3 Penyebab Wanita Berkumis dan Berjenggot

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kumis merupakan bulu atau rambut yang tumbuh di atas mulut dan di bawah hidung, yang juga identik dengan kaum pria. Tumbuhnya kumis pada seorang pria biasanya memunculkan daya tarik dan kharisma tersendiri, seperti jengkok atau brewok. Sehingga tidak heran kalau sebagian kaum pria memang sengaja menumbuhkan dan merawat kumis yang ada pada mereka. Namun apa jadinya kalau kumis maupun jenggot malah tumbuh pada seorang wanita, terlepas tipis atau tebalnya kumis maupun jenggot tersebut. Meskipun bukan hal yang wajar, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa hal seperti itu akan terjadi pada seorang wanita.

Contoh untuk di Indonesia sendiri ialah penyanyi dangdut papan atas, Iis Dahlia. Tampak sekali bahwa pada wajahnya terdapat kumis tipis yang tumbuh. Bahkan ada pula yang tebal dan juga disertai jenggot, seperti yang terjadi pada Agustina dan Azizah. Di mana pada awalnya mereka merasa malu untuk keluar sehingga hanya mengurung dirinya di dalam rumahnya. Kasus pada Agustina sendiri misalnya, dia sempat mengurung diri di dalam rumah selama 15 tahun sebelum akhirnya siap keluar setelah memperoleh dorongan psikologi yang kuat.

Lantas apa sebenarnya yang menyebabkan tumbuhnya kumis maupun jenggot tersebut pada seorang wanita? Berikut 3 penyebab utama yang menyebabkan hal tersebut bisa terjadi pada seorang wanita, antara lain:

1. Kelebihan hormon androgen

Hormon androgen merupakan hormon yang terdapat dalam tubuh semua manusia, baik pria maupun wanita. Namun pada pria memang menghasilkan kadar yang jauh lebih banyak daripada wanita, di mana perbandingannya adalah 1:10. Sehingga wanita harusnya hanya memproduksi kadar hormon androgen 10% dari kadar hormon androgen yang diproduksi oleh pria.

Pada kaum pria, hormon ini diproduksi di testis dan anak ginjal, sedangkan pada kaum wanita hanya diproduksi di anak ginjal saja. Pada wanita, hormon androgen berfungsi sebagai pembentuk estrogen yang memiliki peran dalam penghambatan mengeroposnya tulang, meningkatkan gairah dan juga dapat dijadikan sebagai penyeimbang perasaan.

Oleh karena itu, apabila seorang wanita memproduksi hormon androgen secara berlebihan, maka tak heran bahwa hormon ini akan mengeluarkan atau menumbuhkan hal-hal yang kurang wajar pada wanita tersebut, seperti tumbuhnya kumis dan jenggot. Sebagaimana pendapat dr. Viona Sawitri, seorang ahli kecantikan, yang mengatakan bahwa hormon androgen juga berfungsi untuk memunculkan sifat kelaki-lakian.

Namun tidak perlu khawatir karena kumis yang tumbuh akibat kelebihan hormon ini cenderung tipis. Berbeda dengan penyebab wanita berkumis, karena adanya gangguan pada kesehatan yang bisa menumbuhkan kumis atau jenggot secara tebal. Lebih jelasnya akan dijelaskan pada poin berikutnya.

2. Adanya gangguan kesehatan

Gangguan kesehatan merupakan salah satu penyebab lain dari tumbuhnya kumis dan jenggot pada seorang wanita. Para ahli berpendapat bahwa tumbuhnya kumis dan jenggot pada wanita bisa saja disebabkan karena adanya kelaian atau penyakit, seperti Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) atau Congenital Adrenal Hyperplasia (CAH). Yang mana tumbuhnya kumis dan jenggot karena penyakit tersebut cenderung tebal seperti pada kaum pria. Oleh karena itu, segera lakukanlah pemeriksaan ke dokter untuk mengetahui bagaimana solusi terbaiknya.

  • Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)

Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) merupakan penyakit yang dialami oleh wanita karena adanya ketidakstabilan atau ketidakseimbangan hormon. Penurunan penyakit ini biasanya bersifat genetic dari sang Ibu penderita. Wanita yang mengidap penyakit ini biasanya akan mengalami siklus haid yang tidak teratur, pertumbuhan bulu-bulu halus, dan susah memiliki keturunan.

Tumbuhnya bulu-bulu halus itulah yang berwujud kumis maupun jenggot pada wanita. Hal ini dikarenakan ovarium memproduksi hormon androgen yang berlebihan seperti pada kaum pria sehingga wanita yang mengidap PCOS sering disebut hiperandrogen. Di samping itu, wanita penderita PCOS juga memiliki badan yang gemuk, meskipun tidak menutup kemungkinan mengenai pula pada wanita berbadan kurus.

Adapun gejala-gejala PCOS sebagaimana dikutip dari Webmed, antara lain:

  1. Jerawatan
  2. Peningkatan berat badan dan biasanya mengalami kesusahan dalam penurunan berat badan.
  3. Tumbuhnya rambut atau bulu-bulu halus yang tumbuh di daerah wajah, dada, perut maupun punggung.
  4. Tumbuhnya rambut tipis pada kening kepala.
  5. Mengalami siklus haid yang tidak teratur, di mana biasanya hanya 9 kali dalam setahun atau bahkan kurang dan mengalami pendarahan saat menstruasi.
  6. Mengalami masalah kesuburan yang diindikasikan dengan susah hamil sehingga susah pula untuk memiliki keturunan (infertilitas).
  7. Sering mengalami depresi.
  • Congenital Adrenal Hyperplasia (CAH)

Congenital Adrenal Hyperplasia (CAH) merupakan gangguan hormonal pada wanita yang terjadi akibat kelenjar adrenal di ovarium (indung telur) mengalami kelainan sehingga wanita mengalami hirsutisme. Hirsutisme merupakan sebutan bagi wanita yang mengalami tumbuhnya bulu-bulu halus yang tidak wajar sehingga tampak seperti seorang pria. Di mana perwujudan dari bulu-bulu halus tersebut adalah kumis maupun jenggot.

Penyakit ini sebenarnya merupakan turunan dari Polycystic Ovary Syndrome (PCOS), yang artinya wanita hanya akan mengalami PSOC pasti juga akan mengalami CAH. Hal ini dikarenakan PSOC merupakan akibat CAH yang semakin parah dan juga CAH menyerang bagian organ yang lebih spesifik, yaitu kelenjar adrenal pada ovarium (indung telur).

3. Terlalu sering mengkonsumsi obat-obatan yang mengandung steroid

Terlalu sering mengkonsumsi obat-obatan yang mengandung steroid juga merupakan penyebab wanita berkumis dan berjenggot. Hal ini dikarenakan obat-obatan yang mengandung steroid secara berlebihan dapat memicu produksi hormon androgen secara cepat. Jadi, tidak mengherankan kalau wanita yang banyak mengkonsumsi obat ini membuat proses produksi hormon androgen di dalam tubuhnya menjadi cepat dan berlebihan sehingga mengakibatkan tumbuhnya kumis dan jenggot pada wajahnya.

Demikian penyebab utama yang bisa menyebabkan wanita memiliki kumis maupun jenggot seperti seorang pria. Sebenarnya tumbuhnya kumis (hirsutisme) pada wanita bukanlah penyakit yang parah. Karena yang namanya kumis maupun jenggot tetap bisa dicukur walaupun nantinya akan tumbuh lagi. Kondisi hirsutisme dikatakan parah apabila penderita (wanita) sudah terserang CAH maupun PCOS, yang berarti sudah menyerang ovarium mereka.

Sedangkan apabila hirsutisme hanya disebabkan oleh ulah hormon androgen, itu merupakan hal yang wajar-wajar saja, yang artinya hormon androgen pada wanita produksinya sama dengan hormon androgen pada pria. Meskipun terkadang juga mempengaruhi wanita secara psikologis, seperti kurangnya rasa percaya diri untuk tampil di depan umum.

Sejumlah info kesehatan wanita lainnya yang perlu diketahui :” ]

fbWhatsappTwitterLinkedIn