Gusi Bernanah – Penyebab, Gejala, Pengobatan dan Pencegahan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Gusi berdarah tampaknya adalah kondisi yang wajar, namun bagaimana bila dengan keadaan gusi bernanah? Kekhawatiran dan rasa panik pasti muncul ketika menyadari bahwa gusi mengeluarkan nanah yang biasanya juga diikuti dengan rasa nyeri maupun pembengkakan. Nanah pada gusi dapat tampak mengalir pada sela gigi atau bisa juga tak terlihat karena tersembunyi pada gusi yang mengalami pembengkakan.

Kondisi seperti ini juga dapat diduga sebagai abses periapikal di mana ada terjadi penumpukan nanah yang mengalami penyebaran. Menyebarnya nanah adalah berasal dari satu gigi kemudian meluas ke jaringan yang ada di sekeliling gigi tersebut. Dugaan penyebab utama biasanya adalah karena infeksi dan untuk mengetahui lengkapnya dapat disimak di bawah ini.

(Baca juga: penyebab gusi jadi hitam)

Penyebab Gusi Bernanah

Alasan mengapa kondisi ini juga disebut dengan abses periapikal karena memang pada istilah medis nanah yang ada pada pembengkakan disebut juga dengan abses. Sedangkan untuk istilah medis dari nanah itu sendiri adalah “pus” dan pembentukan nanah biasanya berasal dari proses tubuh ketika sedang melawan infeksi.

Ada sel darah putih yang dikirimkan oleh sistem kekebalan tubuh ke area yang terserang infeksi supaya bisa melawan bakteri. Namun justru dari proses perlawanan sengit itulah akhirnya nanah terbentuk di mana ada kandungan sel mati dan hidup pada nanah, beserta juga ada kandungan enzim di dalamnya. Masalah timbul saat nanah tidak segera keluar dan diketahui tersembunyi dan tersimpan pada rongga jaringan.

Rongga jaringan tersebut adalah yang kita sebut dengan abses dan saat nanah tersimpan baik di sana, pembengkakan pun akan nampak dari luar beserta gejala yang lain. Pada hampir seluruh area tubuh manusia, pembentukan abses selalu ada, terutama di area mulut dan pembentukan pun terjadi di bagian gusi. Inilah yang menjadikan gusi bernanah, atau ada gigi serta akar gigi pun dapat mengalami hal yang sama.

Dengan demikian, kita bisa mendapatkan kesimpulan bahwa infeksi bakteri ada di sana bila nanah muncul karena memang infeksi gigilah yang memulainya. Pembengkakan gusi pun terjadi dan biasanya ini ada di daerah dekat akar gigi. Hati-hatilah karena nanah mampu menyebar ke bagian kulit serta tenggorokan juga.

Ada beberapa cara yang diketahui akan sebab-musabab bagaimana bakteri bisa masuk dan menjadi faktor pemicu dari pembengkanan gusi bernanah. Di bawah ini adalah cara-cara yang dimaksud:

  • Lewat celah yang ada pada gusi dan gigi (yaitu diantara keduanya), misalnya lewat karang gigi atau yang kita tahu sebagai penumpukan plak.
  • Lewat gigi yang berlubang atau pembusukan di mana ini bakteri mampu menyebar hingga menyerang saraf gigi. Bahkan tak jarang pada kasus gusi bernanah, pulpa gigi atau pembuluh darah pun ikut terkena infeksi bakteri.
  • Lewat makanan yang masuk ke dalam mulut dan sudah tertanam jauh di dalam gusi.

(Baca juga: penyebab gigi berlubang)

Gejala Gusi Bernanah

Sebelum timbul adanya nanah, selalu ada gejala-gejala yang tak begitu menyenangkan yang dirasakan oleh penderita. Di bawah ini adalah serangkaian gejala yang dialami ketika gusi bernanah:

  1. Sakit Gigi

Sakit pada gigi ini adalah denyutan yang tak kunjung reda, meski masalah ada pada gusi, namun ini juga akan memengaruhi gigi Anda. Ketika makan adalah yang paling terasa rasa sakit tersebut karena saat mengunyah, ada tekanan yang diberikan pada gusi dan gigi sehingga rasa sakitnya bertambah.

  1. Sensitivitas Gigi Bertambah

Bila biasanya gigi Anda biasa saja saat menikmati makanan yang panas, kali ini sensitivitas gigi akan meningkat. Terhadap panas, gigi akan menjadi lebih sensitif dan ini yang malah menjadi faktor pemicu rasa nyeri yang bedenyut-denyut. Hal ini akan terasa makin sakit ketika Anda tengah menikmati makanan atau minuman Anda sehingga menyebabkan malas untuk makan.

(Baca juga: penyebab gigi ngilu)

  1. Demam

Demam pun bisa terjadi ketika terjadi masalah kesehatan gigi dan gusi. Saat sensitivitas gigi meningkat dan rasa nyeri terus-terusan muncul, demam pun pada beberapa kasus tak terelakkan. Demam memang bisa terjadi di kala seseorang menderita flu atau masuk angin, namun jelas bila gigi terasa sakit dan tak beres, demam ini ada kaitannya dengan kondisi tersebut.

  1. Pembesaran Kelenjar Getah Bening

Terletak di bawah rahang, gusi bernanah pun mampu menimbulkan gejala pembengkakan kelenjar getah bening, atau bisa juga pembengkakan terjadi di area leher. Bengkak tersebut akan diikuti dengan rasa sakit. Pembesaran kelenjar getah bening memang tak melulu menandakan adanya kondisi gusi bernanah, tapi tak ada salahnya untuk mengecek kesehatan gigi.

(Baca juga: penyebab gigi kuning)

  1. Sakit pada Area Sinus

Area sinus pun dapat teracam mengalami rasa sakit, dan ini akan terasa di bagian pipi depan yang sangat dekat dengan hidung Anda. Menuju kondisi yang lebih serius, hal ini bisa saja terjadi dan bila sampai terasa tak nyaman, langsung periksakan gigi Anda sebelum lebih parah.

  1. Gusi Membengkak

Setelah rasa nyeri dan sensitivitas gigi yang meningkat, gusi pun akan mengalami pembengkakan sesudah beberapa hari. Bila penanganan dari mulai gigi sakit tidak didapat, maka akan berlanjut menjadi bengkak. Ini akan menambah ketidaknyamanan saat Anda makan dan mengunyah sesuatu.

(Baca juga: bahaya gigi palsu)

  1. Gusi Memerah

Tak hanya membengkak, gusi juga akan tampak lebih merah dari normalnya. Gusi bernanah ini adalah satu dari sekian jenis-jenis penyakit gigi dan mulut yang Anda harus waspadai betul. Kalau biasanya gusi berwarna merah muda, ketika terjadi gangguan, maka gusi membengkak dan berwarna merah yang membuat tekstur permukaannya pun berbeda.

  1. Gusi Lunak

Selain terjadi pembengkakan dan perubahan warna pada gusi, Anda boleh coba memegang atau meraba bagian gusi tersebut. Tak hanya sakit, namun ada yang agak tak wajar dengan tekstur permukaan gusi. Kalau pada umumnya pada keadaan sehat, gusi akan terasa keras, namun pada gusi bernanah Anda akan merasakan bagian lunak pada gusi tersebut.

Bila terasa lunak, maka hal itulah yang menjadi tanda bahwa di dalamnya terkandung cairan berupa nanah. Apabila bengkak atau abses pada gusi sampai pecah atau terbuka, cairan nanah pun akan keluar di mana warnanya adalah kekuningan disertai dengan aroma busuk. Kalau sudah begini, Anda perlu segera memeriksakan ke dokter sebelum menyebar lebih jauh.

Namun ada beberapa kasus di mana abses tidak mengalami pecah tapi isinya tetap keluar dan infeksi pun bisa dengan cepat menyebar ke daerah lainnya yang di dekat gusi. Segala area yang letaknya dekat dengan gusi akan terkena, bahkan tak menutup kemungkinan infeksi akan menuju bagian leher dan kepala. Ketika sudah menyebar tak terkendali seperti itu, bahayanya pun makin besar dan perlu segera mendapat pertolongan medis atau akibatnya dapat mengancam jiwa.

(Baca juga: penyebab sakit gigi)

Perawatan dan Pengobatan Gusi Bernanah

Mulai dari pengobatan medis hingga alami tersedia untuk membantu Anda dalam merawat kondisi kesehatan gusi. Untuk mengobati gejala dan juga kondisi gusi bernanah itu sendiri, ada beberapa hal dokter bisa lakukan bagi Anda, yaitu:

  • Dokter bakal mengeluarkan nanah menggunakan metode drainase atau melalui sayatan tahap ringan. Ini akan dokter lakukan apabila memang jaringan gusi yang membengkak termasuk sangat lembut dan lunak. Tapi ada beberapa kasus di mana penyebaran nanah sudah terjadi dan letaknya pun semakin dalam, jadi dokter perlu melakukan pembersihan jaringan hingga ke akar gigi lebih dulu.
  • Dokter akan melakukan perawatan pada saluran akar jika mulainya infeksi adalah dari gigi yang berlubang. Saat sudah bersih serta pasien tak merasakan sakit lagi, penambalan adalah yang akan dilakukan oleh dokter.
  • Pencabutan gigi adalah langkah yang akan diambil dokter dalam proses perawatan. Ini akan berlaku pada pasien yang giginya telah membusuk dan rusak sehingga dokter pun angkat tangan untuk memperbaikinya seperti normal kembali.

(Baca juga: cara mengatasi gusi bengkak)

Selain dari perawatan yang dilakukan oleh dokter tersebut, Anda juga bisa merawat atau mengobati gusi Anda sendiri dengan cara-cara seperti di bawah ini.

  • Mengonsumsi Obat Pereda Rasa Sakit

Jenis obat analgesik sebenarnya bisa diandalkan juga dalam mengobati gangguan kesehatan gusi. Obat pengurang rasa sakit akan dapat mengatasi kondisi mulut yang tak nyaman yang dikarenakan pembengkakan pada gusi. Analgesik yang Anda bisa temukan dengan mudah cukup banyak, jadi seharusnya tak ada alasan untuk tidak dapat menggunakan obat ini.

Contoh paling dekat dan mudah adalah antalgin atau metampiron, ibuprofen, atau bahkan asam mefenamat yang sudah terbukti kemujarabannya. Sementara itu, ada juga jenis-jenis antibiotik dan manfaatnya yang dapat Anda pertimbangkan juga. Antibiotik juga cukup sering digunakan sebagai pembunuh bakteri yang menjadi pemicu infeksi gusi.

Namun ketahui pula adanya bahaya antibiotik tanpa resep dokter, jadi pastikan bahwa penggunaannya menurut apa yang sudah dokter Anda anjurkan. Obat lainnya adalah obat anti radang yang bisa menurunkan peradangan pada gusi serta daerah lainnya yang di dekat gusi. Sama halnya dengan antibiotik, Anda perlu mengonsumsinya sesuai anjuran dokter.

(Baca juga: obat gusi bengkak)

  • Memanfaatkan Lidah Buaya

Selain khasiat lidah buaya untuk kulit yang begitu besar dan sudah sangat terkenal, lidah buaya dengan sifat anti inflamasinya mampu mengobati gusi bernanah sekalipun. Untuk penyakit gusi seperti ini, Anda bisa langsung ambil gel segar dari daun lidah buaya seperti biasa dan oles bagian gusi sambil memijat-mijatnya lembut.

Supaya bakteri dapat terbunuh total, Anda perlu meninggalkannya sejenak sekitar 30 menit sebelum membilas bagian gusi yang diobati tadi. Dalam sehari, Anda dapat melakukan perawatan ini beberapa kali. Karena sebagai antimikroba, tak salah lagi bahwa bau mulut dan masalah sariawan pun bisa Anda atasi dengan tanaman ini.

  • Menggunakan Gambir

Untuk pengobatan alami lainnya, Anda boleh melirik gambir yang bisa disediakan sebanyak 3 potong, lalu 2 gelas air matang, bersama dengan empu kunyit ½ jari saja. Bersihkan dulu kedua bahan yang kemudian dilanjutkan dengan mengirisnya tipis-tipis. Tuang 2 gelas air tadi ke sebuah wadah, sebaiknya gunakna panci.

Masukkan kedua bahan ke dalam air tersebut untuk direbus dan tunggu hingga mendidih, serta sudah tersisa segelas. Air rebusan inilah yang berguna sebagai penolong Anda dengan cara berkumur sehari 3-4 kali setelah kondisinya sudah agak hangat.

(Baca juga: bahaya mematikan saraf gigi)

  • Memakai Hidrogen Peroksida

Sifat antibakteri dalam hidrogen peroksida cukup tinggi dan kuat sehingga untuk gusi bernanah dan bengkak bagus untuk dijadikan solusi. Bahkan selain mampu mengobati masalah gusi, hidrogen peroksida mempunyai manfaat untuk memutihkan atau mencerahkan kulit Anda. Hanya saja, tak boleh lebih dari 3 persen ketika menggunakan larutan ini karena tetap saja dikhawatirkan akan ada efek sampingnya.

Untuk memulai pengobatan, Anda bisa campurkan hidrogen peroksida ke air yang kemudian dapat digunakan sebagai obat kumur. Selama beberapa detik, bilas bagian dalam mulut dan lakukan pengobatan ini seminggu beberapa kali hingga gusi pulih kembali. Atau bersikat gigilah menggunakan campuran hidrogen peroksida dan sesendok teh baking soda yang dibuat dalam bentuk pasta.

  • Mengoles dengan Minyak Cengkeh

Minyak satu ini sangat alami dalam mengatasi penyakit mulut dan apapun yang menjadi penyebab gusi bengkak dan sakit, minyak cengkeh solusi terbaiknya. Penggunaannya pun termasuk mudah karena minyak cengkeh hanya perlu dioles ke bagian gusi yang terasa sakit dan membengkak. Pastikan hal ini dilakukan sehari 3 kali sesudah Anda makan setiap hari sampai gusi yang bengkak mengempis sehingga tidak sampai mengeluarkan nanah. Lanjutkan pemakaian hingga benar-benar sembuh di mana kemerahan dan rasa sakit pun hilang.

(Baca juga: penyebab abrasi gigi)

  • Berkumur Air Garam Hangat

Obat tradisional lainnya yang sangat ampuh untuk mengatasi penyakit mulut, termasuk gusi bernanah dan bengkak adalah air garam hangat. Air putih segelas yang dalam keadaan hangat dapat Anda campurkan dengan garam sesendok teh. Kemudian pakai air tersebut untuk berkumur seperti ketika ini dijadikan sebagai obat sakit tenggorokan. Sehari 2 kali adalah penggunaan yang disarankan.

  • Berkumur Larutan Campuran Air Hangat dan Lemon

Lemon dengan kandungan vitamin C-nya yang tinggi akan sangat bagus dalam mengatasi penyakit gusi maupun gigi. Sebagai buah yang mengandung vitamin C super tinggi, airnya adalah yang paling bisa dimanfaatkan dan peraslah secukupnya untuk Anda campur ke dalam setengah gelas air putih yang masih hangat. Sama seperti air garam hangat, gunakan ramuan ini untuk kumur-kumur sehari 2 kali demi hasil terbaik.

(Baca juga: cara mengobati gusi bengkak)

Pencegahan Gusi Bernanah

Supaya terhindar dari gusi membengkak dan bernanah, beberapa langkah pencegahan di bawah ini sangat perlu Anda perhatikan dan ikuti:

  • Periksakan kondisi kesehatan gigi secara rutin. Ukuran rutin di sini adalah memeriksakan setiap 6 bulan sekali.
  • Rajin membersikan sisa-sisa makanan yang ada pada sela-sela gigi maupun yang menempel di gusi.
  • Apabila mempunyai masalah dengan sistem daya tahan tubuh yang rendah disebabkan oleh penyakit tertentu atau penggunaan beberapa obat, jangan lupa konsultasikan dengan dokter mengenai hal ini.
  • Gigi yang berlubang maupun membusuk harus Anda atasi secepatnya dengan berkonsultasi dengan dokter gigi sebelum kemudian terinfeksi, membengkak, sakit dan berujung pada gusi bernanah.
  • Sikat gigi teratur adalah yang paling penting juga untuk Anda lakukan setiap harinya. Minimal 2 kali sehari adalah hal wajib di mana dengan menyikat gigi, pertumbuhan bakteri jahat pada gigi, gusi dan area mulut lainnya bakal dicegah. Otomatis saat bakteri tak dapat bertumbuh bebas, penyakit mulut pun tak akan semudah itu menyerang Anda.

(Baca juga: cara menjaga kesehatan gusi dan mulut)

Demikianlah informasi mengenai penyebab, gejala, pengobatan serta pencegahan dari gusi bernanah yang kiranya mampu membantu Anda.

fbWhatsappTwitterLinkedIn