh darah pun terjadi sehingga sakit kepala kerap muncul. Olahragalah yang seimbang, yaitu seminggu 3-5 kali dan maksimal 1 jam setiap kali olahraga agar tidak memicu sakit kepala dan mampu menghilangkan stres.

8. Telat Makan

Bagi para orang sibuk, terkadang terlambat makan merupakan hal yang dianggap biasa oleh mereka. Mungkin Anda juga tipe orang yang suka menunda jam makan dan lebih mengutamakan pekerjaan. Bila Anda kemudian merasakan seringnya sakit kepala, maka tak heran lagi ini jelas disebabkan oleh hal tersebut.

Sakit kepala bisa saja terjadi karena ada hubungannya dengan kambuhnya penyakit maag karena Anda sering telat makan. Namun bisa juga sakit kepala ini terjadi karena kurangnya energi tubuh dikarenakan belum makan. Ingat juga bahwa telat makan mampu membuat gula darah cepat menurun.

Ketika gula darah turun, otomatis Anda akan menjadi penyebab sering sakit kepala. Tapi kebanyakan makan gula juga tak begitu dianjurkan karena tidak baik untuk kesehatan; gula berlebihan mampu menyebabkan serangan sakit kepala juga karena terjadu kenaikan gula darah drastis dan cepat. Mengonsumsi makanan sehat secara tepat waktu jauh lebih baik.

(Baca juga: sakit kepala sebelah kiri)

9. Diet Berlebihan

Memaksakan diri untuk melakukan cara menurunkan berat badan tapi tidak dengan langkah yang tepat dan sehat mampu membuat kepala Anda mudah sakit. Diet yang dipaksakan secara berlebihan mampu memicu nyeri kepala, yaitu seperti terlalu membatasi asupan karbohidrat, protein dan lemak yang sebetulnya merupakan sumber energi bagi tubuh.

Mengurangi asupan nutrisi penting untuk tubuh bukan ide yang bagus, apalagi jika Anda sama sekali menghindarinya. Cari tahu seperti apa tips diet sehat supaya Anda tidak mudah dan sering mengalami sakit kepala. Tubuh yang ideal namun kerap merasakan nyeri di bagian kepala tentu bukanlah hal yang Anda inginkan bukan?

10. Kurang Tidur

Kebanyakan orang yang sibuk akan selalu kurang tidur karena lebih mengutamakan aktivitasnya. Walaupun sudah tahu kurang tidur dan mengantuk, terkadang justru malah dipaksakan untuk tetap berkegiatan. Alasan umum seperti inilah yang mampu menyebabkan sakit kepala, dan bila setiap harinya kurang tidur, tentu ini menjadi pemicu seringnya sakit kepala.

Karena sakit kepala mampu timbul akibat kurang tidur, maka memang sangat penting bagi Anda untuk mulai mengatur pola tidur. Perolehlah kualitas tidur yang mencukupi, yakni 7-8 jam per harinya dan lakukan itu setiap hari untuk mencegah sakit kepala. Selain itu, tidurlah dan bangunlah di jam yang sama setiap hari, bahkan saat sudah akhir pekan sekalipun.

(Baca juga: kepala kesemutan)

11. Sindrom Pascatrauma

Sakit kepala yang terlalu sering juga bisa dikarenakan adanya trauma yang terjadi pada kepala Anda. Trauma itu sendiri juga dapat disebabkan oleh adanya kecelakaan berupa benturan keras yang mungkin berefek secara berkelanjutan. Mungkin cedera pada kepala sudah sembuh, tapi efek dari trauma dapat bertahan.

Penyebab ini dapat memungkinkan Anda memiliki sakit kepala dalam jangka waktu yang panjang. Bila sudah begini, Anda sebaiknya rajin-rajin untuk memeriksakan diri ke dokter demi mengetahui kemajuan dan mengecek kesehatan kepala Anda setelah kecelakaan atau benturan terjadi. Ada potensi bahwa sakit kepala pascatrauma mengakibatkan komplikasi yang tak terpikirkan oleh Anda.

12. Tekanan Intrakranial

Sakit kepala yang teramat sering bisa saja disebabkan oleh adanya tekanan intrakarnial yang meningkat, yakni tepatnya ada di dalam rongga kepala. Peningkatan volume cairan otak, adanya kista, serta tumor otak mampu menjadi pemicunya. Gejala yang perlu diperhatikan adalah kepala yang tiba-tiba sakit.

Sakit kepala pun dapat terjadi pada tingkat keparahan yang tinggi di mana biasanya da juga beberapa gangguan saraf lain sebagai gejala. Gangguan penglihatan, kejang-kejang, serta muntah-muntah dapat terjadi. Hanya saja, sebelum gejala-gejala tersebut dialami, penderita baru akan merasakan sakit kepala konstan dalam beberapa hari. Rasa sakit itu pun muncul sewaktu terjadi peningkatan bertahap akan tekanan di dalam rongga.

(Baca juga: kepala sering pusing)

13. Konsumsi Obat Nyeri

Bagi Anda yang terbiasa sedikit-sedikit menggunakan atau mengonsumsi obat pereda nyeri, hati-hati konsumsi Anda bisa menjadi berlebihan. Obat nyeri yang digunakan dalam jangka waktu panjang serta terus-terusan bakal berakibat buruk untuk kesehatan kepala Anda.

Bahkan ketika Anda mengonsumsi obat ergotamine yang memang dikhususkan untuk mengobati migrain pun mampu memicu sakit kepala dikarenakan Anda menyetop konsumsinya secara mendadak. Sakit kepala dengan penyebab seperti ini juga disebut dengan istilah sakit kepala rebound atau rebound headaches. Segera hubungi dan temui dokter apabila Anda mengalami sakit kepala karena konsumsi atau menghentikan konsumsi obat pereda nyeri.

14. Hemicrania Continua

Kondisi sakit kepala yang Anda rasakan akan timbul bersama dengan beberapa gejala yang sangat persis dengan migrain apabila sudah menuju tingkat yang lebih parah. Sakit kepala karena kondisi ini dapat dialami di satu sisi kepala dan akan terjadi secara sering dan bahkan tanpa henti. Intensitasnya pun bakal naik dan turun.

Gejala lainnya yang terjadi antara lain adalah mata merah dan berair, kelopak mata yang menurun, mata terasa sakit, hidung berair atau malah tersumbat, merasa cepat lelah, dan mengalami penurunan kelopak mata. Ketika gejala sudah mirip dengan gejala migrain, Anda perlu segera mendapat bantuan dokter untuk menanganinya.

(Baca juga: ciri-ciri darah rendah dan cara mengatasinya)

15. Kekurangan Oksigen

Kurangnya oksigen pada darah Anda bisa juga dikatakan sebagai gangguan metabolisme dan elektrolit. Keadaan semacam ini dapat dengan mudah menyebabkan sakit kepala terlalu sering, apalagi kalau tidak segera ditangani. Kelebihan karbondioksida pada darah juga menjadi penyebab dari sakit kepala yang berfrekuensi sering.

Kondisi seperti ini biasanya ditemukan pada orang-orang yang memiliki kebiasaan tidur mendengkur atau yang mempunyai hobi mendaki gunung sampai ke puncak yang tinggi-tinggi. Turunnya metabolisme tubuh tak hanya tentang kurangnya oksigen, tapi juga penyakit darah tinggi pada keadaan hamil. Sakit kepala pun bisa muncul dikarenakan tekanan darah rendah maupun tinggi meski bukan terjadi pada orang hamil.

16. Infeksi

Infeksi yang ditimbulkan oleh virus dapat menjadi penyebab utama dari sakit kepala yang begitu sering. Terkadang Anda  pasti tak sadar bahwa virus, jamur ataupun bakteri telah masuk ke tubuh dan menyerang sejumlah organ tubuh serta sistem saraf Anda. Sakit kepala kerap dianggap hal biasa, namun bila sering dan tak kunjung sembuh tentu patut untuk Anda curigai.

Infeksi hidung, infeksi otak, infeksi selaput otak, infeksi paru-paru, infeksi rongga sinus, infeksi HIV AIDS, dan juga infeksi telinga adalah contoh dari kondisi yang menyebabkan sakit kepala sering-sering. Periksakan ke dokter apabila kondisi sakit kepala masih sama atau memburuk walau sudah lewat dari 15 hari.

(Baca juga: kepala sering terasa berat pusing dan mual)

17. Kebiasaan Menggesekkan Gigi

Anda pun mungkin salah satu dari orang dengan pengalaman sering sakit kepala dan juga memiliki kebiasaan menggesekkan gigi. Kebiasaan seperti ini kelihatannya memang sangat umum, namun memang dapat menjadi faktor penyebab sakit kepala konstan. Menggesekkan gigi adalah kebiasaan yang akan muncul pada waktu tidur di malam hari.

Jika Anda bermasalah juga dengan kebiasaan seperti ini dan Anda tidak tahu bagaimana cara menghilangkan atau menghentikannya, segera ke dokter. Berkonsultasilah karena pada umumnya kini para dokter akan menawarkan alat pelindung gigi sebagai solusinya. Alat ini akan menjadi pencegah supaya gigi tak bergesekan sewaktu Anda tidur dan tetap mendapatkan istirahat cukup.

18. Postur Malas

Seringnya rasa sakit yang muncul di kepala bisa juga disebabkan oleh postur tubuh yang kurang benar, seperti halnya bermalas-malasan. Banyak orang melakukan dan membiasakan hal ini di mana sebenarnya dapat berefek buruk bagi kepala.

Postur malas dengan menekuk bakal secara otomatis membuat tekanan pada punggung serta bagian leher meningkat sehingga akhirnya menimbulkan ketegangan. Dari rasa tegang inilah kemudian merambat hingga menjadi pemicu sakit kepala. Maka usahakan untuk tidak membiarkan tubuh berada pada posisi tubuh yang sama pada waktu yang lama. Latihlah diri untuk duduk dan berdiri dengan punggung tegak.

(Baca juga: bahaya sering migrain)

19. Migrain Kronis

Sakit kepala yang teramat cukup sering berkemungkinan disebabkan oleh migrain kronis. Migrain jenis ini lebih cenderung mudah dialami oleh seseorang yang memang sudah memiliki riwayat migrain. Gejalanya yang paling nampak adalah sakit kepala di satu sisi kepala walaupun memang terkadang ada juga kasus yang menderita sakit di dua sisi kepala.

Selain itu juga timbul sensasi berdenyut yang akan menimbulkan rasa nyeri dari mulai tahap menengah sampai begitu parah. Aktivitas fisik yang sangat rutin dan padat tanpa mendapatkan istirahat yang cukup adalah risiko besar dalam membuat seseorang terserang migrain dengan lebih gampang. Mual, muntah serta peningkatan sensitivias terhadap cahaya dan suara mampu mengiringi sakit kepala.

20. Faktor Usia

Bagi yang usianya sudah mencapai 60 tahun ke atas dan telah termasuk dalam golongan lansia, tak heran kalau sakit kepala muncul secara sering. Ini memang bisa murni dikarenakan bertambah tuanya umur, tapi pada beberapa kasus pun bisa juga dikarenakan glaukoma atau tekanan bola mata.

Para lansia yang barusan pulih dari infeksi herpes juga mampu mengalami sakit kepala yang cukup intens. Berbagai alasan psikologis dan penyakit pembuluh darah pun cukup umum menyerang para manula sehingga sakit kepalalah yang menjadi efeknya. Itulah mengapa check up rutin ke dokter sangat penting demi menjaga kesehatan di kala sudah tua.

(Baca juga: penyebab migrain)

Metode Diagnosa Sering Sakit Kepala

Bila merasa terganggu dengan munculnya rasa sakit di kepala cukup sering, maka untuk mengetahui kondisi sebenarnya Anda perlu menempuh jalur pemeriksaan. Sama seperti ketika Anda menangani sakit kepala bagian belakang, sebelah kanan maupun kiri, perlu juga metode diagnosa agar dapat diperiksa secara menyeluruh.

Ada sejumlah metode diagnosa yang bakal dokter lakukan demi mengetahui dan menentukan apa penyebab utama dari seringnya sakit kepala yang terjadi pada Anda. Infeksi atau gangguan saraf bakal dapat terdeteksi dini dengan memeriksa secara menyeluruh. Di bawah ini adalah langkah-langkah metode yang akan dilakukan oleh dokter pada umumnya:

  • Menanyanyan Riwayat Sakit. Dokter seperti biasa akan mengawali pemeriksaan dengan memintak keterangan atau penjelasan dari pasiennya mengenai riwayat kesehatan. Dokter biasanya bakal mengorek tentang riwayat sakit-penyakit yang pernah terjadi pada Anda serta riwayat sakit kepala yang dialami. Anda pun akan ditanya dan diminta menjelaskan gejala-gejala lain yang kiranya dialami agar memperjelas kondisi penyebab sakit kepala tersebut.
  • MRI Scan atau CT Scan. Terkadang keterangan pasien saja belum cukup dan harus lanjut dengan melakukan CT Scan atau MRI demi mendapatkan hasil yang lebih jelas.

Ada kemungkinan juga bahwa dokter bakal meminta tolong dan kerjasama dari seorang psikiater maupun neurolog. Kerjasama ini dimaksudkan untuk menemukan titik terang sehingga hasil diagnosa pun bisa didapat. Dari hasil diagnosa, penyebabnya nanti pun akan ketahuan jelas, dan akhirnya dokter mampu menentukan jenis pengobatan seperti apa yang perlu didapat oleh pasien.

Untuk melakukan CT scan, ada beberapa langkah yang perlu Anda perhatikan dan persiapkan dengan baik, seperti:

  • 4 jam sebelum dilakukannya CT scan, pasien tak boleh makan apapun.
  • CT scan biasanya berjalan dalam waktu selama 15 menit hingga sejam, jadi pastikan Anda punya banyak waktu untuk pemeriksaan ini.
  • Apabila memang ada, Anda boleh tetap melanjutkan minum obat sakit kepala seperti yang biasa Anda lakukan.

(Baca juga: mata kunang-kunang kepala pusing)

Kapan Sebaiknya untuk ke Dokter?

Kebanyakan orang tak tahu kapan seharusnya mereka melakukan pemeriksaan ke dokter. Sakit kepala biasa yang hanya bertahan sehari dua hari mungkin masih bisa diatasi sendiri. Namun bila sudah seminggu atau mencapai 15 hari lebih, Anda boleh langsung memutuskan untuk ke dokter. Atau, Anda juga dapat berpatokan pada kondisi-kondisi di bawah ini untuk segera menghubungi dokter nantinya:

  • Sakit kepala diikuti dengan muntah, kejang-kejang, demam, perubahan visi dan cara bicara, serta kehilangan keseimbangan maupun koordinasi.
  • Sakit kepala yang penyebab utamanya adalah karena rutinitas kesibukan.
  • Sakit kepala makin parah dalam hitungan hari dan bahkan jauh lebih sakit daripada sakit kepala yang dulunya sudah pernah Anda alami, khususnya bagi yang usianya sudah 50 tahun ke atas.
  • Sakit kepala mendadak dan sangat berat tak tertahankan.

Ketika rasa sakit kepala tak kunjung sembuh dan malah terus-terusan terjadi secara naik turun, kenali apa penyebab sering sakit kepala tersebut. Jangan ragu apalagi menunda untuk pergi ke dokter demi mendapatkan hasil diagnosa terbaik. Atau, Anda bisa lebih dulu mencoba cara mengatasi sakit kepala tanpa obat agar menurunkan risiko efek samping yang membahayakan tubuh.

fbWhatsappTwitterLinkedIn